“Indonesia butuh orang yang memiliki jiwa-jiwa entrepreneurship dan berani gagal,” Ungkap Achmad Zaky, CEO Bukalapak.com dalam acara Polgov Talks (2/3). Bertempat di ruang Auditorium lantai 4 Fisipol UGM, acara tersebut mengusung tema Sociopreneurship “Empowering Community Through E-Commerce Innovation.”
Acara Polgov Talks edisi kedua kali ini, hendak mengupas kisah perjuangan Zaky dalam merintis Bukalapak.com. Platform yang mempertemukan penjual dan pembeli secara online ini, dirintis sejak tahun 2010. “Saya bikin bukalapak.com kira-kira tahun 2010 dan sama sekali tidak memiliki syarat sebagai pengusaha,” buka Zaky.
Ia berkata demikian karena pada saat itu, bukalapak.com dimulai tanpa adanya modal dan pengalaman yang cukup sebagai pengusaha. Sebagai mahasiswa pada masa itu, ia hanya ingin mengaplikasikan ilmu yang dipelajari untuk menciptakan dampak lebih besar terhadap masyarakat.
Tak hanya itu, kemunculan bukalapak.com juga didasari atas keresahan Zaky melihat banyaknya Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia yang belum miliki pasarnya sendiri. “Saya ingin memberi sebuah teknologi waktu itu, yang bisa memberikan dampak ke banyak orang, terutama ke bisnis-bisnis kecil,” ungkap Zaky. Ia beranggapan dengan teknologi akan ada demokratisasi, bisnis yang dulu hanya dikuasai kaum kapital digeser agar bisa dirasakan juga oleh masyarakat kecil. “Bisa enggak ya, kira-kira masyarakat kecil masuk kedunia bisnis dan lebih powerfull melalui teknologi.” tambah Zaky.
Diawal perintisan dulu, bukalapak.com hanya memiliki dua pekerja, ia sebagai CEO dan satu rekannya. Namun kini, setelah delapan tahun berjalan, buka lapak telah memiliki 2,5 juta UKM yang tersebar diseluruh Indonesia. “Ada satu benang merah yang saya temui dan pelajari ketika menjalani Buka Lapak selama 8 tahun, yaitu entrepreneurship,” terang Zaky.
Bagi Zaky entrepreneurship adalah jiwa yang dimiliki oleh seseorang untuk berpegang teguh pada mimpinya. Seorang enterpreneur berkomitmen dan bertekad untuk mewujudkan mimpi dan visinya. Memang tidak ada jaminan langsung berhasil, yang membuat seorang enterpreneur harus terus bereksperimen dan mencoba hal baru. Kerja keras dan tidak berhenti berusaha adalah kunci keberhasilan enterpreneur, menurutnya.
Ia juga menambahkan bahwa Indonesia memerlukan banyak sekali orang yang memiliki jiwa-jiwa entrepreneur yang berani gagal untuk membangun negara. Tak hanya itu, ia juga berharap banyak eksekutor-eksekutor ide dimasa yang akan datang. “Karena seorang entrepreneurship adalah mereka yang terus mencari hal-hal yang jauh lebih besar,” Pungkasnya.