Korps Mahasiswa Politik dan Pemerintahan (KOMAP) FISIPOL UGM mengadakan Podium Terbuka Komap bertajuk “KM UGM Mau Dibawa Ke Mana?” pada Jumat (12/10). Acara yang berlangsung melalui Zoom Meeting ini menghadirkan tujuh tim perwakilan partai mahasiswa. Di antaranya adalah Partai Kampus Biru, Partai Boulevard, Partai Srikandi, Future Leaders Party, Partai Sayang Mama, Partai Gotong Royong, dan Partai Bunderan. Mahardika, Mahasiswa Departemen Politik dan Pemerintahan, memimpin dan memandu jalannya acara.
Pojok Fisipol
Pada 3 September 2021 lalu, Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Permendikbud Nomor 30 Tahun 2021 yang mengatur tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi resmi diundangkan. Peraturan ini dipandang sebagai pintu awal kemenangan para penyintas kekerasan seksual di lingkungan kampus sebab memberikan sudut pandang yang komprehensif dan berpihak pada para penyintas. Mulai dari definisi kekerasan seksual yang menyoroti ketimpangan kuasa sebagai penyebab utama dari kasus kekerasan seksual, memiliki jaminan hak untuk korban tanpa terkecuali dalam prinsip penanganan kekerasan seksual, turut memasukkan kekerasan seksual verbal hingga KBGO dalam bentuk-bentuk kekerasan seksual, hingga perintah untuk pembentukan Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual yang berfungsi sebagai pusat pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di Perguruan Tinggi.
Yogyakarta, 30 September 2021─Platform media sosial yang semakin beragam ternyata berpengaruh pada perubahan sikap pengguna, khususnya generasi Z. Salah satunya disebabkan adanya perbedaan fitur dari setiap platform media sosial sehingga pengguna aktif berusaha menampilkan citra terbaik mereka. Hal tersebut mendorong sejumlah mahasiswa FISIPOL UGM melalui Program Kreativitas Mahasiswa untuk melakukan penelitian tentang realita dibalik keberagaman fitur media sosial.
Tim PKM bidang Riset Sosial Humaniora yang beranggotakan Maftukhatun Deritanti, Dyah Niken Rahmawati, Syifa Mahmudah, dan Vina Idamatus Silmi ini mengangkat judul penelitian “The Multiple Faces of Social Media User: Penggunaan Media Sosial dalam Membangun Citra di Kalangan Generasi Z”. Dengan bimbingan dosen Ilmu Komunikasi, Lisa Lindawati, S.IP., M.A, mereka melakukan observasi terhadap akun media sosial Instagram, Facebook, dan Twitter. “Melalui penelitian ini, diharapkan mampu mendeskripsikan bagaimana seseorang memanfaatkan akun media sosial beserta tingkat kesesuaian keadaan yang ditunjukkan pengguna, mengidentifikasikan motif seseorang dalam menggunakan media sosial, dan memberikan sudut pandang baru terhadap pengguna aktif dalam memanfaatkan berbagai macam platform media sosial, serta mengurangi kecemasan pengguna dalam menggunakan media sosial,” ujar Maftukhatun, Ketua Tim Penelitian.
Menyusun skripsi merupakan tugas yang wajib dipenuhi oleh seluruh mahasiswa tingkat akhir. Tugas ini memang bukanlah sesuatu yang mudah, karena seorang mahasiswa harus mengerahkan seluruh ilmu pengetahuan yang mereka peroleh selama di bangku perkuliahan. Tidak heran ketika penyusunan skripsi seringkali mahasiswa menjadi galau, karena kebingungan harus memulai dari mana dahulu.
Menanggapi kegalauan mahasiswa, Korps Mahasiswa Politik Pemerintahan (KOMAP) Fisipol UGM menyelenggarakan kelas skripsi yang berlangsung sejak bulan juli-september. Kelas ini diselenggarakan dengan pembahasan yang berfokus pada bagian-bagian dalam skripsi, mulai dari latar belakang hingga metode penelitian. Pembicara yang dihadirkan juga cukup beragam, mulai dari dosen, hingga peneliti Polgov UGM. Antusiasme mahasiswa juga cukup tinggi, bahkan ketika diselenggarakan, peserta diskusi selalu lebih dari 50 orang.
“Urgensi sekarang, kita sedang melakukan percepatan transformasi digital karena terjadi pandemi,” tutur Semuel A. Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia (30/7). Sayangnya, beberapa survei menunjukkan bahwa literasi digital masyarakat Indonesia masih rendah. Pemerintah melalui Kominfo sedang berupaya melakukan literasi digital kepada masyarakat agar siap menghadapi era transformasi digital.
Kominfo menargetkan 50 juta masyarakat Indonesia terliterasi pada tahun 2024. Sejak tahun 2020, Kominfo berupaya untuk dapat meliterasi 12,5 juta orang tiap tahun melalui gerakan agen perubahan. Semuel juga menjelaskan,strategi meliterasi kelompok masyarakat tertentu perlu dilakukan dengan pendekatan budaya dan daerah, karena tidak semua masyarakat bisa terliterasi hanya dengan membaca. Menurutnya, kurikulum literasi digital harus terus berkembang. “Kita perlu terus mengingatkan orang lain tentang literasi digital, namun dengan cara yang tidak terkesan menggurui,” pesan Semuel.
