Dalam rangka mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) Republik Indonesia mendukung adanya kampanye #HeForShe yang dirintis oleh PBB. #HeForShe merupakan kampanye global yang memfokuskan pada pelibatan laki-laki dalam mendukung perlindungan dan pememuhan hak perempuan dan anak perempuan. Untuk mendukung gerakan tersebut tersampaikan pada generasi muda, pada Rabu (19/10) lalu, KPP-PA bekerjasama dengan Youth Studies Center (YouSure) Fisipol UGM menyelenggarakan acara #HeForShe Goes to Campus di Ruang Seminar Timur Fisipol.
“UGM menjadi pertimbangan kami untuk menjadi pilihan pertama kampanye #HeForShe karena di sini pusat studinya banyak memunculkan rekomendasi yang asalnya dari kajian-kajian yang dilakukan. Bahkan, kami bekerja sama dengan Pusat Studi Perempuan (PSP) UGM untuk menyusun road map #HeForShe ini. Satu lagi, Fisipol ini karena memiliki pusat studi pemuda (YouSure-red) yang diharapkan dapat menyebarkan gerakan ini melalui berbagai instrumen yang dimiliki,” terang Titik Eko Rahayu, Kepala Biro Perencanaan KPP-PA yang turut hadir dalam acara tersebut.
#HeForShe Goes to Campus kali ini dikemas dalam diskusi musikal Simponi Band, sebuah band yang aktif mengampanyekan kesetaraan gender di Indonesia melalui lagu-lagu karya mereka dan telah meraih banyak penghargaan. Dalam kesempatan siang itu, Simponi Band, yang pernah meraih Juara 1 Sounds of Freedom di Inggris, menunjukkan sejumlah data baik di level nasional maupun internasional akan tingginya angka kekerasan terhadap perempuan, serta berbagi informasi dan pengetahuan tentang kesetaraan gender. Lagu-lagu yang mereka bawakan pun berhasil memukau seluruh peserta yang hadir di Ruang Seminar Timur Fisipol UGM. Simponi menyampaikan beberapa materi yang pada intinya bahwa kesetaraan gender bukanlah isu untuk kaum perempuan semata, melainkan membutuhkan partisipasi laki-laki untuk dapat mewujudkannya. Apalagi pemerintah Indonesia menargetkan bahwa pada tahun 2030 kelak, rasio antara perempuan dan laki-laki dalam proses pengambilan keputusan maupun partisipasi di lembaga pemerintah maupun swasta adalah 50:50.
#HeForShe Goes to Campus ini menyasar target generasi muda maka acaranya pun dibuat sedemikian rupa agar menarik minat pemuda. Selain diskusi musikal, acara yang dibuka oleh sambutan Najib Azca, Wakil Dekan Bidang Kerjasama Fisipol UGM ini juga menyadarkan pesertanya akan kekerasan menyangkut gender yang masih sering terjadi melalui pemutaran sebuah film pendek berjudul “The Oppressed Majority”. Para peserta antusias menyambut jalannya acara dan turut berpartisipasi memberikan pertanyaan, tanggapan, bahkan saran baik kepada perwakilan pihak pemerintah, maupun teman-teman dari Simponi Band untuk mendukung kampanye #HeForShe yang lebih baik lagi.
Pemerintah Indonesia sendiri berkomitmen untuk turut menyukseskan kampanye yang digagas UN Women pada tahun 201 lalu, dimana aktris Emma Watson dipilih menjadi Duta Kehormatan #HeForShe. Komitmen ini ditunjukkan dengan fokus utama yaitu peningkatan partisipasi perempuan dalam proses pengambilan keputusan, penurunan angka kematian Ibu melahirkan, dan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan. Pada bulan Juni 2015, Presiden Joko Widodo bahkan telah terpilih sebagai duta #HeForsShe IMPACT Champion bersama delapan kepala negara lainnya, termasuk PM Jepang, PM Swedia, Presiden Rwanda, dll. Lewat kampanye #HeForShe Goes to Campus yang rencananya akan tour ke beberapa perguruan tinggi maupun swasta dan kampanye ke berbagai daerah di Indonesia ini diharapkan kesadaran masyarakat bahwa kesetaraan gender bisa diusahakan oleh mitra yang baik antara perempuan dan laki-laki. (Nurul)