Siang itu tepat PK 11.00 WIB antrean wisudawan dan wisudawati mengular didepan Hall Selasar Barat, Fisipol. Mereka melakukan registrasi wisuda pascasarjana. Turut hadir pula para tamu undangan yakni keluarga wisudawan dan wisudawati dari berbagai wilayah dalam acara tahunan yakni Wisuda Program Pascasarjana Periode I, Tahun Ajaran 2014/2015. Para sarjana yang kini telah tergabung dalam Kagama dan Kafisipolgama ini terlihat begitu antusias menghadiri acara. Tampilan para wisudawan dan wisudawati yang mengenakan toga turut menambah semarak pada Kamis (23/10) siang tersebut.
Berita
Puluhan orang duduk mendengarkan pemaparan hasil survey yang dilakukan oleh Jurusan Politik dan Pemerintahan pada Selasa (21/10) kemarin. Nampak peserta seminar bukan mahasiswa S1 melainkan dari kalangan praktisi yang meliputi staff Pemda Kota Yogyakarta dan Pemda Kabupaten Magelang. Beberapa orang bahkan mengenakan almamater partai politik. Turut hadir pula dari kalangan LSM dan berbagai media massa serta beberapa mahasiswa S2 Jurusan Politik dan Pemerintahan.
Survei yang bertajuk “Survey Perilaku Politik dan Political Linkage: Kota Yogyakarta dan Kabupaten Magelang pada Pemilu Legislatif Tahun 2014” ini merupakan kerjasama dari Research Center for Politics and Government (PolGov), JPP dengan The Asia Foundation. Terdapat tiga orang pemateri yakni Nur Azizah yakni staff pengajar dan peneliti di Jurusan Politik dan Pemerintahan, Kuskrido Ambardi yakni staff pengajar Jurusan Ilmu Komunikasi dan Joni Yulianto yakni ketua Sasana Integrasi dan Advokasi Difabel Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas political tracking bagi pemilih perempuan, kelompok marginal dan difabel sebagai instrumen audit sosial. Ketiga kelompok ini seringkali diabaikan dalam proses politik.
Gandung: Ada Enam Sempalan, Seharusnya Sudah Mampus.
Jogja- Hari ini, 20 Oktober, Partai Golkar genap berusia 50 tahun. Memperingati tahun emas itu, DPD Partai Golkar DIJ menggelar evaluasi setagah abad partai yang semula bernama Sekber Golkar tersebut.
“Ulang tahun emas ini kita gunakan untuk mulai salira hangrasawani (Instropeksi). Bagi manusia, usia 50 tahun itu berarti sudah berbobot emosi, intelektual, dan pikirannya.” Ungkap Ketua DPD Partai Golkar DIJ Gandung Pardiman saat memberikan gemblengan politik bagi pengurus dan kader partainya yang mengikuti seminar di Hotel Cavinton, Jogja, Kemarin (19/10).
Presiden Terpilih Joko Widodo akan menyampaikan pidato pertamanya sebagai RI-1 usai pembacaan sumpah di Gedung DPR/MPR. Siapa orang-orang yang membantu Jokowi menulis pidato tersebut?
Salah satu anggota Tim 11, Ari Dwipayana mengatakan bahwa tim tersebut memang diminta oleh Jokowi untuk mempersiapkan struktur naskah pidato. Tim 11 adalah orang-orang dekat Jokowi yang sudah mendampingi sejak mencalonkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
“Pak Jokowi minta tim, ya ada beberapa orang,” kata Ari saat berbincang dengan detikcom, Sabtu (18/10/2014).
Ditulis Oleh Derajad Widhyharto
Sosiolog UGM
Sebagian orang menganggap berbelanja di mal serasa menjadi bagian dari masyarakat global, apa yang kita beli sama dengan apa yang dibeli oreng lain di belahan dunia lain pula. Mal telah menaikkan gengsi, menyamakan jenis, selera, rasa dan ukuran kebutuhan manusia.
Hal ini terjadi karena barang-barang yang disediakan di mal adalah barang yang diproduksi manajemen modern dengan dukungan standarisasi dan sertifikasi produse internasional yang cabanganya tersebar di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Sebagai pusat perbelanjaan modern, fungsi mal mirip pasar tradisional, yakni menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi. Agar memiliki kesan menarik, mal menciptakan daya tarik tertentu guna menggoda perhatian pengunjunganya. Biasanya, setiap mal rutin menjalankan program kegiatan tertentu yang bersifat promotif, semisal menggelar atraksi melalui beragam event.
Dalam perkembangannya, mal mempunyai kelas berbeda-beda. Ada mal kelas premium untuk kelas atas, dan ada mal kelas menengah. Perbedaannya pada kualitas fasilitas umum, semisal parkir, kenyamanan, kepraktisan maupun keamanannya.
Kehadiran KASN membawa angin segar perubahan dalam tubuh birokrasi pemerintahan, dari pusat hingga daerah. Keberadaannya menjadi penyeimbang KMP dalam mengangkat dan mencopot pejabat tinggi.
Ruang rapat Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), di lantai III Gedung Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) terlihat belum komplet. Baru berisi meja rapat plus sejumlah mikrofon meeting dan beberapa kursi. Rapat belum berlangsung intensif. “Belum bergerak, belum dilantik”, kata Ketua KASN, Sofian Effendi, penuh senyum ketika dijumpai Hendri Roris Sianturi dari GATRA, Senin lalu.
Bulaksumur- Rabu (15/10) puluhan mahasiswa, khususnya mahasiswa program pascasarjana Hubungan Internasional hadir dalam kuliah umum di Ruang BA 101. Turut hadir menjadi pembicara kuliah yakni Dr. Andrew Phillips yakni alumni Rotterdam University yang sekarang merupakan staff pengajar di School of Political and International Studies, Queensland University. Acara dibuka oleh Suci Lestari Yuana, MIA dosen Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, UGM.
Mas Andrew, sapaan akrab pembicara selama di Indonesia, memaparkan buku yang ditulisnya dengan judul “War, Religion and the Struggle for Peace in A Global Age”. Perang agama di Eropa tidak hanya membawa dampak buruk bagi kemanusiaan. Disisi lain, keadaan ini mendorong sistem sosial yang modern. Terdapat empat transformasi pasca perang agama yang terjadi di Eropa yakni agama, pengikut, komunitas dan perang.
Jakarta, KOMPAS – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari berharap masyarakat menghentikan pelabelan terhadap korban dan pelaku kasus tindak kekerasan anak di sekolah. Linda Amalia berharap pelaku diberi hukuman yang sesuai dengan hukum bagi mereka.
“Penyiaran aksi kekerasan (di media sosial dan media massa) itu harus dihentikan. Hal itu untuk melindungi pertumbuhan dan perkambangan anak,” ujar Linda. Hal itu disampaikan dalam jumpa media sekaligus acara perpisahannya, di Jakarta, Rabu (15/10).
Simposium Perdamaian International, Wacana dan Praktik Multikulturalisme dan Perdamaian di Indonesia
Bulaksumur- Humanity First dan Sociology Research Center (SOREC), UGM menggelar symposium internasional di University Club (UC), Rabu (8/10) kemarin. Acara ini diselenggarakan sebagai upaya pentingnya pendidikan multikultural dan merespon dinamika konflik antar kultur yang kerap terjadi. Tidak kurang dari 200 peserta hadir dalam seminar tersebut.
Indonesia sebagai negara multikultur seyogianya melakukan pendidikan keberagaman. Upaya ini dilakukan dalam merespon hadirnya konflik yang pasti terjadi dan mereduksi kekerasan yang ditimbulkan. Hal serupa diungkapkan Dra. Khofifah Indar Parawansa dalam symposium tersebut dengan mengatakan, “Untuk mereduksi kesenjangan wilayah, negara harus meratakan pembangunan dan menggalang dialog antar kelompok”.