Dalam dunia politik, selain dibutuhkan ketangkasan dalam membuat kebijakan diperlukan juga kecermatan dalam melakukan komunikasi. Hal ini vital, karena komunikasi politik merupakan jembatan antara aktor-aktor politik dan masyarakat. Secara sederhana, komunikasi politik yang baik menjadi sarana mengkomunikasikan beragam program politik yang akan membantu mencapai tujuan politik yang diinginkan.
Berpengalaman menjadi aktor komunikasi politik di belakang sepasang calon (paslon) di pemilihan daerah sebuah provinsi di Indonesia, One Week One Alumni mengundang Sandi Novriadi dalam seri “How to Do Politic Communication.” Bertempat di Digilib Cafe, Fisipol UGM, kegiatan ini dilaksanakan pada Kamis (8/3). Sandi sendiri merupakan alumni Departemen Ilmu Komunikasi angkatan 2011 yang saat ini merupakan account manager di Asia PR.
Sebagai pembuka, Sandi mengatakan bahwa ia merasakan berbagai manfaat pernah menimba ilmu di Fisipol UGM. “Secara umum di Fisipol kita mempelajari banyak hal yang dapat diaplikasikan pada perusahaan,” ungkapnya. Sandi juga menjelaskan bahwa program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berguna bagi pengalaman berkarirnya. Saat KKN, mahasiswa diharuskan terjun langsung ke masyarakat, berhubungan langsung dengan masyarakat. “Pengalaman ini yang diinginkan oleh perusahaan, karena mereka berharap ketika kita turun ke lapangan, kita akan dekat dengan masyarakat,” kata Sandi.
Sandi juga bercerita mengenai pengalamannya bekerja dalam bidang komunikasi politik ketika ia direkrut oleh salah satu partai politk untuk menjadi staf media handling paslon di sebuah provinsi. “Biasanya saya handle pekerjaan public relations dalam industri fashion atau lifestyle. Baru sekali ini dalam bidang politik. Saya ambil, karena kesempatan tidak datang dua kali,” ujarnya. Sandi melanjutkan, bahwa awalnya ia berpikir bahwa politik adalah bidang yang tidak dikuasai. Namun dengan menjalankan program ini, Sandi menyadari bahwa ia bisa menangani proyek untuk bidang politik. Dari pengalaman ini ia mendapatkan hal baru bahwa kerap kali kita cenderung menakuti hal yang belum pernah kita coba atau kita pikir tidak kita kuasai.
Pekerjaan yang Sandi lakoni dalam media handling berkisar dari press release, news release, liputan media, dan lain-lain. “Tujuan awalnya dari tim ini adalah agar paslon kami dikenal. Setelah tujuan tersebut tercapai, tujuan kami berubah menjadi agar paslon kami menang. Dan karena tujuannya berubah, tools yang digunakan berubah pula,” ungkap Sandi. Ia menuturkan, pasca tujuan yang berganti tersebut, ia merambah pada personal branding pasangan dari paslon tersebut. Untuk mencapai personal image yang diinginkan, Sandi mengatur baju dan tas yang digunakan, salam dan pantun hingga caption dalam media sosial paslon.
Bekerja dalam bidang komunikasi politik mengharuskan Sandi untuk cermat dalam menilai keadaan. Hal ini dikarenakan strategi bisa berubah kapanpun di lapangan. Walau pun begitu, terlibat dalam bidang politik membuatnya bertemu banyak orang, terutama orang-orang penting dalam ring 1 dunia politik. Bertemu orang baru ini juga menambah pengalaman baginya.
Mempersiapkan mental, memperbanyak teman dari jurusan lain, selalu memperbaharui literatur dan perkembangan yang terjadi adalah saran Sandi bagi mahasiswa Fisipol yang berkeinginan berkarir dalam bidang politik. Selain itu, Sandi juga mengatakan bahwa mengasah soft skill dan hard skill juga penting. “Persiapkan soft skill dan hard skill teman-teman, misalnya dengan kursus Bahasa Inggris atau magang. Juga, tidak kalah penting adalah belajar untuk managing interpersonal relations. Hal ini karena di dunia kerja, kita akan saling berhubungan dengan orang dari latar belakang berbeda,” pungkasnya.