Untuk memenuhi undangan Kementerian Luar Negeri (KEMLU), ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) Studies Center (ASC) UGM yang diwakili oleh Ahmad Rizky M. Umar selaku Sekretaris Eksekutif hadir dalam Pameran Pekan Pendidikan Tinggi 2017. Acara tersebut berlangsung sejak tanggal 7 hingga 9 Februari 2017 bertempat di Jakarta International Expo. Tema yang diangkat ialah Daya Saing ASEAN Incorporated dalam Pembangunan Manusia. Pameran Pekan Pendidikan Tinggi Jakarta 2017 ini melibatkan puluhan perguruan tinggi dan lembaga pendidikan di seluruh Indonesia.
“Saya menghadiri undangan dari Kementrian Luar Negeri di acara Asean University Network. KEMLU mengadakan rutin serta mengundang rutin pusat kajian ASEAN seluruh Indonesia untuk kemudian memaparkan beberapa agenda disana. ASEAN Studies Center secara khusus diundang dalam sebuah diskusi publik (8/2) memaparkan kerjasama pendidikan di ASEAN. Kementerian Luar Negeri mengundang salah satunya anggota Komisi ASEAN Anak dan Perempuan, satu dari mitra Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan beberapa kampus. Dalam diskusi tersebut Universitas Gadjah Mada berada dalam satu panel bersama Universitas Airlangga Surabaya, Institut Teknologi Bandung, serta Universitas Darul `Ulum Jombang,” ujar Umar.
“Urgensi mengikuti acara ini ialah pertama karena memang ada beberapa yang undang dari KEMLU dari Direktorat Sosial dan Budaya ASEAN. Saya sendiri secara personal datang karena saya perlu memperkenalkan diri disana dengan teman-teman KEMLU. Saya baru sebulan bertugas, at least saya perlu bertemu dengan beberapa orang KEMLU untuk memperkuat jaringan dengan KEMLU sebagai salah satu mitra penting karena ASC UGM dibentuk dari MoU antara KEMLU dengan FISIPOL pada tahun 2013,” jelas Umar.
Dalam Forum Masyarakat Sosial dan Budaya ASEAN, Umar mempresentasikan materi dengan tema Educational Cooperation in ASEAN: Prospects and Challenges. Umar membagi presentasi tersebut ke dalam tiga topik besar yaitu Recent Transformations in ASEAN Regional Governance, What Could Indonesian Universities Do? Beyond ASEAN University Network, dan Towards Social Integration inASEAN.
“Presentasinya sederhana. Selama ini kan KEMLU dan ASEAN punya yang namanya ASEAN University Network (AUN) isinya beberapa program kerjasama, program pertukaran pelajar di beberapa kampus dalam Jaringan University Network ada Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Airlangga, online course, terus kemudian ada beasiswa trus ada joint supervision, ASEAN Credit Transfer System. Saya kemaren mengevaluasi program tersebut. Artinya kedepan itu sebenarnya ada banyak cara yang lain yang dapat dikembangkan kampus-kampus di Indonesia baik itu negeri maupun swasta bikin kerjasama pendidikan tidak hanya lewat AUN. Yang hanya menjangkau empat kampus yang kedepan itu penting untuk kemudian melibatkan kampus yang lain. Saya ketemu dengan satu orang konsultan Dikti orang Uni Eropa ya memperbaiki ASEAN Credit Transfer System. Selama ini mahasiswa exchange diberi kesempatan untuk bisa mentransfer mata kuliah, tapi tidak semuanya bisa ditransfer dengan jumlah yang sama alasannya karena kurikulum dan lain sebagainya. Mestinya itu bisa diperbaiki misalnya dengan standarisasi kurikulum bahwa kerjasama bukan hanya melalui AUN tapi juga bisa MoU (Memorandum of Understanding) antara kampus-kampus di Indonesia dengan kampus-kampus lain di ASEAN,” tutup Umar. (/dbr)