Sebagai narasumber, perwakilan TKN Jokowi-Ma’aruf adalah Arya Sinulingga. Sedangkan perwakilan dari BPN Prabowo-Sandi, hadir Dirgayuza Setiawan & R. Saraswati Djojohadikusuma. Program kerja yang disampaikan akan ditanggapi oleh panelis tim ahli UGM, yaitu Wening Udasmoro (Dekan Fakultas Ilmu Budaya UGM), Hakimul Ikhwan (Sekretaris Departemen Sosiologi, Fisipol UGM), Laksono Trisnantoro (Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM), Suzanna Eddyono (Dosen Departemen PSdK, Fisipol UGM), dan Agus Suwignyo (Dosen Departemen Sejarah). Talkshow dipandu oleh dosen Departemen Politik Pemerintahan Fisipol UGM, Ulya Niami Efrina Jamson.
Featured
“Inti kerjasamanya adalah riset, yang akan diatur dan dikelola oleh Departemen Hubungan Internasional Fisipol UGM. Nama risetnya adalah “Diplomasi Total di Sektor Energi”, ungkap Anadya, perwakilan unit Global Engagement Office (GEO) yang terlibat dalam pembuatan PKS ini.
Pihak-pihak yang terlibat dalam program kerjasama ini adalah Fisipol UGM, Departemen Ilmu Hubungan Internasional (DIHI), dan PGN yang akan mendukung funding riset. Dalam penandatanganan PKS, pihak PGN diwakili oleh Ibu Desima E. Siahaan, direktur SDM dan Umum; sedangkan Fisipol UGM diwakili oleh Dr. Erwan Agus Purwanto, M.Si. selaku dekan Fisipol UGM. Hasil luaran dari riset ini diharapkan bisa menjadi dasar diploasi Indonesia dalam pengelolaan energi.
Yogyakarta, 13 Maret 2019—Pengembangan hukum dan politik di ASEAN dinilai perlu dibarengi dengan pengembangan integrasi nilai dan identitas. “Pengembangan hukum, institusi dan politik di ASEAN harus berbarengan dengan pengembangan rasa ‘kekitaan’ masyarakat ASEAN,” ujar Sekretaris Direktorat Jendral Kerja Sama ASEAN Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, Vedi Kurnia Buana dalam kapasitasnya sebagai pembicara kunci dalam International Conference on ASEAN Studies (ICONAS) 2019 dengan tema “Rethinking Law, Institution, and Politics in Advancing Partnership for Sustainable ASEAN Community.”Kedua hal tersebut menurutnya menjadi kunci untuk menjaga kesatuan, sentralitas dan keberlangsungan ASEAN sebagai sebuah organisasi regional. Sentralitas ASEAN menjadi penting ditengah perubahan konstelasi geopolitik dan geo-ekonomi kawasan Indo-Pasifik.“ASEAN berada di kawasan Indo-Pasifik yang sekarang menjadi medan pengaruh kekuatan besar dunia,” tuturmya.
Septiaji Eko Nugroho dari Mafindo menjadi narasumber pertama dalam sarasehan ini. Baginya, tantangan Indonesia saat ini adalah cara bagaimana menyerang berita bohong. “Kita bisa belajar dari Myanmar yang pernah mersakan efek hoaks yang menyebabkan terjadinya genosida di Rohingnya,” tuturnya.
Hoaks inilah yang merusak rasiolitas publik dan kualitas demokrasi serta menyerang legitimasi penyelenggaraan pemilu yang hasilnya adalah distorsi. Post-truth juga merupakan latar belakang yang menyebabkan distorsi.
Acara dibuka oleh Duta Besar RI untuk Australia, H. E. Y. Kristianto S. Legowo. Kristianto mengatakan, seminar tersebut sejalan dengan upaya bersama untuk meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia yang selama ini sudah berjalan dengan baik.
Kristianto juga mengapresiasi UGM karena telah mengadakan seminar ini. Menurutnya, UGM merupakan kampus yang bersahabat.
“UGM saat ini menjadi universitas favorit untuk mahasiswa S1 Australia yang belajar di Indonesia,” kata Kristianto.
