[rilis]
Jakarta, 2 Oktober 2017 – Hari ini, Gerakan Nasional Literasi Digital #SiBerkreasi kembali mengajak seluruh elemen masyarakat dan komunitas untuk aktif menyebarkan konten positif di dunia maya. Acara ini dihadiri oleh Menteri Kominfo, Rudiantara, Dirjen Aplikasi Informatika Kemkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan; Ketua Umum #SiBerkreasi, Dedy Permadi; Pengamat Literasi Digital, Nukman Lutfie; para wakil komunitas penggiat literasi digital
Gerakan ini berangkat dari kegelisahan berbagai elemen masyarakat terhadap besarnya ancaman potensi bahaya penyebaran konten negatif di dunia jika tidak dikelola dengan tepat.
Data Kemkominfo mencatat hingga kini ada lebih dari 800 ribu situs web di Indonesia yang terindikasi sebagai penyebar berita palsu, ujaran kebencian, konten berbau SARA, pornografi, hoax, narkoba, terorisme, dan sebagainya. Setiap orang, terlepas dari level pendidikannya bsia dengan mudah terjebak dengan fitnah dan termakan berita palsu dan menyebarluaskannya lewat media sosial.
Konten negatif juga memicu munculnya cyberbullying. Dari 80% orang Indonesia yang menggunakan internet, hanya 42% yang sadar akan bahaya cyberbullying. Padahal setiap orang berpotensi menjadi korban, serta pelaku. (Riset melibatkan 400 responden usia 10-19 tahun dari 12 provinsi di Indonesia. Sumber: Digital Citizenship Safety, UNICEF & Kemkominfo, 2012) .
Yang tak kalah mencemaskan, seluruh konten negatif ini berpotensi dikonsumsi oleh pengguna internet yang 80% di antaranya anak muda berusia 10-29 tahun dan 30 juta di antaranya adalah anak-anak.
Permasalahan utama di Indonesia adalah pertumbuhan pengguna internet yang sangat cepat tidak diimbangi dengan literasi digital atau pendidikan tentang cara menggunakannya.
“Akibat dari ketimpangan itu sekarang sudah mulai kita rasakan, mulai dari penyebaran berita palsu (hoax) yang meresahkan; maraknya cyberbullying di kalangan anak muda; sampai pada isu banyaknya ujaran kebencian yang menggoyah persatuan. Dalam konteks keluarga, potensi bahaya ini juga mulai bisa dilihat dari banyaknya balita yang ketergantungan terhadap gawai; penurunan kualitas interaksi sosial akibat dominasi percakapan digital; media sosial yang menyumbang signifikan terhadap penyebab perceraian; dan sebagainya.
Fakta ini menegaskan, kebutuhan literasi digital di Indonesia sangat mendesak dan tidak bisa ditunda lagi. Usaha ini hanya bisa efektif jika dilakukan secara masif, sistematis, dan sinergis. #Siberkreasi hadir untuk memfasilitasi kerja bersama seluruh komponen. Jadi, kuncinya adalah ‘kerja bersama’,” papar Dedy Permadi, Ketua Umum Gerakan #SiBerkreasi.
Tentang #SiBerkreasi
Sebelumnya, Gerakan Nasional Literasi Digital #SiBerkreasi telah diluncurkan juga di acara Kick Off: Smart Schools Online pada Minggu, 25 September 2017 lalu di FX Plaza, Jakarta. Selain di Jakarta, acara serupa juga diadakan secara serempak oleh para Relawan TIK (RTIK) di 8 kota di Indonesia, yaitu di Bandung, Bojonegoro, Jember, Padang, Polewali Mandar, Semarang, Sinjai, dan Sukabumi.
Gerakan Nasional Literasi Digital #SiBerkreasi merupakan kolaborasi berbagai institusi pemerintah maupun swasta, komunitas dan pegiat literasi digital. Inilah bentuk dari komitmen bersama berbagai pihak untuk meningkatkan literasi digital di masyarakat lewat ajakan untuk berbagi kreativitas lewat konten positif dan memanfaatkan internet secara bijak dan bertanggungjawab.
Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Pendidikan Nasional dan Kebudayaan, Kementerian Sekretaris Negara, Komisi Penyiaran Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF), dan berbagai komunitas seperti: Internet Governance Forum, ICT Watch, Pandi (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia), Nawala.org, Indonesia Child Online Protection (ID-COP: ECPAT Indonesia, RAS Foundation, dan Yayasan Sejiwa), Internet Sahabat Anak, IWITA Jakarta, ID Talent, Sebangsa, PARFI 56, Center for Digital Society Universitas Gadjah Mada, Relawan TIK (RTIK) Indonesia, MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia), Japelidi (Jaringan Penggiat Literasi Digital), Kumpulan Emak Blogger, dan Layaria.