Peneliti Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada, Fidya Shabrina, mewakili Indonesia dalam Pertemuan tahunan Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN) ke 57 di Hyderabad, India. Dalam pertemuan tersebut, Fidya mempresentasikan hasil penelitian mengenai kewirausahaan digital di Indonesia. Menurut Fidya, sumber daya manusia adalah aspek yang sangat krusial dalam pengembangan kewirausahaan digital. Hal ini perlu didukung dan difasilitasi koneksi internet yang memadai. Semua orang menggunakan internet, namun tidak semua orang mengerti cara kerjanya. Karena itulah diperlukan kebijakan untuk menjalankannya. “Penting bagi kita semua mempelajari tata kelola internet karena dinamika kehidupan sosial dan ekonomi sangatlah tergantung pada infrastruktur ini. Semakin banyak pengetahuan kita, semakin kuat pengaruh kita dalam sistem“, ungkap Fidya.
Pertemuan ICANN 57 digelar di Hyderabad, India dari tanggal 3 November hingga 9 November 2016. Pertemuan ini mempertemukan beragam pemangku kepentingan internasional dari pemerintah, bisnis, masyarakat sipil, lembaga non-profit, lembaga penelitian, komunitas, dan lain-lain. Pertemuan ini membahas berbagai topik serta kebijakan yang berhubungan dengan internet dan DNS.
DNS atau Domain Name System merupakan layanan pengelola ‘buku alamat’ nomor IP dari setiap nama domain Internet. DNS menghubungkan alamat domain seperti www.fisipol.ugm.ac.id. dengan nomor IP dari server fisipol. Pengelolaan DNS dilakukan oleh ICANN. ICANN merupakan lembaga non profit yang berbasis di California dan dikelola secara terbuka menggunakan model multipihak (multistakeholder model). Pengelolaan dengan model multipihak ini memungkinkan siapa saja untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan di ICANN.
Suara Indonesia di forum GAC (Governmental Advisory Committee) diwakili oleh Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ashwin Sasongko Subroto. Selain Ashwin, turut hadir di Hyderabad praktisi teknologi informasi Dirgayuza Setiawan, dan peneliti Center for Digital Society UGM Fidya Shabrina. Dirgayuza dan Fidya hadir di forum ICANN sebagai bagian dari program NextGen@ICANN, sebuah program khusus pemuda 18-30 tahun yang dikelola langsung oleh ICANN California.
ICANN 57 tercatat sebagai pertemuan ICANN yang terbesar dalam sejarah. Sebanyak 3182 peserta terlibat dalam pertemuan yang digelar di Hyderabad International Convention Center. Pertemuan ICANN digelar tiga kali dalam setahun di wilayah yang berbeda-beda. Selain berkesempatan untuk mendiskusikan isu-isu yang menarik, peserta juga memiliki kesempatan untuk menyaksikan kekayaan budaya India.