Antara Inovasi dan Ilusi: Menakar Etika dan Transparansi AI di Ruang Kelas Kampus

Yogyakarta, 16 Juni 2025—Megashift FISIPOL UGM kembali merilis artikel terbaru yang mengangkat tema krusial dan aktual: “AI di Ruang Kelas: Inovasi atau Ilusi? Menimbang Etika dan Transparansi Penggunaan Artificial Intelligence dalam Dunia Kampus”. Tulisan ini menyuguhkan eksplorasi mendalam atas kehadiran kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam praktik pendidikan tinggi, khususnya dalam konteks ruang kelas dan relasi pembelajaran di lingkungan kampus.

Artikel ini tidak sekadar melihat AI sebagai alat bantu teknologis semata, tetapi mengajak pembaca untuk menyelami lapisan-lapisan etis yang menyertai penggunaannya. Dari algoritma yang tak selalu netral, hingga potensi bias dalam sistem penilaian otomatis, tulisan ini mempertanyakan apakah pemanfaatan AI benar-benar meningkatkan kualitas pembelajaran atau justru menciptakan ilusi efisiensi yang menutupi persoalan-persoalan mendasar, seperti ketimpangan akses digital, erosi interaksi manusiawi dalam proses belajar, hingga pertanggungjawaban atas keputusan yang diambil oleh sistem. Dengan menyajikan berbagai sudut pandang—baik dari sisi dosen, mahasiswa, maupun pengamat etika teknologi—artikel ini menawarkan pembacaan kritis terhadap narasi dominan yang mengglorifikasi AI dalam dunia pendidikan.

Dalam konteks keberlanjutan, topik ini secara erat terhubung dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) yang menuntut inklusivitas dan kesetaraan dalam pembelajaran berbasis teknologi, SDG 10 (Mengurangi Ketimpangan) terkait akses dan kemampuan literasi digital yang timpang di kalangan sivitas akademika, serta SDG 16 (Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh) karena menyoal transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan berbasis AI.

Dengan gaya penulisan yang reflektif sekaligus kritis, artikel ini layak menjadi bahan renungan sekaligus diskusi lanjutan di kalangan akademisi, pembuat kebijakan pendidikan, hingga pengembang teknologi. Apakah AI akan menjadi jembatan menuju transformasi pendidikan yang adil, atau justru menjadi ilusi inovasi yang memperdalam ketimpangan? Megashift mengajak kita semua untuk tidak hanya beradaptasi dengan teknologi, tetapi juga bertanggung jawab secara etis terhadapnya.

📖 Baca artikel lengkapnya di sini.