Ruang BA 202 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) mendadak bernuansa Prancis. Bagaimana tidak, semua orang di dalamnya mencoba menuturkan diri mereka dalam Bahasa Prancis. Kegiatan ini terangkum dalam Kelas Bahasa Prancis yang diadakan oleh Fisipol untuk para civitas akademikanya. Kelas ini berdurasi 90 menit dengan dua kali pertemuan tiap minggunya. Begitu aktif saat kelas berlangsung, dua puluh peserta kelas sendiri berasal dari beragam latar belakang dan usia.
Kegiatan ini merupakan program dari Career Development Center (CDC) Fisipol UGM. Sebelumnya CDC telah menggelar berbagai kelas pengembangan soft skill bahasa seperti Bahasa Thailand, Bahasa Mandarin, maupun pelatihan IELTS untuk mahasiswa Fisipol. “Kelas Bahasa Perancis ini adalah kerja sama dari Fisipol dan Center for International Language and Culture Studies (CILACS) Universitas Islam Indonesia (UII),” tutur Monica Jessi Dora selaku pengajar untuk kelas Bahasa Perancis. Jessi, yang merupakan pengajar dari CILACS UII, merupakan pengajar satu-satunya untuk kegiatan ini. “Ini adalah kelas dasar untuk Bahasa Perancis, jadi yang akan dipelajari merupakan hal-hal basic seperti perkenalan, kesukaan, kebangsaan, angka, dan lain-lain,” kata Jessi.
Pada dasarnya, seluruh peserta dibebaskan dari biaya kelas. Peserta hanya diminta untuk membayar sejumlah uang commitment fee yang akan dikembalikan setelah rangkaian kelas berakhir dengan syarat mencukupi pertemuan yang telah ditentukan. Dengan proyeksi pertemuan sebanyak sembilan kali, kelas ini memulai pelaksanaannya pada Kamis (26/10) dan akan rutin dilakukan setiap Kamis dan Jumat. Kelas pertama dibuka dengan mempelajari bagaimana memperkenalkan diri dalam Bahasa Perancis. “Je m’appelle Damar,” kata seorang peserta pada teman di sebelahnya saat latihan. Dalam banyak kesempatan, para peserta diminta untuk langsung mempraktekkan apa yang dipelajari dalam percakapan langsung di kelas.
Mempelajari Bahasa Perancis tentu bukan hal yang mudah, terlebih dengan pengucapannya yang memiliki aturan khusus dalam penggunaannya. Karenanya, dalam mempelajari bahasa ini mesti memiliki niat dan tekad yang kuat agar dapat menguasai materi dengan baik. Hal senada diutarakan oleh Seto Damar, salah satu peserta dari Kelas Bahasa Prancis. “Aku bercita-cita untuk kerja di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), jadi aku pikir harus menguasai Bahasa Prancis, kan’ salah satu bahasa resmi PBB,” tutur mahasiswa Departemen Komunikasi angkatan 2015 ini. Bahasa Perancis sendiri memang merupakan salah satu bahasa resmi yang digunakan oleh PBB, bersanding dengan Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa Rusia, dan Bahasa Spanyol. Hal ini kemudian menjadikan Bahasa Prancis sebagai salah satu bahasa yang penting untuk turut dipelajari selain Bahasa Inggris.
Jadi, kesulitan mempelajari Bahasa Perancis? Aucun Problème! Fisipol punya solusinya! (/fkm)
Keterangan:
* Aucun Problème: tidak masalah.
*Je m’appelle…: nama saya adalah…