Bincang Sehat Menjaga Kesehatan Diri dan Lingkungan Kerja Selama Pandemi

Yogyakarta, 27 Februari 2021—Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM bekerja sama dengan Health Promoting University (HPU) mengadakan Bincang Sehat dalam Virtual Webinar Series #1 yang bertajuk “Pandemi COVID-19: Antisipasi & Penanganannya di Lingkungan Kerja & Komunintas”. Webinar yang diselenggarakan Jumat (26-2) ini menghadirkan dr. R.A. Adaninggar, SpPD., edukator dan praktisi kesehatan sebagai pembicara. Webinar  yang diselenggarakan melalui Zoom dimoderatori oleh Alfiansyah dan dihadiri oleh lebih dari 100 peserta. Pada akhir acara panitia membagikan doorprize kepada enam orang peserta secara acak dan satu penanya terbaik.Adaninggar menjelaskan masih banyak terjadi stigma dan misinformasi mengenai COVID-19 di lingkungan kerja. Menurutnya, ini menyebabkan banyak orang yang takut untuk melakuka tes, tidak kooperatif saat melakukan pelacakan, tidak melakukan protokol kesehatan dengan benar, tidak jujur dan cenderung menutupi kasus. “Hal ini muncul dari informasi dan edukasi yang kurang tepat”, tuturnya.

Setidaknya ada beberapa masalah COVID-19 di lingkungan kerja yang dirangkum oleh Adaninggar, diantaranya adalah lemahnya protokol kesehatan, ini juga terkait dengan pemahaman mengenai ventilasi yang kurang, jarak antar orang, serta jumlah pegawai dalam suatu ruangan. Adaninggar menambahkan bahwa terdapat beberapa titik lemah mengenai tes COVID-19 yang digunakan untuk kegiatan beresiko. Selain itu, ia juga menyebutkan masih banyak pemahaman mengenai masa isolasi dan karantina yang kurang tepat, serta pemahaman mengenai sembuh dan belum sembuh yang masih lemah.

Adaninggar melanjutkan ada tiga tameng untuk melindungi diri dari COVID-19. Tameng pertama yaitu mencegah infeksi, dengan menggunakan masker dan mencuci tangan. Tameng kedua yaitu menjaga kesehatan imun, karena jika sistem imun baik maka seseorang yang terinfeksi virus tidak sampai mengalami kondisi berat hingga masuk ke rumah sakit. Kemudian tameng ketiga yaitu pengobatan. “Pengobatan ini tidak bisa diandalkan sekarang karena belum ada pengobatan yang efektif untuk membunuh virus COVID-19”, ungkap Adaninggar.

Adaninggar juga menyebutkan ada tiga faktor yang mempengaruhi kekuatan tubuh dalam menghadapi COVID-19. Ketiganya yaitu faktor usia dan bagaimana sistem imun tubuh, faktor seberapa berbahaya virus, serta faktor lingkungan seperti ruangan. Menurutnya, ketiga faktor ini sangat berpengaruh dan harus seimbang. “Ketiga faktor ini harus seimbang, tapi kalau salah satu faktor sudah bergeser, maka orang akan jadi sakit”, terangnya.

Pada sesi tanya jawab, Sofia Yuliana, salah satu peserta webinar menanyakan apakah vaksin bisa dapat dimasukan dalam kategori tameng serta efektivitas vaksin untuk tidak menularkan virus COVID-19. Adaninggar menjawab bahwa selain protokol kesehatan untuk mencegah infeksi, vaksin juga salah satu upaya untuk memerangi COVID-19. Terkait dengan efektifitas vaksin untuk mencegah penularan COVID-19 , Adaningar menjelaskan untuk saat ini sedang dalam penelitian. “Vaksin yang beredar di seluruh dunia sudah dipastikan mengurangi resiko covid bergejala tapi untuk mencegah penularan masih dalam tahap uji”, jelasnya. (/anf)