Seri One Week One Alumni dari Faculty Secretary Fisipol UGM kembali hadir. Kegiatan yang mengambil tempat di Digilib Cafe Fisipol UGM ini diselenggarakan pada Kamis (15/02). Pada kesempatan kali ini, One Week One Alumni mengundang Assed Lussak, Account Director Ogivly & Mather Indonesia.
Assed merupakan alumni dari Departemen Hubungan Internasional angkatan 2007. Setelah lulus dari UGM, Assed memulai karirnya dengan menjadi karyawan magang di National Institute for Democratic Governance yang merupakan sebuah lembaga konsultan politik. Setelahnya, ia menjadi analis media di Marketeers – MarkPlus Inc pada 2011. Di tahun yang sama, ia memulai karirnya di Ogivly & Mather Indonesia hingga saat ini.
Selain fokus berkarir, Assed aktif dalam berbagai kegiatan lain. Ia menjadi Head of Public Relations and Publication dari proyek Bakti Nusantara 2017 di Nusa Tenggara Timur. Selain itu, ia pun pernah menjadi dosen tamu di beberapa universitas di Indonesia. Assed juga memiliki produk bisnis sendiri, yaitu MIX Diner and Florist yang bergerak dalam bidang rumah makan dan toko bunga.
Ogivly & Mather merupakan salah satu perusahaan agensiterbesar di dunia saat ini. Hal menarik yang disukai oleh Assed dari bekerja di sebuah agensi adalah pengalaman yang berbeda tiap harinya. “There is no single identical day. Setiap hari pasti berbeda, karena klien juga berbeda-beda,” ujarnya. Lebih lanjut, menurut Assed pekerjaan utama yang dilakoni sehari-hari di sebuah agensi bukanlah rapat maupun hal teknis lainnya. “Being reliable for clients, itu yang utama.”
Menurut Assed, dalam sebuah agensi terdapat banyak orang dengan latar belakang keilmuan berbeda. Hal ini dikarenakan proyek yang dilakukan tidak hanya mencakup dunia komunikasi, namun juga perihal hukum, ekonomi, hingga kesehatan. Ia melanjutkan, bahwa sejatinya lulusan Fisipol UGM memiliki kualitas dibanding yang lain. “The best thing dari Fisipol adalah bahwa kita diajari untuk berpikir secara sistematis dan juga research over everything. Hal ini membuat kita tidak langsung mengambil kesimpulan,” ungkap Assed.
“Bagi teman-teman yang ingin bekerja di sebuah agensi, harus update dan mengikuti tren. Coba misalnya kita tertinggal informasi? Informasi yang kita terima bisa salah dan kurang memuaskan klien,” ungkap Assed. Oleh karena itu, Assed menyarankan untuk banyak membaca, banyak bersosialisasi dan terus belajar. “Selain itu, juga harus percaya diri. Jangan malu untuk proaktif dan memiliki target dalam karir,” tegasnya.
Bagi Assed, banyak hal yang ia dapatkan setelah bekerja dalam sebuah agensi. Dengan bekerja di agensi, ia lebih mengetahui variasi industri yang ada dan dapat memperluas perspektif serta koneksi yang ia miliki. “Selain itu, dalam idealisme saya, saya jadi bisa membantu suatu perusahaan tanpa harus ‘nyemplung’ ke dalam industri itu,” kata Assed. Ia juga mengatakan bahwa time flexibility yang ia dapatkan juga membantu dirinya mengatur waktu kerjanya, “Sekali lagi, work smart not work hard.”
Bekerja dalam sebuah agensi berarti harus terbuka dengan perbedaan pemikiran karena itu ‘openness’ sangat dibutuhkan. “Untuk teman-teman Fisipol, spesialisasikan diri anda dalam satu bidang tertentu dalam ranah keilmuan yang dipelajari,” ujar Assed. Ia juga menekankan pentingnya kemauan untuk belajar ilmu dan pengetahuan di luar bidang keilmuan yang dimiliki. “Terakhir, selagi masih mahasiswa, carilah aktivitas di luar kegiatan akademik kampus sebanyak-banyaknya,” pungkas Assed. (/fkm)