Bekerja di Lingkar Inti Pemerintahan: Catatan-Catatan Behind The Scenes

Yogyakarta, 5 Oktober 2021─Departemen Politik Pemerintahan (DPP) Fisipol UGM menyelenggarakan talkshow umum dengan menghadirkan AAGN Ari Dwipayana, Koordinator Staf Khusus Presiden sebagai pembicara diskusi. Acara ini diselenggarakan secara daring dengan tajuk “Bekerja di Lingkar Inti Pemerintahan: Catatan-Catatan Behind The Scene”. Pada kesempatan kali ini acara diselenggarakan secara daring dan diikuti oleh 101 peserta diskusi. Acara ini dimoderatori oleh Devy Dhian Cahyati, Dosen DPP Fisipol UGM dengan berbagai pembahasan mengenai pengalaman narasumber dalam bekerja di ranah pemerintahan. Selain itu, acara ini juga mengulik dinamika kerja di pemerintahan, dan manfaat ilmu pengetahuan yang diperoleh bagi kehidupan di dunia kerja.

Mengenal narasumber lebih jauh, AAGN Ari Dwipayana sendiri merupakan koordinator staf khusus presiden dan dosen dari DPP Fisipol UGM. Memasuki dunia pemerintahan sejak tahun 2016, Ari Dwipayana menyadari bahwa terdapat pergeseran dari ekosistem diskursus akademik menjadi kerja-kerja yang lebih praktikal dan cukup luas. Meskipun terdapat pergeseran ekosistem, namun ilmu pengetahuan dari dunia akademik cukup berguna sebagai pondasi dalam melaksanakan tugas.  

Sebagai pekerja di ranah pemerintahan, perkembangan era demokrasi menjadi tantangan yang cukup kompleks. Dalam hal ini, masyarakat menjadi semakin maju dan memerlukan reformasi pelayanan publik dengan ekspektasi yang lebih tinggi. Luasnya kebebasan berpendapat, penyebaran informasi dan sumber kekuasaan mengharuskan pemerintah bekerja dengan paradigma helicopter view. Isu-isu yang ada juga lebih beragam, mulai dari politik, ekonomi, sosial, maupun budaya dan perlu menjadi perhatian tanpa mengabaikan isu-isu yang lain. Oleh karena itu, kapasitas yang harus dimiliki juga cukup beragam.

Kendati bekerja di ranah pemerintahan seolah menuntut kompleksitas kapasitas individu, namun pengalaman narasumber membuktikan bahwa ilmu pengetahuan yang diperoleh saat berkuliah sangat bermanfaat dan membantu kinerjanya. Dalam hal ini, beberapa poin yang perlu menjadi perhatian diantaranya berpikir secara komprehensif dengan berbasiskan pada data yang jelas. Selain itu, pemahaman mengenai konteks bekerjanya suatu kekuasaan juga perlu diperhatikan. Hal-hal demikian, cukup menjadi concern di departemen politik pemerintahan, sehingga menjadi seorang akademisi tidak harus berjarak dengan kekuasaan, sebab kerja-kerja nyata di dunia pemerintahan membutuhkan peran-peran akademisi demi tercapainya tujuan terbaik bagi masyarakat luas. (/Mdn)