Yogyakarta , 16 Mei 2019 – Career Developent Center (CDC) Fisipol UGM kembali menyelenggarakan Career Preparation Class yang bertemakan academic path. Prasakti Ramadhana Fahadi yang akrab dipanggil Dana selaku research asisstant YouSure Fisipol serta Mohammad Zaki Arrobi, Dosen Sosiologi UGM yang menjadi pembicara sharing session pada Selasa (16/5) bertempat di Swiss-Belboutique Yogyakarta.
Dana yang merupakan lulusan Monash University Melbourne tidak mengawali perjalanan dengan mulus. Pada awalnya Dana memiliki impian untuk bersekolah di London School of Economics and Political Science dan New York University. Setelah lulus dari S1 Ilmu Komunikasi Fisipol UGM, ia memilih untuk mengambil Media Studies untuk program masternya dan memulai perencanan kuliah seperti membuat course list hingga durasi belajar. Alasan memilih Media Studies pun bukan tanpa alasan, Dana ingin memperdalam konteks studinya setelah mengenal konteks media yang terbatas pada Indonesia saat masa sarjana.
Bagi Dana, keterampilan kemampuan berbahasa sangatlah penting. “Usahakan ketika ujian menggunakan banyak vocab dan jangan ada pengulangan, kuncinya banyakin exercise,” ujarnya. “Dalam personal statement atau motivation letter, ceritakan pengalaman sebenarnya agar memiliki sisi unik dan lakukan proofread sebanyak mungkin. Selain itu, letter of recommendation bisa dibuat melalui tokoh yang mengetahui tentang persona pribadi kita,” tambahnya.
Hal penting yang sering dilupakan adalah membuat backup plans atau safety school. “Memilih safety school itu gak harus karena pilihan terendah tapi yang relevan dengan keadaan, karena setiap beasiswa memiliki persyaratannya masing-masing,” ujar Dana. Baginya, realistis merupakan hal penting dalam mencari beasiswa tanpa mengurangi impian dan cita-cita. “Mimpi itu ga saklek, kalo saklek namanya obsesi. Pasti ada jalannya tersendiri,” tambah Dana. Hal ini ia buktikan ketika berksempatan mengikuti student exchange ke New York saat menempuh master di Monash University.
Selanjutnya, Mohammad Zaki Arrobi yang merupakan lulusan S1 Sosiologi Fisipol UGM juga memiliki cerita tersendiri. Selepas lulus di tahun 2015, Zaki langsung mendaftar beasiswa Fullbright, Australia Awards dan Chevening. Dalam menempuh perencanaan studi, ia menekankan perlunya menentukan arah karir, peer community dan mentor. Hal ini diperlukan untuk menjaga lingkungan tetap termotivasi.
Mendapat beasiswa Chevening di University of Essex, Inggris di jurusan Sosiologi, resep dari Zaki adalah apply, help and pray. Baginya, untuk menjadi akademisi banyak jalur yang dapat ditempuh untuk berkarya. “Ada yang langsung kembali ke kampus, menjadi wartawan, maupun bekerja dulu di NGO,” ujar Zaki yang semasa kuliah aktif berkecimpung di Dewan Mahasiswa Fisipol. “Di Inggris sendiri, rata-rata program master berdurasi satu tahun. Beasiswa Chevening memiliki persyaratan pengalaman bekerja selama 280 jam. Namun, working experience bisa dibantu dengan berbagai komponen seperti kerja paruh waktu, magang, volunteer, bahkan community services seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN),” ujar Zaki.
Setelah sesi sharing session berakhir, kegiatan Career Preparation Class pun dilanjutkan dengan coaching clinic mengenai pembuatan Curriculum Vitae (CV) dan Motivation Letter yang dibagi berdasarkan kluster negara yang menjadi tujuan para peserta. Selain dipandu oleh Dana dan Zaki, coaching clinic juga turut dipandu oleh Acniah Damayanti, Dosen Ilmu Komunikasi yang merupakan lulusan University of Twente, Belanda dan Novi Paramita Dewi, Dosen Manajemen Kebijakan Publik yang merupakan lulusan KDI School of Public Policy and Management, Korea Selatan. Dihadiri 20 peserta dengan mayoritas mahasiswa angkatan 2015 yang telah mendekati masa wisuda, kegiatan pun diakhiri dengan buka puasa bersama. Career Preparation Class merupakan langkah Fisipol untuk menyiapkan lulusan terbaiknya dalam menghadapi dunia pascakampus. (/Afn)