Pada tanggal 24 Januari 2017 Center for Digital Society (CfDS) Fisipol UGM merilis hasil riset tentang “Isu dan Tokoh Populer Indoneseia 2016”. Dalam rilis riset ini terdapat beberapa isu yang menjadi sorotan selama tahun 2016. Terdapat pula tokoh-tokoh yang mendapat sorotan publik lebih besar dibandingkan tokoh-tokoh lainnya. Isu-isu tersebut dirangkum berdasarkan tanggapan netizen di empat kanal berita online (Tribune News, Detik News, Kompas, dan Liputan 6) dan Facebook. Riset menggunakan sampel dengan total jumlah 5969 berita dan total jumlah komentar 12876 baik dari berita online dan Facebook.
Dari isu spesifik dan sosial politik, bulan Oktober-Desember 2016, terdapat lima isu utama yang diolah dalam riset ini. Isu-isu tersebut yaitu reklamasi Jakarta, Pilkada DKI, vaksin palsu, mudik lebaran, dan amnesti pajak. Dari kelima isu tersebut berdasar pengolahan data dari tim riset CfDS memunculkan hasil bahwa secara umum isu pilkada DKI merupakan isu yang paling banyak dikomentari serta isu dengan jumlah berita terbanyak. Hal ini disampaikan oleh Daniswara selaku tim Asisten Peneliti, “Isu yang paling banyak mendapatkan komentar di tahun 2016 dilihat dari 4 berita online dan Facebook adalah pilkada DKI, sedangkan yang paling sedikit adalah isu vaksin palsu”.
Selain isu populer, riset ini juga meneliti tokoh yang paling mendapat sorotan lebih dari netizen di tahun 2016. Riset Tokoh Populer ini mengambil tokoh-tokoh dari 3 kategori yang berbeda yaitu dari kalangan politik, dunia hiburan, dan alim ulama. Dari ketiga kategori tersebut didapatkan 20 tokoh publik mulai dari Mario Teguh, Agnes Monica, Raffi Ahmad, SBY, Jokowi, Ahok, Aa’ Gym, Ust. Arifin Ilham, hingga Ust. Felix Siauw. Riset ini melihat seberapa tinggi atensi netizen kepada mereka di kanal berita online dan Facebook. Dalam melihat komentar yang diberikan netizen terhadap tokoh-tokoh tersebut, akan dilihat pula kecenderungan gender dari netizen yang memberikan komentar terhadap tokoh tersebut. Dari hasil yang didapatkan tim riset CfDS, Iradat mengatakan, “Ahok mendapatkan komentar tebanyak di berita online, dan grafiknya sangat signifikan dibanding tokoh lainnya”. Dari komentar masyarakat sepanjang tahun 2016 terhadap para tokoh ini, mantan presiden Indonesia ke-6 yaitu Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan komentar negatif terbanyak dibandingkan tokoh-tokoh lainnya.
Terdapat fakta yang cukup menarik dalam hasil riset tokoh populer ini yaitu dimana Ahok yang mendapatkan jumlah komentar terbanyak di berita online, beliau tetap medapatkan komentar yang positif dari netizen. Seperti yang dipaparkan oleh Tara, “Meskipun Ahok di akhir tahun 2016 tepatnya bulan Oktober-Desember Ahok terjerat isu penistaan agama, namun tone positif beliau di berita online ataupun facebook justru meningkat secara tajam”.
Kemudian kesimpulan dari hasil riset tentang “Tokoh Populer di Indonesia 2016”, dapat dikatakan bahwa terdapat sentimen-sentimen tersendiri dari netizen terhadap 20 tokoh dan 5 isu pilhan dalam riset tersebut. Viyasa selaku Research Manager CfDS mengatakan, “Terdapat pola segmentasi yang berbeda oleh netizen di kanal berita online dan Facebook”. Dari konfigurasi gender pun yang menjadi perhatian juga dalam riset ini, yang lebih aktif untuk berkomentar mengenai isu-isu dan tokoh di berita online maupun Facebook cenderung laki-laki.