Arsip:

Berita

Digitalk #46 CfDS: Catch Me Up! Memudahkan Konsumsi Berita sekaligus Meningkatkan Literasi

Yogyakarta, 5 Maret 2021—Center for Digital Society (CfDS) UGM menyelenggarakan 90◦ Digitalk #46 bersama Haifa Inayah, CEO Catch Me Up!, selaku pembicara (05/03). Catch Me Up! merupakan platform news curator pertama di Indonesia yang merangkum berita dan mengirimkannya secara personal melalui surel (e-mail) para pelanggan (subscriber).

“Aku menyadari kalau tidak semua orang punya waktu untuk mencari berita. Banyak anak muda dan milenial yang penasaran dengan peristiwa terbaru tetapi terlalu sibuk untuk mengecek berbagai sumber yang bisa diakses,” kata Haifa. Catch Me Up! membantu para pelanggannya untuk mendapatkan informasi dari sumber-sumber terpercaya secara cepat dan lebih mudah, yaitu cukup dengan mengecek surel. read more

Sharing Beasiswa: Menembus Studi Lanjut di Belanda

=&0=&Career Development Center (CDC) Fisipol UGM kembali menyelenggarakan diskusi sharing beasiswa dengan tema, Menembus Studi Lanjut di Belanda (Studeren in Nederland). Pada kesempatan kali ini, Latifah Helmy Masyhur Awardee Studeren in Nederland dari Universitas Twente hadir sebagai narasumber. Acara ini diselenggarakan secara daring pada tanggal 5 Maret 2021.Mengawali sesi sharing, Narasumber menceritakan beberapa pengalaman studi di Belanda. Sebelumnya, Ia sendiri memang sudah memiliki rencana untuk melanjutkan studi Master di Belanda. Menurut Latifah, Belanda memiliki lingkungan edukasi maupun budaya yang menarik. Di Belanda, sudah terdapat banyak program studi internasional yang dapat di apply bagi para pelajar atau mahasiswa. Selain itu, mayoritas program master di Belanda juga sudah menggunakan Bahasa Inggris, sehingga dapat diikuti dengan mudah bagi pelajar internasional. Sedangkan dari sisi lingkungan budaya, Belanda menempati posisi pertama dari English Proficiency Index. Dengan angka 95 persen, mayoritas warga negara Belanda mampu berbahasa inggris dengan lancar, sehingga keseharian di Belanda juga tidak akan sulit bagi mahasiswa internasional.

Menembus studi di Belanda memang bukanlah sesuatu yang mudah. Oleh karena itu, Narasumber memberikan beberapa tips dan langkah-langkah penting bagi para pemburu beasiswa. Tips yang pertama adalah StudyFinder. Pada sesi ini, kita perlu melihat program apa saja yang ada di Belanda, dan kampus mana saja yang memiliki program tersebut. Untuk memperoleh informasi tersebut, kita dapat mencarinya melalui situs studyfinder yaitu www.studyfinder.nl . Langkah kedua, kita perlu mencari informasi terkait persyaratan dan cara untuk apply application di university website. Selanjutnya, kita perlu melengkapi dokumen, dan jika sudah lengkap segera submit application agar memperoleh LOA dari universitas tujuan. Biasanya, proses penerimaan untuk memperoleh LOA sendiri memerlukan waktu sekitar 4-6 bulan, LOA ini juga menjadi syarat utama untuk selanjutnya melamar beasiswa. read more

