Gelaran seni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM bertajuk “FISIPOL Art Days” (FAD) kembali digelar tahun ini. Menjadi salah satu acara dalam perayaan Dies Natalis ke-62 FISIPOL UGM, FAD kali ini mengusung tema “Future Leaks: 5W+1H. Are We Going?” Seri kedua wadah atraksi seni ini sendiri dibuka pada Selasa malam (26/7) di Selasar Barat FISIPOL UGM. Menghadirkan pameran karya dan pertunjukan seni, kegiatan ini akan berlangsung hingga Sabtu (30/9).
Forum Musik Fisipol menjadi prolog dari pembukaan FAD 2017 dengan membawakan lima buah lagu. Acara kemudian dilanjutkan oleh sesi sambutan yang dimulai dari Ketua FAD 2017, Anas (Komunikasi 2015). Dalam sambutannya, Anas mengatakan bahwa tema tahun ini didasari pada kesadaran akan adanya transisi dalam masyarakat. Dan hal tersebut merupakan kejadian yang ingin ditelisik lebih jauh. Sedangkan oleh Irham Nur Anshari yang bertindak sebagai dosen pembimbing kegiatan, ditekankan sejauh mana seni rupa penting dalam konteks Fisipol. Selain itu, beliau juga mengapresiasi seniman-seniman tamu lulusan Fisipol yang ikut berkolaborasi dalam FAD. Lebih lanjut, ia berharap ini dapat menjadi wadah dan kesempatan penting untuk belajar dari senior, karena seni merupakan pendidikan alternatif.
Sesi sambutan diakhiri oleh Titah A.W, kurator dari karya seni rupa untuk pameran FAD 2017. Oleh Titah, proses kurasi tidak berjalan kaku antara submitters dan kurator. “Ada dialog antara kurator dan seniman, jadi prosesnya –dari ide hingga menjadi karya– seperti laboratorium. Berbeda dari pameran umumnya,” tuturnya. Titah juga mengungkapkan bahwa di tengah laju aktivitas kampus yang memburu, FAD adalah sebuah oasis. “Acara seperti FAD inilah yang mengingatkan bahwa kita dididik menjadi manusia dan bukan mesin,” tutupnya. Teater Selasar, yang membawakan pentas berjudul “Node”, kemudian menjadi penanda dibukanya FAD 2017 secara resmi.
Peresmian FAD 2017 juga menandai dibukanya pameran karya seni rupa yang merupakan bagian dari kegiatan ini. Empat perupa tamu yaitu Budi D. Dharmawan, Timoteus A. Kusno, Akiq A. W, dan Jompet Kuswidananto bersama 19 perupa mahasiswa menyumbangkan karyanya pada pameran seni rupa ini. Sebelumnya, dalam proses seleksi terkumpul sekitar empat puluh karya yang tidak hanya berasal dari Fisipol, namun juga Fakultas Ilmu Budaya UGM, Fakultas Teknik UGM, Institut Seni Indonesia, bahkan Institut Teknologi Bandung (ITB). Ekshibisi ini diselenggarakan di lantai 2 dan 3 Gedung Perpustakaan Mandiri Fisipol UGM yang telah disulap secara apik menjadi tempat pemajangan beragam instalasi karya seni. Karya seni yang dipamerkan sendiri memiliki beragam bentuk, bahan, serta dimensi. Misalnya saja karya milik Pandu Raka berjudul “No (W is The) Future” yang mengambil stik es krim dan mainan sebagai medium penyampaian ide.
Selain pameran karya seni, FISIPOL Art Days 2017 juga memiliki beragam agenda kegiatan lainnya. Seperti pemutaran film dan diskusi bersama dalam rangkaian “Forum Film FISIPOL”, pameran zine oleh Indisczine Partij, slam poetry oleh Khansa Khalisa, diskusi dengan Studio Batu, pertunjukan dari banyak kelompok musik, dan aktivitas menyenangkan lainnya. Dengan beragam materi acara yang menarik, maka, bersegeralah untuk datang dan menyaksikan FISIPOL Art Days 2017! (fkm)