Sebagai langkah awal—dan untuk ke depannya, menurut Kemal—seorang content creator harus paham konten seperti apakah yang ingin ia buat. Ada banyak jenis konten yang dapat diolah sesuai dengan minat sang content creator. Ketika seorang content creator sudah paham mengenai minat dan jenis konten yang ia inginkan, maka eksekusi pembuatan konten akan menjadi lebih mudah. Kemal juga berpesan bahwa inti dari membuat konten itu bukan pada kecanggihan aplikasinya, tetapi fokuslah pada konten yang akan dibuat. Dengan begitu, content creator dapat memaksimalkan perangkat lunak yang ia punya. Bagi Kemal, meskipun sederhana tetapi tetap berkelas, yang terpenting adalah pesan yang ingin content creator sampaikan melalui konten buatannya dapat diterima dengan baik oleh para penikmat konten.
Kemal sendiri menggunakan beberapa aplikasi dan perangkat lunak baik di komputer dan ponselnya. Masing-masing dari aplikasi ini ia sesuaikan lagi dengan kebutuhan dari konten yang akan ia buat—apakah itu untuk konten foto atau video, apakah yang perlu diedit adalah pencahayaannya, atau ia buat desain khusus. Biasanya, aplikasi di ponsel ia gunakan untuk mengedit foto dan aplikasi di komputer ia gunakan untuk mengedit video. Namun, jika sedang kepepet, ia juga akan menggunakan aplikasi di ponsel untuk mengedit video.
Ternyata, Kemal menjalani proses kreatif yang berbeda untuk pembuatan konten di platform yang berbeda—Instagram dan Youtube. Untuk Instagram, biasanya Kemal lebih memanfaatkan momen dan melihat apa yang sedang tren, kemudian ia akan mencari referensi dan sumber, mengedit, dan kemudian mengunggahnya. Sementara itu, untuk konten di Youtube, Kemal sudah melakukan perencanaan dan membuat list serta timeline konten yang akan ia unggah di sana. Dapat dikatakan, untuk Youtube, Kemal menggunakan metode jangka panjang.
Selain membuat konten berupa foto dan video yang rutin ia unggah di akun Instagram dan Youtubenya, Kemal juga sering membuat konten berupa microblog dan blog. Perbedaannya, jika blog lebih menekankan pada tulisan, microblog sendiri merupakan kumpulan tulisan yang dikemas dengan lebih menarik sehingga lebih menekankan pada penampilannya. Biasanya, isi konten dari microblog yang ia unggah di akun Instagramnya merupakan ringkasan dari materi videonya di Youtube.
Tidak lupa, Kemal juga menceritakan mengenai suka duka, tantangan dan kesenangan yang ia alami selama ia menjadi content creator. Ia juga membagikan pengalamannya menghadapi tantangan-tantangan yang pernah menghadangnya. Seluruh pengalaman yang ia bagikan merupakan dialog dua arah antara dirinya dengan moderator SmallTalk—Ulul Azmi, Talent Engagement Chub. Kemal juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dituliskan oleh para penonton SmallTalk di kolom komentar.
“Kadang membuat konten itu tidak mudah, percayalah pada proses. Melangkah perlahan tidak apa-apa, yang penting tetap berprogres,” pesan Kemal menutup SmallTalk pada pukul 16.50 WIB. Bagi yang tertinggal sesi siaran langsung SmallTalk, dapat menonton unggahan ulangnya di kanal IGTV Chub. (/hfz)