Guna mempersiapkan mahasiswa dalam pengaplikasian skripsi karya sebagai prasyarat kelulusan, Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama dengan Korps Mahasiswa Komunikasi (KOMAKO) UGM menggelar rangkaian diskusi bulanan dalam tajuk “Bentuk dan Esensi Makna Karya di Bidang Komunikasi”. Pada seri terakhir diskusi bulanan ini, topik yang diangkat adalah “Blogger: Produksi, Variasi, dan Evaluasi Kampanye Digital” yang diisi oleh Arif Lukman Hakim, seorang blogger kenamaan Yogyakarta. Diadakan pada Senin (6/11) di Ruang Sidang Departemen Ilmu Komunikasi, diskusi ini diikuti oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi dari berbagai jenjang.
Mulai berkecimpung di dunia blogging sejak tahun 2009, Arif menggunakan Multiply sebagai platform blogging pertamanya. Lulusan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM ini mengaku awalnya terjun di dunia blog hanya sekedar untuk melepaskan kegundahannya karena sering ditinggal oleh dosen pembimbing skripsinya. Hal tersebut lantas berkembang dan ia lanjutkan secara konsisten. Platform yang digunakan oleh Arif juga sudah bukan sekedar Multiply lagi, namun merambah pada laman blog pribadi hingga berbagai jenis media sosial. Selain media yang berubah, tujuan beliau blogging-pun turut berkembang.“Kalau sekarang, melalui blog saya ingin mewariskan karya untuk anak saya. Karya apa? Karya digital dalam bentuk blog,” ungkap pria yang saat ini bekerja untuk Humas Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ini.
Menurut Arif, terdapat beberapa benchmark yang bisa digunakan untuk siapapun yang ingin menekuni dunia blog. Pertama, adalah menulis berdasarkan dengan topik yang disukai. Menurutnya, hal apa saja bisa dijadikan bahan untuk menulis, terlebih bila memiliki kecintaan pribadi pada sesuatu tersebut. Dimana hal tersebut akan memudahkan seseorang untuk menulis dan menjaga konsistensi blogging. Benchmark selanjutnya adalah blogger favorit serta website atau blog yang sering dikunjungi yang berguna sebagai rujukan referensi. Untuk gaya menulis ataupun foto, hal tersebut menurutnya akan didapat seiring waktu berjalan. “Orang tahu itu tulisan saya setelah saya menulis berkali-kali,” ujarnya.
Arif menekankan dengan blogging seseorang akan menjadi lebih produktif dengan menyumbang berbagai konten positif, apalagi di tengah serangan berita hoax yang bertubi-tubi seperti sekarang. “Media sosial saat ini itu dipenuhi noise, banyak berita dan informasi berlalu-lalang. Lalu apa yang kita bisa lakukan dengan noise tersebut? Ubah noise menjadi voice!” ujarnya. Dalam diskusi ini, Arif juga membagi banyak pengalaman menulisnya yang tidak disangka berdampak besar bagi masyarakat. Misalnya saja, ketika ia menulis mengenai ketiadaan listrik ataupun sinyal ketika ia menjadi sukarelawan pengajar di Fakfak, Papua. Tulisan yang ia buat tersebut tidak disangka dapat menjadi corong aspirasi yang kemudian didengar oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan sebuah perusahaan provider yang mendatangkan listrik sekaligus sinyal. “Nah itu pentingnya menulis. Kalau saya cuma sambat saja, kan tidak akan didengar,” kata Arif.
Dalam menulis blog juga dapat menggunakan berbagai strategi, misalnya saja dengan melihat trending topic yang terdapat pada platform Twitter. Aktualitas dalam menulis karya menjadi salah satu kunci dari konten-konten yang relatif disukai oleh kebanyakan orang. Di samping itu, kebermanfaatan dan sifat inspiratif juga menjadi bahan konten yang dicari oleh para peselancar internet. Lebih lanjut, sebagai tips Arif menekankan pentingnya hubungan antara laman blog dengan berbagai platform media sosial pribadi. “Blog akan lebih maksimal penggunaannya bila diintegrasikan dengan sosial media,” kata Arif.
Banyak hal bermanfaat yang didapatkan dengan produktif menulis konten positif di blog. Bila berdasar pengalaman Arif, ia tidak hanya mendapatkan wadah menyalurkan kegundahannya, namun juga mendapatkan banyak kenalan baru serta wawasan, maupun yang tidak diduga-duga, yaitu penghasilan tambahan. Dengan pengalamannya yang cukup lama berkecimpung dalam dunia blog serta konsistensi dan kreativitasnya, maka tidak salah bila Arif disebut sebagai salah satu blogger kenamaan Yogyakarta. “Nge-bloglah! Mungkin saja nasibmu akan berubah!” tutupnya.
Jadi, sudah siap untuk memulai karir bloggingmu? (/fkm)