Arsip:

Berita

Diskusi MAP Corner: Gejolak Harga Beras dan Ekonomi Politik Pangan

Minggu kedua di bulan Maret, Klub MKP (Manajemen dan Kebijakan Publik) kembali mengadakan diskusi di pojok lobby MAP UGM. Pada diskusi kali ini, menghadirkan pembicara Francis Wahono, Ph.D. selaku Direktur Cindelaras (Centre of Integrated Development and Rural Studies) dengan topik “Gejolak Harga Beras dan Ekonomi Politik Pangan”. Topik kemudian lebih difokuskan kepada harapan mengenai desentralisasi pangan, termasuk didalamnya adalah beras dari sudut ekonomi kerakyatan baru.

Diskusi diawali dengan membahas belum sinkronnya data jumlah beras, ada banyak versi data sedangkan data di BPS adalah data tahun lalu. Padahal bila menggunakan kecanggihan teknologi komunikasi saat ini seperti media sosial yang telah berkembang pesat saat ini tentu data jumlah beras dapat lebih mudah dipantau. Hal ini menjadi kendali berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan pangan di Indonesia. read more

Gunungkidul Masih Catat Rekor Tinggi

Data statistik angka bunuh diri di wilayah hukum Polda DIY dalam kurun waktu tiga tahun terakhir ini terbilang tinggi. Meski demikian, angka tersebut juga mengalami penurunan dalam tiga tahun terakhir. 

Jumlah tertinggi kasus masih dipegang Gunungkidul dibandingkan dengan kabupaten dan kota di wilayah DIY. Pada 2012, kejadian bunuh diri tercatat 66 laporan ke pihak kepolisian. Angka itu menurun pada 2013, tercatat ada 47 kejadian bunuh diri.

Untuk 2014, angka bunuh diri sebanyak 45 kejadian. Sedangkan untuk 2015 dari Januari hingga Februari , baru ada dua kejadian bunuh diri. Data ini masih belum diperbarui, mengingat di wilayah Sleman saja dua bulan terakhir lebih dari enam kasus.  read more

Pendidikan dan Perubahan Sosial

Ditulis oleh Arie Sujito

Sosiolog UGM

 

Makin maraknya industri pendidikan dengan berbagai tingkatan, sebagaimana dialami Yogyakarta, telah berdampak pada terjadinya ledakan jumlah sarjana di berbagai bidang. Pada sisi lain , daya tampung lapangan kerja tidak sebanding. Bahkan tidak dipersiapkan arah penyaluran kerja , orientasi dalam berkarya mereka. Wajar jika ada berbagai kasus para lulusan baru itu akhirnya tidak mengembangkan kompetensi keilmuan dari latar belakang dimana dipelajari pada saat kuliah. Seadanya yang penting kerja.  read more

Seminar Nasional: Pemuda Anti Korupsi

Keluarga Mahasiswa Sosiologi bekerjasama dengan Kemenpora dan KPK mengadakan Seminar Nasional bertema Pemuda Anti Korupsi sebagai penutup dari rangkaian acara Youth Power 2015 pada Sabtu, (7/3) di Ballroom ION’s. Rangkaian acara Youth Power telah dimulai empat bulan sebelumnya berupa Pengabdian Masyarakat, kompetisi Film Untuk Negeri, dan Call For Paper.

Kegiatan seminar ini menghadirkan beberapa pembicara yaitu Abri Eko Noerjanto dari Kementrian Pemuda dan Olahraga, Zainurrahman dari PUKAT UGM, MY Esti Wijayanti dari Komisi X DPR RI, Nieke Jahja dari Perempuan Jogja Anti Korupsi, dan Jhanattan dari KPK. Seminar dipandu oleh moderator yaitu M Najib Azca selaku dosen Sosiologi dan direktur dari Youth Studies Centre. read more

Diskusi “Cosmopolitanism and Beyond: Towards Planetary Realizations”

Unit riset IIS (Institute of International Studies) bekerjasama dengan Global Engagement Office FISIPOL UGM menyelenggarakan diskusi dengan tema “Cosmopolitanism and Beyond: Towards Planetary Realizations”, Rabu (4/3). Diskusi kali ini menghadirkan pembicara Dr. Ananta Kumar Giri selaku dosen tamu dari Madras Insitute of Development Studies.