Di tengah gempuran budaya asing yang mulai marak di Indonesia, edukasi nilai moral dan budaya Nusantara menjadi tantangan terbesar yang harus didorong. Melihat kondisi ini, sejumlah mahasiswa UGM yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) menciptakan produk boneka bernama Bobusa.id sebagai media edukasi anak. Bobusa.id mengusung karakter tokoh cerita rakyat Nusantara Malin Kundang dan Roro Jonggrang.
Tim PKM-K yang beranggotakan empat mahasiswa Ilmu Komunikasi, yakni Anugerah Ale, Landrikus Andra, Mafthukatun Deritanti, Reksan Ridho, dan satu mahasiswa Ilmu Ekonomi, yakni Defrialdo Romadhony, menganggap cerita rakyat yang diusung cocok untuk edukasi terhadap anak lantaran mengandung pesan moral berbakti pada orang tua dan memiliki sikap menepati janji di kehidupan sosial. “Karena produk boneka yang beredar kebanyakan dari luar dan tidak mencerminkan nilai Indonesia, kami berinisiatif menciptakan boneka yang dapat merepresentasikan nilai moral Indonesia sebagai edukasi anak di usia dini,” ucap Anugerah, Ketua Tim PKM-K Bobusa.id dalam rilisnya, Rabu (15/9).
Yogyakarta, 28 Agustus 2021–Mahasiswa Fisipol UGM kembali menorehkan prestasi dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan lolos proposal dan memperoleh dukungan pendanaan dalam kegiatan penelitian. Kali ini, kolaborasi antar mahasiswa berasal dari Departemen komunikasi yaitu Affifatul Millah Nurul Aulia Hidayat, dan dua anggota yang lain berasal dari Departemen Politik Pemerintahan yaitu Imron Amrozi dan Dicky Riandy Pratama. Pada kegiatan ini, mereka dibimbing oleh Amalinda Savirani, selaku Dosen dari Departemen Politik Pemerintahan.
“Jika tidak pernah mencoba, kita tidak akan pernah tahu kemampuan kita” tutur Bryan. Bagi Bryan, memanfaatkan waktu luang lalu melihat tema dari suatu kompetisi merupakan salah satu langkah untuk membaca peluang. Menurutnya, kompetisi yang diadakan ini cukup dekat dengan studinya di bangku kuliah, dan cukup ia pahami karena pengalamannya yang pernah magang di DPR RI, sehingga cukup mudah untuk membaca problematika legislasi seperti yang menjadi tema kompetisi.
Berkompetisi sekaligus belajar, Bryan memiliki beberapa strategi yang ia lakukan untuk menjuarai suatu lomba. Langkah pertama adalah menemukan sesuatu yang dekat dan kita sukai, sehingga ketika kita mengerjakan akan menikmati prosesnya. Langkah kedua, melakukan riset mendalam, gunakan data-data yang update dan bisa menjawab pertanyaan. Selanjutnya, langkah ketiga adalah perbanyak mencari testimoni dari orang-orang yang berpengalaman untuk berkonsultasi, dan yang terakhir terus berdoa dan yakini bahwa kita bisa.
Yogyakarta, 7 Juni 2021━Dua perwakilan UGM menyumbang prestasi dalam acara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional UNY 2021. Prima Miftahul Jannati (PSdK 2020) meraih juara 1 dalam mata lomba Musabaqah Tilawatil Quran. Begitu pula dengan tim yang beranggotakan Muftikhatul Muna (Sosiologi 2018), Dina Arifka (Psikologi 2018), dan Salsabilia Amiyard Siwi (MKP 2019) juga meraih juara 1 dalam mata lomba Musabaqah Syarhil Quran.
MTQ UNY 2021 adalah kompetisi lomba Musabaqah Tilawatil Quran tingkat nasional, yang merupakan salah satu rangkaian Dies Natalis UNY ke-57. Prima mengaku sudah sangat sering mengikuti kompetisi serupa sejak kecil, bahkan pada tahun ini ia meraih juara 1 pada tiga mata lomba MTQ yang diselenggarakan oleh beberapa universitas. Lomba tersebut ia lakoni bukan semata-mata untuk meraih kejuaraan, melainkan juga untuk beribadah kepada Allah SWT.
Yogyakarta, 12 Mei 2021━Dua tim mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi UGM meraih juara di Kompetisi Epicentrum oleh Universitas Padjajaran (06/05). Tim Restu Ibu dari angkatan 2019 berhasil meraih juara pertama dalam mata lomba Media in Action (Mediation), sementara Tim Manjjap dari angkatan 2018 berhasil meraih juara kedua dalam mata lomba Parade Jurnalistik.
Epicentrum merupakan kompetisi tahunan bidang Ilmu Komunikasi yang diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran. Mata lomba Mediation diadakan oleh Jurusan Manajemen Produksi Media yang tahun ini mengambil tema akselerasi media digital dalam bidang startup. Peserta ditantang untuk membuat konten video, poster, dan audio ads dari sebuah startup dengan tujuan membantu mengembangkan serta menstabilkan bisnis startup pada masa pandemi.