Dalam pemaparannya, Kristianto menyebutkan terdapat lima elemen untuk membina hubungan baik antara dua negara. Lima elemen tersebut adalah sikap saling menerima, saling percaya, saling memahamki, senantiasa mendukung dan membantu, dan harus mampu menjadi aset bagi satu sama lain dalam rangka memajukan kepentingan nasional.
Yogyakarta, 6 Maret 2019— Meneguhkan komitmen untuk memberikan pendidikan politik menyongsong Pemilihan Umum pada 17 April 2019, Fisipol UGM kembali menyelenggarakan Talkshow Bedah Program Capres/Cawapres untuk putaran ketiga. Acara ini merupakan kelanjutan dari dua talkshow sebelumnya, dengan mengusung tema besar “Politik Luar Negeri Republik Indonesia (PLNRI)” digelar pada Rabu, 6 Maret 2019.Berlokasi di Auditorium Mandiri Lt.4 Fisipol UGM, acara dimulai pada pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB.
- Panel 1 : Women in Economy and Industry
- Panel 2 : Women in Trade and Labor
- Panel 3 : Women in Arts, Science, and Media.
- Panel 4 : Women in Islam
- Panel 5 : Women Empowerment and Activism
Selain presentasi penelitian dari 16 delegasi, konferensi ini juga mengundang beberapa pembicara, antara lain Parwati Surjaudjaja (President Director & CEO of OCBC NISP Bank), Sonita Lontoh (Global Technology Marketing Executive, Thought Leader and Angel Investor), Jennifer Kussoy (Federal Reserve Bank of Los Angeles), Nana Firman (Greenfaith), Agnes Muljadi (Ballerina, Actress & Photographer) dan sesi Q&A bersama Professor Robert Lemelson (Sutradara dan Produser film Bitter Honey (2014)) dan Chisako Yokoyama (Editor).
Selain itu, CfDS juga kembali masuk dalam daftar penerima nominasi World Summit on Information Society (WSIS) Prize 2019 yakni penghargaan tahunan yang diselenggarakan International Telecommunication Union (ITU), salah satu badan yang bernaung di bawah kendali PBB.
Pada WSIS Prize 2019, CfDS mendapat nominasi untuk Program Multi Approach Digital Literacy serta Digital Intelligence Lab setelah sebelumnya pada 2018 mendapat satu nominasi.
CfDS sendiri juga telah menjalin Kerjasama bersama Kemeninfo dan SiBerkreasi berupa peluncuran seri literasi digital, Netizen Fair serta #FIRAL (Festival Literasi Digital).
“Revolusi Industri membawa perubahan pada beberapa aspek di Indonesia, seperti kerja dan perdagangan, belajar mengajar, pertanian, jasa keuangan, transportasi, kuliner, kesehatan, dan penggalangan dana. Semuanya tengah berkembang dengan memanfaatkan digital, sehingga membawa efisiensi bagi masyarakat,” kata Rudiantara.
Pemanfaatan digital tersebut berupa terciptanya aplikasi – aplikasi digital; seperti Go-jek, Kitabisa, Zenius, dan lain sejenisnya, yang selanjutnya disebut sebagai startup. Munculnya industri kreatif ini membantu negara dalam peningkatan produktivitas ekonomi masyarakat dengan terbukanya lapangan kerja baru yang lebih bervariasi.
Yogyakarta, 21 Februari 2019—Melanjutkan komitmen Fisipol UGM untuk memberikan pendidikan politik di ranah akademik, Fisipol UGM kembali menyelenggarakan Talkshow Bedah Program Capres/Cawapres #2. Acara ini merupakan kelanjutan dari Talkshow sebelumnya, dengan mengusung tema besar “Ketahanan Pangan dan Energi”. Fokus dari talkshow akan mengupas tentang visi keenergian nasional dari masing-masing kubu, serta ketahanan pangan agar bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.
Tetap bertempat di Auditorium Mandiri Lt.4 Fisipol UGM, acara dimulai pada pukul 09.00 hingga pukul 12.00 WIB. Bagi publik yang berhalangan hadir, acara ini juga disiarkan secara langsung di RRI dan Youtube Fisipol UGM. Siaran ini diharapkan bisa mendukung penyebaran ide-ide pendidikan politik yang diprakarsai oleh Fisipol UGM. Acara ini dihadiri oleh ratusan peserta dari kalangan umum, politikus, NGO, dan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta dan sekitarnya.