Arsip:

Berita

Keistimewaan Yogyakarta Gugur

Pakar politik dan Pemerintahan dari Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), Bayu Dardias Kurniadi mengatakan, perubahan nama gelar itu akan berfek cukup luas. Sebab gelar sudah tercantum dalam Ketentuan Umum Pasal 1 poin 4 UUK. Pasal itu sengaja tidak menyebutkan angka “Sedasa” karena mengibaratkan gelar tidak berubah.

Bayu juga menilai, adanya Sabdatama yang dikeluarkan yang dikeluarkan Sultan HB X pada Jumat (6/3) lalu di Bangsal Kencana, dan ditambah adanya Sabdaraja pada Kamis (30/4) di Sitihinggil, menunjukkan Sultan sedang beupaya memuluskan pewaris tahta dari keturunan biologisnya. read more

Tidak Sesuai Tujuan Awal

Pemandangan yang muncul di rusunawa Kabupaten Sleman, khususnya di Rusunawa Dabag di Dabag, Condongcatur, Depok, Sleman, terlihat bukan seperti rusunawa yang diharapkan. Sesuai peraturannya, rusunawa didirikan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Rusunawa adalah program pemerintah membantu MBR, dengan menyediakan perumahan dalam bentuk rumah susun yang dapat disewa dalam waktu tiga tahun, sampai penghuni mendapat rumah sendiri, dan dapat diperpanjang sampai dua tahun untuk memiliki rumah sendiri. read more

Tong Kosong Australia

Penulis adalah PhD Candidate Australian National University

Dosen JPP Fisipol UGM

Setelah eksekusi mati terhadap terpidana Dua Bali Nine, Myuran Sukamaran dan Andrew Chan dilaksanakan, Pmerintah Australia langsung mengumumkan langkah diplomatis yang sudah lama dipersiapkan. Tony Abbott, Perdana Menteri Australia yang sudah memanggil duta besarnya untuk RI, Paul Grigson untuk konsultasi. Mari kita melihat kronologi persoalan ini lebih jelas.

Kasus Bali Nine, atau sembilan orang warga Australia yang ditangkap karena narkoba berawal dari sebuah telepon agen travel Australia ke rumah keluarga Lee Rush, ayah Scott Rush salah satu terpidana pada April 2005. Agen travel tersebut mengonfirmasi Lee Rush bahwa Scott Rush akan terbang ke Bali. Lee Rush sadar anaknya tidak memiliki uang dan paspor untuk pergi ke Bali dan sudah bermasalah dengan narkoba sejak SMP. read more

Sultan Sempat Terdiam 10 Menit : Gelar Raja Harus Amandemen UUK

Dikeluarkannya Sabdaraja oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kamis (30/4) mengisyaratkan perpecahan di internal keraton semakin meruncing. Ini dilihat dari tidak semua kerabat keraton yang hadir dalam acara yang digelar di Siti Hinggil, tempat sakral untuk penobtan Raja tersebut dilaksanakan. 

Seorang kerabat keraton yang hadir dalam acara tersebut, dirinya tidka menyangka bahwa Sultan akan mengeluarkan Sabdaraja yang berisi mengenai perubahan gelar yang adalah paugeran. “Sebenanrnya sudah empat hari lalu direncanakan. Info awalnya hanya ngarso dalem mau mengeluarkan sabda. Tapi saya enggak tahu kalau isinya seperti itu,” katanya.  read more

Mencari Pengalaman dari Kegiatan Magang

Kamis (30/4) siang, Sospol’s Alumni and Career Engagement (Space) UGM menyelenggarakan talkshow. Talkshow tersebut berjudul ‘Serunya Magang: 6 Jurusan 6 Cerita 6 Inspirasi’. Acara itu berlangsung di ruang BA 207 dan menghadirkan enam mahasiswa dari masing-masing jurusan di Fisipol sebagai pembicara. Keenamnya yakni, Aryo Harprayudi (MKP,2010), Stevani Setiawan (HI,2011), Ramadhan Rizki Saputra (JPP,2010), Dianty Widyowati N (PSDK, 2011), Anindita Lintang P (KOM,2011) dan Hamada Adzani M (SOS,2011). Acara ini diselenggarakan dalam rangka menarik minat mahasiswa supaya tertarik untuk mengikuti program-program magang baik di instansi publik maupun perusahaan swasta yang ternyata selama ini belum banyak diikuti mahasiswa Fisipol. read more