Diskusi diawali dengan membaca puisi bersama dan dipandu oleh Dr. Ananta Kumar Giri yang diawali dengan pertanyaan, Where are you come from?. Konsep cosmopolitanisme yang lekat dengan citizenship of the world bersinggungan pula dengan wacana etnisitas dan wacana fundamentalisme. Cosmopolitanisme merupakan bagian dari ilmu politik yang berkaitan dengan citizenship dan pertanyaan tentang who we are, who am I tentang manusia. read more

Panduan Hibah Riset

Dalam rangka mengembangkan budaya riset serta terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi riset segenap warga civitas academica Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada dan sebagai hasil dari Workshop Riset yang diselenggarakan pada tanggal 10 Februari 2015 lalu, maka bersama ini kami menyampaikan Panduan Pelaksanaan kegiatan program Hibah Riset Fisipol 2015 yang terdiri atas:

  1. Panduan Hibah Riset Kolaboratif 
  2. Panduan Hibah Riset Jurusan
  3. Panduan Hibah Riset Mahasiswa-Skripsi

Ketiga panduan Hibah Riset tersebut bisa di download melalui ( http://web07.opencloud.dssdi.ugm.ac.id/page/pendukung/download1/id/ ) read more

Workshop “Media, Indigenous People and Democratic Movement” di FISIPOL UGM

SOREC (Sociology Research Center) Departemen Sosiologi UGM bekerjasama dengan Goethe Universitat mengawali bulan Maret dengan mengadakan Workshop bertema “Media, Indigenous People and Democratic Movement” di Ruang Sidang Dekanat FISIPOL UGM pada Selasa (3/3).

Acara ini mengadirkan beberapa pembicara sebagai fasilitator diskusi yaitu Prof. Dr. Birgit Brauchler selaku dosen tamu dari Goethe Universitat, Prof. Dr. P.M Laksono selaku Antropolog Fakultas Ilmu Budaya UGM, dan Drs, Lambang Trijono, M.A selaku Sosiolog Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM. Hadir pula beragam komunitas maupun organisasi seperti Kotak Hitam, Perempuan Anti read more

Selamat Jalan Prof. Dr. Nasikun, Guru Besar FISIPOL UGM

Duka menyelimuti keluarga besar FISIPOL UGM. Prof. Dr. Nasikun, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM meninggal dunia, Selasa (3/3) di kediaman beliau Jl. Pawirokuat No. 32 Ngringin RT 3 RW 19, Condong Catur, Depok, Sleman pukul 16:00 WIB. Beliau dimakamkan di Makam Keluarga UGM Sawitsari, Rabu (4/3), dan sebagai penghormatan juga diadakan upacara persemayaman di Balairung UGM.

Dalam sambutannya, Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si. selaku Dekan FISIPOL UGM mengapresiasi pengabdian almarhum yang begitu panjang di FISIPOL UGM terutama di Jurusan Sosiologi sejak tahun 1967 sebagai Mahasiswa Pembantu hingga diangkat menjadi Guru Besar Fisipol UGM pada tanggal 1 Maret 2005. read more

Persoalan Masyarakat Adat Kurang Mendapat Perhatian Media

YOGYAKARTA – Keberadaan masyarakat adat dan segala persoalan yang dihadapinya belum banyak mendapat ruang dalam porsi pemberitaan di media massa. Akibatnya eksistensi, identitas, dan berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat ini tidak terekspos dengan baik sehingga sering tidak mendapat perhatian dan solusi pemerintah. Oleh karena itu, media massa diharapkan bisa berperan untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan mereka sekaligus menyebarluaskan informasi tanpa adanya tendensi apapun.

Antropolog UGM, Prof. Dr. PM Laksono mengatakan kehidupan masyarakat adat memang kurang bisa memanfaatkan media sebagai perantara mereka untuk bisa terhubung dengan masyarakat luar dan mengenal antar suku atau bahkan mengidentifikasi indentitas mereka sendiri.  “Pada hakikatnya orang-orang pedalaman ini juga berhak menunjukan eksistensi diri agar permasalahan-permasalahan yang ada dapat ter-blow up sehingga mendapat solusi dari pemerintah, karena mereka juga memiliki hak demokrasi,” kata Laksono dalam acara workshop Media, Indigenous People and Democratic Movement di Ruang Dekanat Fisipol UGM, Selasa (3/3). read more

Tanah Mama: Perempuan Papua dalam Bingkai Film Dokumenter

Di penghujung bulan Februari 2015, PPKK UGM bekerja sama dengan POKJA Papua mengadakan acara menonton dan diskusi film dokumenter “Tanah Mama” di Hall Fisipol UGM. Acara ini menghadirkan beberapa pembicara yaitu Desintha D. Asriani selaku Dosen Sosiologi UGM, Arie Ruhyanto selaku Dosen JPP UGM, dan Nia Dinata selaku produser film “Tanah Mama”.

“Tanah Mama” merupakan bagian dari Project Change, sebuah proyek lokakarya yang memfasilitasi produksi dan distribusi film dengan isu-isu kemanusiaan, yang dilakukan oleh Kalyana Shira Foundation. Nia Dinata selaku produser film tersebut mengungkapkan bahwa “Tanah Mama” merupakan film dokumenter dengan format drama naratif yang berupaya merekam kehidupan Mama Halosina, seorang ibu di  Papua yang hidup di perkampungan ladang di lembah pedalaman Yahukimo, sekitar lima jam jalan kaki dari pinggiran kota Wamena. Perempuan yang dipanggil ‘mama’ itu harus berjuang menghidupi diri dan empat anaknya setelah suaminya kawin lagi. read more