CDC Fisipol UGM Bikin Ruang Belajar Bahasa Inggris yang Menyenangkan dan Inklusif, Persiapkan Kebutuhan Dunia Kerja

Yogyakarta, 5 Desember 2025─Sebagai penutup dari rangkaian Program Essential Skills Batch VI, Career Development Center (CDC) Fisipol UGM menggelar kegiatan English Day di Ruang Seminar Timur. Acara ini menjadi puncak pembelajaran sekaligus ruang bermain yang dirancang untuk membantu para peserta Essential Skills Batch VI untuk mempraktikkan kemampuan bahasa Inggris secara langsung, interaktif, dan menyenangkan. CDC Fisipol UGM kembali membuka program ini untuk membantu mahasiswa meningkatkan keterampilan berbahasa Inggris mereka, khususnya dalam aspek argumentative writing dan academic presentation. Melalui pendampingan intensif yang bekerja sama dengan School of Languages and Linguistics University of Melbourne, para civitas akademik diharapkan dapat mendorong kemampuan yang banyak sekali dibutuhkan dalam dunia kerja sekaligus mendorong kepercayaan diri dalam membangun, menyampaikan, dan mendiskusikan ide-ide mereka dalam konteks akademik berbahasa Inggris.

Sementara itu, sesi English Day sebagai penutup rangkaian program Essential Skills dirancang semenyenangkan mungkin. Peserta diajak mengikuti ice breaking berupa game “The Vocabulary Chain” untuk melatih kemampuan spontan dalam berbahasa Inggris. Kemudian acara dlanjutkan dengan class activity, tempat peserta melakukan praktik langsung berbicara, berdiskusi, hingga simulasi percakapan sehari-hari. Para tutor mendampingi tiap kelompok untuk memberikan masukan terkait struktur kalimat, pilihan kosakata, hingga pelafalan.

Menurut Annisa Nurlathifah, salah satu tutor program, mengatakan bahwa “English Day ini memang penutup dari rangkaian Essential Skills. Selain jadi acara penutupan, kami membuatnya terbuka untuk seluruh civitas Fisipol agar mereka bisa bersenang-senang dan berlatih bahasa Inggris seperti peserta Essential Skills lainnya,” jelasnya dalam wawancara tepat setelah English Day berlangsung. Sebagai tutor, Annisa juga melihat pembelajaran bahasa Inggris akan lebih efektif ketika suasana dibuat nyaman dan tidak mengintimidasi. “Kami ingin peserta merasa bahasa Inggris itu bukan beban. Dengan interaksi yang fun, mereka bisa lebih lancar berbicara tanpa takut salah,” tambahnya.

Salah satu peserta, Fitri Hayati, mahasiswa Magister Psikologi Profesi UGM, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan banyak manfaat bagi kemampuan berbahasa Inggrisnya. Ia bercerita bahwa proses belajar menulis membuatnya sempat merasa kaku karena harus memikirkan hook, background, hingga thesis statement. Namun, struktur yang jelas membuatnya semakin memahami logika penulisan yang baik. Tidak hanya writing, Fitri juga merasakan perkembangan signifikan dalam speaking. “Aku dapat banyak masukan soal pronunciation dan cara menyusun kalimat spontan. Intinya speaking itu harus banyak latihan. Yang penting ngomong dulu. Apalagi teman-temannya suportif dan ramah, jadi berasa punya keluarga baru dari Fisipol,” tuturnya sambil tersenyum. 

Penyelenggaraan English Day bukan sekadar kegiatan penutup program, tetapi juga bentuk praktik nyata komitmen CDC Fisipol UGM terhadap SDGs 4: Pendidikan Berkualitas, khususnya pada aspek skill development, inclusive learning, dan lifelong learning. Program ini tidak hanya dibuka untuk mahasiswa, tetapi juga alumni dan civitas akademik lainnya. Dengan memberikan akses pembelajaran nonformal seperti English Day, CDC turut memperkuat upaya mempersiapkan mahasiswa menghadapi kebutuhan profesional yang semakin menuntut kemampuan komunikasi dalam bahasa Inggris. (/noor)