Beragam Survei Sebut Penolakan dan Keraguan Masyarakat Terhadap Vaksin COVID-19

Yogyakarta, 4 Maret 2021—Institute of Policy Development bekerja sama dengan GAMAPI FISIPOL UGM melaksanakan webinar bertajuk “Progres dan Tantangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia”, pada Kamis (4-03). Webinar menghadirkan tiga pembicara yaitu: dr. R. Yuli Kristyanto, MSc, SpA., dokter RSUD Sleman serta Pengamat Gerakan Anti-Vaksin; Rizki Ardinanta, junior researcher Institute of Policy Development; dan Dr. AG. Suharsono, M.Si., MA., dosen Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik FISIPOL UGM. Webinar yang diselenggarakan melalui Zoom Meeting ini dihadiri lebih dari 90 peserta.Rizki memaparkan beragam survei mengenai vaksinasi COVID-19 di Indonesia. Survei yang dilakukan sebelum pandemi oleh Indikator Politik Indonesia (IDI) mendapati hanya 45 persen penduduk kelompok usia 22—25 tahun yang mau divaksin. Survei yang dilakukan oleh CSIS juga menemukan 63 persen proporsi anak muda di DKI Jakarta dan 55 persen anak muda di Yogyakarta usia 17—22 tahun yang kurang percaya atau tidak percaya pada vaksin. Berbeda dengan survey IDI dan CSIS, survei yang dilakukan oleh WHO bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Nasional dan UNICEF menemukan bahwa 64 persen warga bersedia divaksin. “Ada anomali mengapa anak muda menolak divaksin”, terang Rizki.

Dari hasil survei tersebut, Rizki menemukan ada lima alasan paling tinggi penolakan dan keraguan terhadap vaksin. Alasan tersebut antara lain takut dengan keamanan vaksin, ragu dengan efektivitas vaksin, takut pada efek samping yang ditimbulkan, serta ketidakpercayaan terhadap vaksin yang banyak ditemui pada kalangan anti vaksin. Selain itu hoaks mengenai vaksin haram dan tidak sesuai dengan kaidah agama turut berkontribusi dalam hal ini.

Senada dengan Rizki, Yuli Kristyanto mengakui bahwa meskipun pemerintah sudah melakukan kampanye secara masif, para penolak vaksin COVID-19 masih banyak. Menggunakan riset WHO, Yuli memaparkan ada 58 juta orang pengikut gerakan anti vaksin yang bergerak secara masif di internet. “Angka ini meningkat setiap tahunnya, bahkan satu tahun terakhir jumlah ini meningkat 19 persen”, tutur Yuli. read more

Bincang Sehat Menjaga Kesehatan Diri dan Lingkungan Kerja Selama Pandemi

Yogyakarta, 27 Februari 2021—Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) UGM bekerja sama dengan Health Promoting University (HPU) mengadakan Bincang Sehat dalam Virtual Webinar Series #1 yang bertajuk “Pandemi COVID-19: Antisipasi & Penanganannya di Lingkungan Kerja & Komunintas”. Webinar yang diselenggarakan Jumat (26-2) ini menghadirkan dr. R.A. Adaninggar, SpPD., edukator dan praktisi kesehatan sebagai pembicara. Webinar  yang diselenggarakan melalui Zoom dimoderatori oleh Alfiansyah dan dihadiri oleh lebih dari 100 peserta. Pada akhir acara panitia membagikan doorprize kepada enam orang peserta secara acak dan satu penanya terbaik.Adaninggar menjelaskan masih banyak terjadi stigma dan misinformasi mengenai COVID-19 di lingkungan kerja. Menurutnya, ini menyebabkan banyak orang yang takut untuk melakuka tes, tidak kooperatif saat melakukan pelacakan, tidak melakukan protokol kesehatan dengan benar, tidak jujur dan cenderung menutupi kasus. “Hal ini muncul dari informasi dan edukasi yang kurang tepat”, tuturnya.

Setidaknya ada beberapa masalah COVID-19 di lingkungan kerja yang dirangkum oleh Adaninggar, diantaranya adalah lemahnya protokol kesehatan, ini juga terkait dengan pemahaman mengenai ventilasi yang kurang, jarak antar orang, serta jumlah pegawai dalam suatu ruangan. Adaninggar menambahkan bahwa terdapat beberapa titik lemah mengenai tes COVID-19 yang digunakan untuk kegiatan beresiko. Selain itu, ia juga menyebutkan masih banyak pemahaman mengenai masa isolasi dan karantina yang kurang tepat, serta pemahaman mengenai sembuh dan belum sembuh yang masih lemah. read more

Membincang Media Internasional dan Disrupsi Digital bersama para Jurnalis di DiskusHI #6

