Departemen Sosiologi bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan kembali mengadakan kegiatan Public Lecture. Agus Susanto, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan menjadi pembicara pada kuliah tamu sore itu. Bertempat di ruang sidang Dekanat Fisipol UGM (30/08/17) peserta public lecture merupakan para pegawai BPJS yang sedang melanjutkan studi double degree.
Agus Susanto, di awal kuliahnya memberikan banyak motivasi yang ditujukan kepada mahasiswa BPJS untuk selalu memiliki visi dan misi, jika punya mimpi pun harus dieksekusi. Sebagai mahasiswa BPJS juga perlu memiliki value dan yang utama adalah memiliki integritas, kepercayaan serta sebagai makhluk sosial yang harus mampu bekerja sama. Tujuan untuk melanjutkan studi ini sebagai kontribusi nantinya terhadap kebijakan-kebijakan yang akan diambil oleh BPJS Ketenagakerjaan.
Melalui Public Lecture ini, Agus Susanto kepada audiens untuk selalu siap dengan berbagai tantangan di tengah dunia yang penuh ketidakpastian. Banyak kejadian perusahaan besar yang telah lama berdiri terkalahkan dengan perusahaan yang belum lama beroperasi. Sehingga tidak ada jaminan bagi suatu perusahaan untuk terus berjaya. “Inilah yang harus diperhatikan, bahwa penting untuk mengerti tentang tren perekonomian dunia.” tutur Agus.
Media massa telah banyak memunculkan berbagai isu-isu perekonomian mulai dari ekonomi Tiongkok, Brexit dan sebagainya. Isu-isu tersebut akan menjadi sebuah berkah ataupun peluang untuk mendapatkan keuntungan jika dapat dikelola dengan baik dan benar. Menurutnya, ekonomi Indonesia saat ini semakin membaik, mulai dari tingkat atau iklim investasi hingga kemudahan untuk berwirausaha serta menarik investor asing di luar negeri.
Tren perekonomian yang cepat sekali berubah-ubah menuntut untuk terus selalu siap sedia dengan segala dinamikanya. Perubahan kompetisi juga terjadi, dengan semakin majunya teknologi, perusahaan-perusahaan kini bersaing secara global. Begitupun dengan customer behavior, politik dan ekonomipun juga turut terjadi perubahan.
BPJS Ketenagakerjaan yang bergerak dibidang jaminan sosial turut mengikuti perubahaan dunia yang menuntut digitalisasi. Agus menginginkan segala operasional dilakukan secara digital, peningkatan dalam bidang teknologi terus dilakukan, salah satunya dengan kemudahan membayar tidak harus ke perkotaan namun juga pedesaan. Tidak hanya di Indonesia, akan tetapi dunia secara global menjadikan jaminan sosial sebagai fokus utama. Oleh karena itu, BPJS memiliki tantangan untuk dapat memperluas pesertanya. Berbagai hambatan perlu ditangani, salah satunya adalah adanya gap dalam penggunaan teknologi, karena tidak semua kalangan telah melek teknologi.
Tercatat ada 8 tantangan yang disampaikan Agus kepada mahasiswa BPJS, mulai dari building coherent long-term strategis, inequalities across the life course, demographic ageing, employment of young workers, labour market and digital economy, protection of migrant workers, technological transition dan higher public expectations. Diharapakan melalui Public Lecture tersebut, mahasiswa BPJS nantinya telah siap untuk membantu perusahaan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan dan menangani setiap tantangan pun hambatannya. (/di)