Membaca Arah Kebijakan Politik Luar Negeri Jokowi

Senin (27/4) siang, Institute of International Studies (IIS) UGM menyelenggarakan sebuah diskusi bulanan. Diskusi tersebut berjudul “Indonesia dan Misi Perdamaian PBB: Arah Kebijakan di Era Jokowi”. Diskusi berlangsung di ruang rapat IIS dengan menghadirkan Drs. Dafri Agussalim, MA, dosen Hubungan Internasional UGM, sebagai pembicara. Diskusi ini diselenggarakan sebagai salah satu bentuk upaya kritis terhadap langkah-langkah yang ditempuh pemerintahan Jokowi saat ini, khususnya dalam perumusan kebijakan luar negeri. read more

Bunuh Diri Tak Mudah

Bunuh diri merupakan tindakan yang bisa mematikan. Tanda-tanda yang ditinggalkan dengan aksi bunuh diri tersebut harus dilihat secara jeli. Bila tidak ada kemungkinan besar bukan tindakan bunuh diri. Kemungkinan korban dibunuh. 

Jika kemudian ada indikasi bekas lekukan di leher seperti dicekik atau dijerat tali, maka harus dilihat efeknya. Orang yang dicekik atau gantung diri biasanya akan mengeluarkan sperma. Tentulah visum dokter bisa menguak sebab kematiannya. 

Karena, bunuh diri itu tidak mudah. Orang tidak akan mungkin bunuh diri hanya dengan memukulkan benda tumpul ke dirinya sendiri. Karena ketika sakit, dia pasti berhenti. Orang yang memukuli dirinya sendiri itu tak mungkin sampai mati.  read more

Papua itu Kita dan Nasionalisme Sempit

Terlihat seorang mama-mama Papua mengangkat hasil bumi dari sebuah kol berwarna biru. Sang mama tersebut, meletakkan satu karung besar pada punggungnya dan kemudian meletakkannya di sebuah ruang lapang. Sementara itu, suasana pasar makin riuh, nampak beberapa orang sedang menawar barang atau menjual barang. Adegan itu menjadi pembuka dalam sebuah film pendek yang berjudul Awin Meke. Film ini bercerita tentang bagaimana warga asli Papua yang diwakili oleh para mama-mama Papua mengalami ketidakadilan ketika mereka berjualan di pasar. Selain satu film tersebut, ada lima film pendek yang juga diputar bedurasi 20-25 menit dan bercerita tentang kehidupan masyarakat Papua yang seringkali mengalami ketidakadilan.  read more

Jogja Sold Out : Refleksi Kritis Perubahan Lahan di Yogyakarta

Maraknya pembangunan hotel, apartemen dan mall di Yogyakarta nampaknya mulai memprihatinkan. Hal ini tak ubahnya lantaran pembangunan tersebut tidak memperhatikan lingkungan hingga turut mengubah dan mengganggu ekosistem. Dari yang awalnya banyak ruang publik yang terbuka sekarang banyak diubah menjadi beton-beton kokoh. Dalam hal ini, persoalan itu, setidaknya mampu memberikan gambaran mikro terhadap persoalan global yang juga sedang terjadi saat ini.

Hal itu disampaikan oleh Dr. Suharko, dosen Sosiologi UGM sebagai kata pengantar untuk membuka acara kuliah umum hari itu (22/4) Rabu pagi.  Acara ini diinisiasi oleh Sosiologi Research Center (SOREC), Jurusan Sosiologi UGM dalam rangka menyambut hari bumi pada 22 April serta melakukan refleksi kegelisahan terhadap derasnya alih fungsi lahan di Yogyakarta.   read more

Emansipasi: Menyeimbangkan Hak dan Kewajiban

Meski masih menyisakan perdebatan, setiap tanggal 21 April berbagai kalangan memperingati hari itu sebagai “Hari Kartini”. Momentum itu digunakan untuk mengenang jasa-jasa RA Kartini dalam mengembangkan emansipasi kaum perempuan.

Sari, mahasiswa FIS UNY, misalnya, mempertanyakan mengapa hanya ada Hari Kartini, padahal banyak perempuan lain yang juga berjasa untuk bangsa ini, seperti Cut Nyak Dien, Christina Martha Tiahahu, Dewi Sartika, dan sebagainya. Terlepas dari kontroversi itu, ritual tahunan peringatan hari Kartini bagi sebagian mahasiswa, tetaplah penting sebagai momentum peringatan menghilangkan diskriminasi bagi kaum perempuan. Hanya saja, cara memperingati hari Kartini itu perlu ditekankan pada substansinya. Memakai baju adat dan berkeliling kampung memang atrasi yang menarik, namun sebaiknya diimbangi pula penamaman makna dari Hari Kartini itu sendiri. read more