Yogyakarta, 20 Februari 2021—Berkarier sebagai jurnalis merupakan pilihan yang dapat diambil oleh lulusan dari berbagai jurusan, termasuk dari jurusan Hubungan Internasional. Apalagi, profesi ini memberi perspektif berbeda dalam memahami sebuah peristiwa, sama seperti cara berpikir yang diajarkan dalam studi hubungan internasional. Untuk melihat keterkaitan antara studi hubungan internasional dengan bidang jurnalistik, Keluarga Alumni Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada mengadakan DiskusHI #6 bertajuk “Catatan para Jurnalis, Media Internasional, dan Disrupsi Digital”. Menghadirkan alumni Hubungan Internasional yang pernah berkarier di media internasional, diskusi yang diselenggarakan melalui platform Zoom Meeting ini juga mengulik pengaruh disrupsi digital terhadap bidang profesi jurnalisme saat ini.Dipandu oleh Ainur Rohmah, seorang kontributor media internasional, diskusi dimulai dengan membahas awal ketertarikan para narasumber pada bidang jurnalistik. Anton Alifandi, Associate Director at IHS Markit sekaligus mantan jurnalis BBC World Service dan The Jakarta Post, bercerita bahwa ia memiliki ketertarikan di bidang jurnalistik dari kecil, dari kebiasaannya membaca koran yang dilanggan oleh keluarganya. Begitu pula dengan kisah yang diungkap Yusuf “Dalipin” Arifin, Chief Storyteller Kumparan sekaligus mantan jurnalis BBC World Service dan ABC. Namun, berbeda dari Anton, Dalipin pada awalnya lebih tertarik untuk menjadi penulis ketimbang jurnalis. Pada masa kuliah lah ia baru ‘tertarik’ dan mulai berjalan di bidang jurnalistik.

Baik Anton maupun Dalipin pun memiliki pandangan yang sama mengenai keterkaitan ilmu hubungan internasional dengan karier di bidang jurnalistik: kesempatan untuk mengenal dunia secara lebih formal, seperti mempelajari suatu isu berdasarkan metode-metode yang ditetapkan. Selain itu, jurusan Hubungan Internasional juga memberikan kesempatan untuk mempelajari isu-isu yang kerap diangkat oleh pemberitaan, seperti current affairs dan politik-ekonomi internasional.

Berbicara mengenai disrupsi digital, Dalipin melihat bahwa sejatinya disrupsi berguna bagi kemajuan masyarakat, khususnya di bidang media. Perubahan paradigma—yang kemudian mengakibatkan disrupsi—melalui kehadiran teknologi baru selalu terjadi sejak pertama kali ada media massa. Namun, menurut Dalipin, disrupsi kadang terjadi tanpa adanya teknologi baru, dengan teknologi yang sama dapat pula tercipta disrupsi baru. Inilah yang disebut sebagai disrupsi melalui pola pikir, di samping memang terdapat pula disrupsi digital. read more

Mempersiapkan Diri untuk PKM-PSH Bersama SRCC

Yogyakarta, 12 Februari 2021—Masih dalam rangka mempersiapkan Program Kreativitas Mahasiswa atau PKM yang semakin dekat,  Student Research and Creative Corner (SRCC) kembali mengadakan Bedah PKM dan Sharing Pemenang PIMNAS. Namun, kali ini secara spesifik PKM yang dibahas adalah PKM Humaniora atau biasa dikenal dengan PKM-PSH.

Dengan konsep bincang santai antara peserta dan narasumber, acara yang dilaksanakan melalui platform Google Meet ini menghadirkan Maulida Afifatu Tsalitsi, Nurul Qomariyah, dan M. Riza Nur Pratama, untuk berbagi seputar pengalaman yang mereka jalani selama proses PKM hingga PIMNAS.

Maulida—biasa dipanggil Ifa—membagikan pengalamannya secara detail mulai dari awal penyusunan proposal dan laporan, monitoring dan evaluasi, pengumpulan laporan, hingga persiapan dan pelaksanaan PIMNAS. Ifa menceritakan kendala-kendala yang dialaminya selama keseluruhan proses tadi, mulai dari pengumpulan berkas yang mepet, mengalami banyak revisi dalam penyusunan proposal dan laporan, hingga konflik dengan anggota timnya. read more

Launching Fisipol Crisis Center: Upaya Mewujudkan Ruang Aman Bebas Kekerasan Seksual

