Tertarik dengan dunia jurnalisme, perdagangan internasional, maupun periklanan? Mulai siapkan berkas-berkasmu untuk segera mendaftar beasiswa di Hinrich Foundation. Hinrich Foundation adalah lembaga non-profit yang mempunyai misi dalam mempromosikan perdagangan global yang berkelanjutan. Hinrich Foundation tidak hanya menyediakan ruang promosi secara global untuk industri kreatif, tetapi juga bergerak di bidang pendidikan.
Putro Agus Harnowo dalam acara “Sosialisasi Beasiswa Hinrich Foundation” yang diselenggarakan oleh Career Development Center (CDC) pada 20 Januari lalu membenarkan hal tersebut. Bertempat di Digilib Cafe, Putro menjelaskan secara gamblang lima hal tentang Hinrich Foundation.
1. Hinrich Foundation Menawarkan Beasiswa Kuliah di Hong kong
Hinrich Foundation menyediakan beasiswa kuliah di Hong Kong Baptist University. Di sini kamu mendapatkan biaya penuh untuk menempuh program master degree di Journalism studies. Beasiswa ini memang tidak menyediakan banyak pilihan universitas dan jurusan. Namun menurut Putro, dengan mengambil program jurnalis di Hong Kong kita akan mendapatkan banyak hal menarik. “Hong Kong adalah daerah yang unik posisinya mirip Yogyakarta, 20 tahun ikut China sehingga terpengaruh China. Dulu bebas sekarang mulai banyak kontrol. Ini sangat relevan buat kita. Sehingga kita tidak kehabisan bahan untuk belajar,” ungkapnya.
Oleh karena itu bagi yang tertarik dengan bidang jurnalisme, Hong Kong adalah tempat yang tepat untuk belajar. Selain itu, Putro juga mengungkapkan bahwa Hong Kong Baptist University adalah salah satu universitas yang terkenal unggul di program jurnalismenya. “Dosennya banyak dari praktisi-praktisi luar yang sudah ahli di bidang jurnalisme, ada yang dari New York Times juga,” papar Putro.
2. Kamu Bisa Langsung Kerja
Perbedaan dengan beasiswa lain, Hinrich Foundation mengharuskan para penerima beasiswanya untuk magang kerja. Putro mengungkapkan bahwa di Hinrich Foundation memang kita wajib untuk magang satu tahun setelah kita kuliah satu tahun di Hongkong. “Jadi pas kita sudah keterima dan sudah kuliah satu tahun di Hong Kong, kita pulang untuk magang kerja. Setelah itu kita balik untuk melanjutkan studi kita,” paparnya. Putro juga menambahkan magang disini akan digaji sesuai dengan gaji terakhir yang pernah kita dapatkan.
Setelah selesai kuliah, kita juga diwajibkan untuk mengabdi dua tahun di Hinrich Foundation. Menurut Putro, setelah S2 tentu gaji kita akan lebih besar dibandingkan dengan saat magang.
3. Di Hinrich Foundation Kamu Bisa Membantu Industri Kecil
Kerja di Hindrich Foundation cukup fleksibel dan menarik. “Kita kerja membantu promosi industri kecil kreatif agar bisa bersaing di lingkup global. Dalam sebulan kita cukup mencari 18 industri kreatif untuk kita ajak menjadi mitra. Itupun kita kerjanya tim, kalau di satu negara timnya dua ya tinggal dibagi,” ungkap Putro. Para mitra ini akan mendapatkan ruang promosi secara gratis dan berkesempatan untuk ikut dalam pameran yang diselenggarakan tiap tahun di Hong Kong.
Jadi, di Hinrich Foundation selain kita bekerja mendapat uang, kita juga bisa membantu memajukan industri kecil agar bersaing di ranah global. Bayangkan kalau industri kita maju semua, secara otomaatis kita juga ikut membantu kesejahteraan masyarakat Indonesia.
4. Cara daftarnya Mudah
Bagi yang tertarik, kamu bisa langsung mendaftar di web resmi Hinrich Foundation. Pendaftarannya akan ditutup tanggal 28 Februari ini. Syaratnya hampir sama dengan beasiswa lain, seperti curriculum vitae, sertifikat Bahasa Inggris, passport, dan lain-lain. Selain itu, kamu juga harus membuat essay 500 kata tentang “How will the work integrated learning approach help you to become an outstanding Global Trade Leader?”
5. Bisa Punya Teman Di Berbagai Negara
Hinrich Foundation tersebar di tujuh negara, diantaranya adalah Indonesia, Vietnam, Singapore, Hong Kong, Thailand, United States of America (USA), dan Israel. Dimana setiap tim di tujuh negara ini akan saling terhubung satu sama lain. Sehingga, disini kamu bakal mendapat rekan dan teman dari berbagai negara. (/ran)