Bisa Basi Kapstra Edisi Sharing Magang

Yogyakarta, 16 Oktober 2020—Keluarga Mahasiswa Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan atau Kapstra Kabinet Sinergi Bersama 2020 Fisipol UGM menyelenggarakan program Bisa Basi Kapstra (Bincang Santai Banyak Inspirasi Kapstra) edisi “Sharing Magang” pada Jumat malam (16/10). Acara ini menghadirkan dua kakak tingkat PSdK sendiri, yaitu Ella Puji (PSdK 2017) dan Dwiarti Simanjuntak, S.Sos (PSdK 2016). Berlangsung melalui Live Instagram @kapstraugm, acara berlangsung pukul 16.00 WIB dan dimoderatori oleh Luluk AR, mahasiswa PSdK 2019.

Pembicara pertama adalah Ella Puji yang membagikan pengalaman magangnya di DPPU Pertamina Adisucipto Yogyakarta. Saat menuju semester enam, ia magang sebagai CDO (Community Development Officer) di bagian CSR (Corporate Social Responsibility). Ella mengaku tidak terlalu padat saat magang karena saat itu tidak dalam masa Proper (Program Penilaian Peringkat Kerja Perusahaan). Selama satu bulan magang, Ella ditugasi untuk melakukan monitoring program dan pendampingan program CSR. Ia melakukan pendampingan masyarakat di sekitar Ring 1 Pertamina pada dua desa yang menjadi tempat program CSR dijalankan. Ada beberapa fokus yang dijalankan, seperti pembentukan kelompok wanita tani, mengelola koperasi, membuat unit usaha untuk peternak ikan, dan sebagainya. Selain mendampingi, ia juga berinteraksi dengan masyarakat dan menemukan solusi bersama ketika terjadi kendala atau masalah. Ella mengaku senang terhadap pekerjaan tersebut karena sebagian besar berkeliling di desa. “Senang karena kebanyakan jalan-jalan, di kantor biasanya cuma sampai jam sepuluh terus nanti kita jalan-jalan sampai jam 2 siang, berkeliling desa buat monitoring kegiatan,” tuturnya.

Mengenai info magang, sebenarnya Ella sudah ingin magang di Pertamina sejak awal, selanjutnya ia dan teman-temannya meminta bantuan kepada dosen terkait prosedur pendaftaran. Menurutnya, langsung melalui website resmi Pertamina MOR IV (wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta) kemudian ke bagian Sinta untuk mengisi data diri dan memuat berkas. Berkas yang dibutuhkan antara lain: Curriculum Vitae (CV), Proposal rencana magang, dan Surat pengantar dari departemen.

Ella mengungkapkan bahwa magang di DPPU Pertamina Adisucipto lumayan unik karena disana bisa fokus dengan bidang yang diinginkan, yaitu pada bagian CSR dan itu sangat sesuai dengan peminatan yang diambil di PSdK, yaitu CSR dan Pemberdayaan Masyarakat. Dari magang, Ella bisa tahu iklim suatu perusahaan, memperluas relasi, berpengalaman terjun ke lapangan, dan yang terpenting adalah melatih skill komunikasi karena dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat. “Berpengalaman di lapangan itu penting banget buat skill berkomunikasi sama masyarakat, tiap hari bener-bener diajak berkeliling, bersosialisasi, tanya-tanya masalahnya, kita juga diajak diskusi juga, pendapat kita dipakai, ga cuma satu arah tapi juga diajak ngobrol dan pendapat kita dipertimbangkan,” ungkapnya.

Pembicara kedua adalah Dwiarti Simanjuntak, yang berpengalaman magang di DPR RI khususnya di Badan Keahlian Dewan (BKD). Ia bertugas menyiapkan penyusunan peraturan perundang-undangan daerah, baik di bidang  kesejahteraan sosial, hubungan internasional, maupun ekonomi. Kegiatannya adalah mengikuti rapat dan membuat tulisan. Dwiarti pernah ditugasi untuk membuat tulisan analisis mengenai kekerasan seksual dan mempresentasikannya. Presentasi tersebut bertujuan untuk menunjukkan kepada komisi-komisi terkait polemik yang ada di masyarakat untuk dijadikan pertimbangan pembuatan kebijakan. Dari tugas tersebut, Dwiarti mengaku keilmuan selama kuliah di PSdK dapat diaplikasikan. “Menurutku sangat berguna, keilmuan kita dipakai dalam hal analisis, bagaimana melihat masalah-masalah kesejahteraan sosial di masyarakat, bagian mana yang harus jadi pertimbangan DPR untuk menjadi kebijakan utama,” ungkapnya.

Sama seperti Ella, Dwiarti magang selama satu bulan saat liburan menuju semester enam. Mengenai informasi magang, Dwiarti mengaku mendapatkan informasi dari kakak tingkat yang juga pernah magang di DPR RI. Kemudian, ia bertanya-tanya mengenai syarat dan prosedur. Syaratnya adalah mempersiapkan berkas seperti CV, transkrip nilai, motivation letter, KTM, dan surat izin magang dari OSS Fisipol. Prosedurnya, menghubungi post center Pusdiklat (Pusat Pendidikan dan Pelatihan) DPR untuk menanyakan lowongan magang, lalu mengirimkan berkas secara langsung ke DPR karena tidak melayani via email, dan yang terakhir adalah mengajukan bidang fokus magang. Dwiarti berpesan jika ingin magang harus mempersiapkan jauh-jauh hari agar mendapat kuota.

Selain memperluas relasi, Dwiarti juga dapat meningkatkan soft skill berinteraksi dan berbicara di depan umum. Dwiarti mengungkapkan bahwa output yang ia dapatkan selama magang di DPR RI adalah pengetahuan baru tentang pembuatan kebijakan yang ternyata tidak mudah. “Output yang didapatkan tentunya pengetahuan baru tentang pembuatan kebijakan tidak semudah itu, kalau kita belajar teori di kampus ternyata realitanya memang banyak sekali hal-hal yang diluar dugaan,” tuturnya. (/Wfr)