• Tentang UGM
  • Pusat IT
  • Perpustakaan
  • Riset
  • WebMail
  • DigiLib Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Fisipol
    • Sambutan Dekan
    • Visi dan Misi
    • Struktur Fakultas
    • Sejarah
    • Departemen
      • Departemen Ilmu Hubungan Internasional
      • Departemen Ilmu Komunikasi
      • Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik
      • Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan
      • Departemen Politik dan Pemerintahan
      • Departemen Sosiologi
    • Keterlibatan Internasional
    • Inovasi 4.0
    • Merchandise
      • Katalog Merchandise
      • Hubungi Kami
  • Akademik
    • Program
      • Sarjana (S1)
      • Magister (S2)
      • Doktoral (S3)
      • Immersion
      • International Undergraduate Program (IUP)
    • Sistem Penerimaan
      • Mahasiswa S1
      • Mahasiswa S2
      • Mahasiswa S3
      • Mahasiswa IUP
      • International Students
    • Akademik
      • Kalender
      • Penerimaan
  • Riset dan Publikasi
    • Direktori
    • Unit Riset dan Publikasi
  • Pendukung
    • Unit Pendukung
    • Materi Publikasi
    • Fasilitas
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • Berita
  • Bukan Hanya Pribumi, Kemerdekaan Indonesia Dibangun Atas Solidaritas Perjuangan Lintas Bangsa dan Ras

Bukan Hanya Pribumi, Kemerdekaan Indonesia Dibangun Atas Solidaritas Perjuangan Lintas Bangsa dan Ras

  • Berita, PUB
  • 1 November 2017, 07.22
  • Oleh: fisipol
  • 0

Dikotomi antara pribumi dan non-pribumi semakin marak dicanangkan oleh berbagai pihak. Keadaan tersebut juga diperparah dengan unsur politik di dalamnya. Dikotomi pribumi dan non-pribumi tentu akan menimbulkan banyak persoalan, salah satunya adalah diskriminasi atas etnis-etnis tertentu. Padahal jika ditelaah lebih jeli dan jernih dalam memandang sejarah, kemerdekaan Indonesia bukan hanya hasil dari perjuangan masyarakatnya, tetapi juga hasil dari solidaritas dari berbagai pihak. Dimana kerjasama tersebut melintasi batas-batas bangsa, etnis, kelas bahkan ideologi.

Melalui realitas tersebut, Magister Administrasi Publik (MAP) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM)kembali menggelar diskusi sekaligus pemutaran film yang bertajuk “Pribumi dan Nasionalisme yang Rasis” pada 31 Oktober lalu. Pada kesempatan ini menghadirkan Budiawan selaku dosen Kajian Budaya dan Media Pascasarjana UGM sebagai pemantik diskusi.

Diskusi diawali dengan pemutaran film pendek dari Joris Ivens yang berjudul Indonesia Calling. Film ini menceritakan perjuangan orang Indonesia yang ada di Australia dalam mencegah kapal Belanda yang membawa pasukan militer dan senjata ke Indonesia. Dibantu oleh serikat buruh Australia, Tiongkok, dan India, orang Indonesia melakukan pemogokan untuk membatalkan rencana penyerangan Belanda terhadap Indonesia dengan ribuan pasukan tentara dan senjata yang mereka bawa. Dimana rencana tersebut dilakukan secara diam-diam oleh Belanda.

Peristiwa tersebut memang tidak banyak diungkapkan dalam berbagai buku maupun kelas sejarah. Namun, Budi menekankan bahwa peristiwa tersebut merupakan salah satu sejarah penting dari perjalanan memerdekakan Indonesia. “Impilikasi dari peristiwa itu terhadap kemerdekaan Indonesia mestinya tentara itu berterimakasih dengan peristiwa pemogokan itu. Mestinya peringatan hari TNI 5 Oktober pemogokan itu disebut-sebut karena kalau tidak ada pemogokan, kapal itu sudah tiba disini sebelum Republik Indonesia punya tentara,” paparnya.