Yogyakarta, 3 Februari 2020Fisipol Crisis Center (FCC), salah satu layanan dari FISIPOL UGM terkait penanganan dan pencegahan kekerasan seksual di kampus resmi dirilis Rabu (3/2) lalu. Unit tersebut dibentuk untuk mewujudkan lingkungan kampus yang aman dari berbagai bentuk kekerasan seksual. Acara launching FCC yang bertajuk Mewujudkan Ruang Aman Bebas Kekerasan Seksual di FISIPOL UGM menghadirkan Mustaghfiroh Rahayu, M.A selaku tim AdHoc FCC sekaligus dosen Departemen Sosiologi UGM, serta Budi Wulandari yang merupakan konselor psikologi di Women Crisis Center Rifka Annisa. Acara berlangsung melalui Zoom Meeting dan disiarkan melalui kanal YouTube FISIPOL UGM. read more

Mengulik Berbagai Sudut Pandang Industri Komunikasi pada Era Pandemi dalam Pre-Event Festival Ajisaka 2020+

Yogyakarta, 30 Januari 2021—Festival Ajisaka 2020+ kembali hadir dengan salah satu rangkaian acaranya, yaitu webinar kreatif bertajuk “Pada Pandemi: Industri Komunikasi di Tengah Wabah”. Menghadirkan empat pembicara dari ranah yang berbeda—pemerintahan; industri hiburan; kehumasan; serta periklanan, webinar ini berupaya melihat dinamika industri komunikasi di tengah pandemi.Webinar ini secara garis besar terbagi menjadi dua sesi, yaitu sesi umum—seluruh peserta mengikuti sesi ini, dan sesi minat—peserta mengikuti sesi sesuai dengan bidang atau ranah yang dipilih. Sebagai pembuka acara, sesi umum yang dipandu oleh  Anindya Ayu Krisherwina, Professional Public Speaker, menghadirkan Prof. Dr. Widodo Muktiyo selaku Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk membawakan materi dari sudut pandang pemerintah.Dengan materi bertajuk “Masa Pandemi: Industri Komunikasi di Tengah Wabah COVID-19”, Prof. Widodo banyak menjelaskan mengenai karakter-karakter era digital serta memasukkan konteks-konteks pandemi di Indonesia ke dalamnya. Contohnya, terkait dengan lima langkah percepatan transformasi digital sesuai dengan Arahan Presiden 3 Agustus 2020. Beliau juga mencontohkan berbagai bentuk transformasi digital dalam beragam aspek kehidupan yang terdapat di Indonesia, mulai dari ekonomi, transportasi, pendidikan, pertanian, kesehatan, kuliner, hiburan, hingga filantropi. read more

1.800 Peserta Menuntaskan Seri Kuliah Kecerdasan Digital di Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta, 29 Januari 2021—Dalam rangka mendukung kemajuan talenta digital di Indonesia, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM bersama Center for Digital Society (CfDS) dan Forbil Institute dengan bangga melangsungkan rangkaian seri Kuliah Kecerdasan Digital 2020/2021 untuk 1.800 peserta didik. Program ini ditujukan kepada seluruh mahasiswa dan masyarakat umum yang memiliki ketertarikan untuk berkarya dan menciptakan inovasi di era disrupsi. Seri Kuliah ini hadir sebagai inisiasi dari Menteri Sektretaris Negara, Prof Pratikno; Dekan FISIPOL UGM, Prof. Erwan Agus Purwanto; dan Dr. Dedy Permadi selaku Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Dengan dukungan penuh dari Kementerian Sektretariat Negara, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara, mata kuliah ini dirancang untuk memberikan pemahaman digital bagi para peserta kelas, terutama untuk mendorong kemampuan kritis dalam penyelesaian masalah sosial. read more

Mengenal Aplikasi Kubuku dalam DIGILIB FISIPOL

Yogyakarta, 28 Januari 2021—Pada Selasa (26/Jan) Perpustakaan Fisipol UGM secara resmi meluncurkan aplikasi Kubuku dalam Digital Library (DIGILIB) Fisipol UGM. Peluncuran aplikasi secara daring ini dilakukan bersamaan dengan diskusi dan bedah buku UNI EROPA Institusi, Politik, dan Kebijakan yang bekerja sama dengan Komunitas Indonesia untuk Kajian Eropa (KIKE). Media Fisipol berkesempatan mewawancarai Yuli Hesti Wahyuningsih. S.IP. selaku Koordinator Perpustakaan Fisipol mengenai aplikasi yang tersedia di DIGILIB. read more