Global Engagement Office (GEO) Fisipol menyambut sembilan mahasiswa internasional dalam acara International Students Orientation (ISO), Jumat (2/1). Para mahasiswa ini berasal dari berbagai negara dari Asia, Eropa, dan Amerika Latin. Beberapa di antaranya adalah Jepang, Jerman, Norwegia, Slovakia, dan Kolombia. Mereka akan mulai mengikuti kegiatan perkuliahan di Fisipol mulai semester genap 2018 selama satu sampai dua semester ke depan.
Selain GEO, acara ini juga diprakarsai oleh Kantor Urusan Internasional (KUI) UGM, Buddy Club UGM, dan Cross Cultural Understanding Club (CCUC) Fisipol. Pada kesempatan ini, I Made Andi Arsana (Kepala KUI) ingin mendorong para mahasiswa internasional untuk mempelajari Indonesia lebih dalam lagi. Berbeda dari membaca, pertukaran pelajar akan memberikan pengertian yang lebih komprehensif.
“Jangan meremehkan pengalaman kalian. Kalian boleh merasa sudah mengerti suatu negara melalui bacaan, film, atau YouTube. Namun, kalian baru akan mengerti sepenuhnya setelah mengunjungi negara tersebut,” tutur Andi yang juga pernah mengikuti pertukaran pelajar ke Korea Utara. Andi juga mengucapkan terima kasih kepada para mahasiswa internasional karena telah menetapkan Indonesia dan Fisipol UGM sebagai pilihan untuk belajar.
Dalam orientasi tersebut, para staff KUI juga menerangkan hal-hal penting untuk mendukung kelancaran studi mereka. KUI menghimbau para mahasiswa internasional untuk segera mengonversikan jenis visa mereka menjadi Visa Ijin Tinggal Terbatas (ITAS), sehingga tidak perlu diperbarui setiap bulan seperti Visa Kunjungan Sosial Budaya (VKSB). KUI menegaskan kembali komitmen mereka membantu dan memberikan beragam informasi untuk mahasiswa internasional, mulai dari visa, koordinasi buddy, keamanan sehari-hari, hingga megajarkan unggah-ungguh masyarakat Indonesia dan, khususnya, Yogyakarta.
Dalam orientasi ini, para mahasiswa internasional diperkenalkan juga pada aturan-aturan fakultas seperti jumlah kehadiran minimal, predikat nilai, hingga cara mengisi kartu rencana studi (KRS). Para mahasiswa internasional diwajibkan mengambil paling sedikit satu kelas.
Selain berkesempatan mengikuti berbagai kegiatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) di tingkat universitas dan fakultas, para mahasiswa internasional dapat mengikuti berbagai kegiatan yang disediakan oleh Buddy Club UGM dan CCUC Fisipol. Acara-acara seperti darmawisata, belajar membatik, pesta teh, dan sebagainya juga memungkinkan mereka bertemu dengan mahasiswa internasional dari fakultas-fakultas lain dan membentuk jaringan pertemanan.
Acara orientasi dilanjutkan dengan tur fakultas sekitar Fisipol dan universitas. Selain ruang-ruang kelas, para mahasiswa internasional ditunjukkan tempat-tempat penting seperti kantin, Fisipmart, Digilb Café, Selasar Barat, dan perpustakaan pusat. Mereka juga berkesempatan mencoba sepeda kampus untuk menuju Gelanggang Mahasiswa. (/KOP)