Ketidakhadiran peristiwa pemogokan tersebut dalam berbagai teks sejarah dipengaruhi oleh beberapa hal. Menurut Budi, ada tiga alasan dasar yang melatarbelakangi keadaan ini. Pertama, aktor dari peristiwa pemogokan tersebut adalah kelompok buruh. Dimana kelompok ini tidak mendapat tempat dalam historiografi Indonesia yang bersifat elitis priyayi. Kedua, inisiatif dari orang Indonesia melakukan koordinasi dengan serikat buruh Australia adalah bentuk solidaritas kelas buruh lintas bangsa dan lintas ras.  Hal ini merupakan sesuatu yang faktual secara histori dalam kaitannya dengan sejarah kemerdekaan Republik Indonesia. Ketiga, sejarah Indonesia ditahun 50-an justru ditulis oleh ahli hukum, bukan dari sejarawan.

“Historiografi yang disusun oleh ahli hukum ini lebih banyak dilandasi oleh semangat nasionalisme yang menggebu-gebu, semangat untuk membuktikan bahwa Indonesia itu sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu, sampai-sampai dengan metode otak-atik gatuk Muhammad Yamin menerbitkan 6000 Tahun Merah Putih,” jelas Budi.

Nasionalisme inilah yang menurut Budi meniadakan kepingan-kepingan sejarah lain. Dimana kemerdekaan Indonesia dikonstruksikan sebagai sebuah perjuangan masyarakatnya sendiri tanpa bantuan bangsa lain. Pada tahap selanjutnya, semangat tersebut melahirkan sinisme terhadap hal-hal yang ada di luar Indonesia. Salah satunya fenomena dikotomi pribumi dan non-pribumi yang berkembang di masyarakat hingga saat ini. Padahal menurut Budi, kata Indonesia saja diadopsi dari orang berkebangsaan Skotlandia. Jadi hampir semua unsur kemerdekaan Indonesia terbangun atas dasar campur tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, Budi menekankan bahwa klaim tentang yang paling berjasa dan satu-satunya berjasa dalam kemerdekaan Indonesia sudah selayaknya ditinggalkan. Tidak hanya menimbulkan diskriminasi, tetapi juga menjadi cikal bakal fasisme yang akan melanda negeri ini. (/ran)

Bukan Hanya Pribumi, Kemerdekaan Indonesia Dibangun Atas Solidaritas Perjuangan Lintas Bangsa dan Ras

Tags: fisipol fisipolugm ugm

Berita Terbaru

  • DIHI FISIPOL UGM Menyatukan Sains, Teknologi, dan Seni untuk Mencipta Dunia, Bukan Sekadar Mengamatinya
  • K5L FISIPOL UGM Wujudkan Lingkungan Kampus Aman dan Teratur
  • Dari Ekonomi Kreatif ke Reformasi Politik: Kelas Global di FISIPOL
  • FISIPOL UGM Dorong Gaya Hidup Sehat untuk Dosen dan Tendik
  • Bahas Etika Penggunaan Kecerdasan Buatan di SINIAR SOSPOL
  • FISIPOL UGM Buka Kelas Magister untuk Tiga program Studi di Kampus Jakarta
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Sosio Yustisia No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
E: fisipol@ugm.ac.id
P: +62(274) 563362
F: +62(274) 551753

Tentang Fisipol

  • Sambutan Dekan
  • Sejarah
  • Struktur Fakultas
  • Visi dan Misi
  • Departemen

Akademik

  • Kalender Akademik
  • Kalender Penerimaan
  • Program
  • Sistem Penerimaan
    • Informasi Publik

Riset Publikasi

  • Pendukung
  • Bookmark
  • Riset dan Publikasi
  • Materi Publikasi

Aktual

  • Berita
  • Agenda Fisipol
  • Informasi Umum
  • Pojok Fisipol
  • Photo Gallery
  • YouTube Channel

INFORMASI PUBLIK

  • Permohonan Informasi Publik
  • Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Informasi Wajib Berkala
  • Australia-Indonesia in Conversation (AIC)

© 2018 | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY