Yogyakarta, 25 November 2025 – Penganugerahan gelar pahlawan nasional kembali menjadi sorotan publik. Dalam diskusi bertajuk “The Banality of Evil: Tragedi Gelar Pahlawan Nasional dan Episte-Femisida di Indonesia” yang digelar Social Research Center (SOREC) UGM dengan para akademisi dan aktivis menilai praktik tersebut sebagai bentuk rekayasa ingatan kolektif yang berisiko memutihkan sejarah kekerasan negara.
Diskusi yang diselenggarakan di Auditorium Mandiri Lantai 4 FISIPOL UGM itu menghadirkan tiga pembicara dari lintas disiplin diantaranya Ita Fatia Nadia (Ruang Arsip & Sejarah Perempuan Indonesia), Sana Ulaili (Solidaritas Perempuan Kinasih), dan Joash Tapiheru (Dosen Departemen Politik & Pemerintahan UGM). Mereka membedah bagaimana gelar kepahlawanan dapat menjadi alat politik yang bekerja secara halus melalui pembentukan narasi resmi negara.