Berawal dari Refleksi Sebagai Milenial Sampai jadi Topik Penelitian

Yogyakarta, 28 Agustus 2021–Mahasiswa Fisipol UGM kembali menorehkan prestasi dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan lolos proposal dan memperoleh dukungan pendanaan dalam kegiatan penelitian. Kali ini, kolaborasi antar mahasiswa berasal dari Departemen komunikasi yaitu Affifatul Millah Nurul Aulia Hidayat, dan dua anggota yang lain berasal dari Departemen Politik Pemerintahan yaitu Imron Amrozi dan Dicky Riandy Pratama. Pada kegiatan ini, mereka dibimbing oleh Amalinda Savirani, selaku Dosen dari Departemen Politik Pemerintahan.

Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) merupakan suatu wadah yang dibentuk oleh Kemenristek Dikti dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajari kepada masyarakat luas. Program ini terbagi dalam berbagai kategori dan puncak kegiatan adalah kompetisi PIMNAS.

Pada kesempatan ini, tim yang diketuai oleh Imron Amrozi mengangkat topik mengenai permasalahan politik perkotaan dengan judul PKM “Kelompok Milenial dan Tantangan Pembangunan Kota: Gentrifikasi dan Komersialisasi Ruang di Kota Yogyakarta”. Berangkat dari refleksi mereka tentang pembangunan di perkotaan, berbagai permasalahan ternyata turut membersamai program-program pembangunan tersebut. Dalam hal ini, mereka mencoba melakukan penelitian untuk melihat bagaimana komersialisasi dan produksi ruang akomodasi mass tourism menyebabkan gentrifikasi pariwisata di Yogyakarta. Selain itu, mereka juga menyoroti bagaimana dampak gentrifikasi dialami oleh masyarakat lokal dalam konteks lintas generasi terhadap kelangkaan akses hunian di Kota Yogyakarta.

Hasil temuan mereka memperoleh fakta bahwa Kota Jogja merupakan penyangga pariwisata di DIY, dan hal tersebut berkaitan dengan komersialisasi ruang. Permasalahan komersialisasi juga cukup kompleks, dalam hal ini beberapa penyebab dari praktik komersialisasi adalah dibelinya lahan atau apartemen di Jogja oleh orang non lokal yang ingin berinvestasi, bukan untuk hunian. Hal tersebut diperparah dengan tidak adanya intensi pemerintah daerah untuk mengendalikan pembangunan hotel dengan pertimbangan ketersediaan hunian bagi semua (right to the city).

Berbagai permasalahan dalam komersialisasi ruang tersebut akhirnya berdampak pada gentrifikasi, dimana harga tanah semakin mahal, sedangkan pendapatan masyarakat hanya sebatas UMR yang tidak akan mampu mengakses pembelian tanah. Karenanya, generasi milenial cukup dirugikan dari praktik komersialisasi yang berkepanjangan ini. Topik penelitian yang diangkat oleh tim fisipol ini termasuk dalam kategori PKM-RSH atau rumpun sosial humaniora. Setelah lolos proposal, nantinya penelitian ini akan berlangsung dalam beberapa bulan ke depan, dan output yang dihasilkan akan dituangkan dalam wujud tulisan kreatif, jurnal, maupun laporan penelitian. (/Mdn)