CfDS Adakan Konferensi Terkait Popularitas Menteri Kabinet Indonesia Maju

Yogyakarta, 29 Oktober 2019—Sejak pengumuman anggota Kabinet Indonesia Maju secara resmi oleh presiden Joko Widodo pada Rabu (23/10/2019), nama-nama menteri masih terus menjadi perbincangan hangat di internet.

Terkait hal tersebut, Center for Digital Society (CfDS) mengadakan konferensi pers mengenai analisis popularitas media sosial milik menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju. Bertempat di Gedung BC Fisipol UGM pada Selasa lalu, pemaparan dilakukan oleh Paska Darmawan dan Vidiskiu Fortino Kurniawan selaku peneliti di CfDS.

Penelitian ini dilakukan oleh Paska Darmawan, Vidiskiu Fortino, Treviliana Eka, dan Nadia Elaesiana. Penelitian ini menggunakan analisis media sosial dan berfokus pada Twitter, Instagram, dan Google Trends. Metodelogi yang digunakan yakni dengan web scraping guna mengambil dataset Twitter, Instagram, dan Google Trends untuk pencarian data populer.

Penelitian ini akan membandingkan antara data yang diambil pada periode sebelum (21 Mei 2019-20 Oktober 2019) dan periode setelah pengumuman anggota Kabinet Indonesia Maju (21 Oktober 2019-26 Oktober 2019) pada Google Trends. Pengambilan data pada Twitter dan Instagram menggunakan profil keseluruhan.

“Kriteria akun yang masuk ke dalam pengambilan data adalah akun individu yang telah terverifikasi baik secara platform mau pun publik dan tidak diprivate,” kata Paska.

Ditemukan bahwa terdapat masing-masing 15 menteri yang menggunakan baik Twitter dan Instagram yang sesuai dengan kriteria tadi. 5 menteri yang memiliki pengikut Twitter terbanyak yakni; Prabowo Subianto, Mahfud MD, Wishnutama, Tjahjo Kumolo, dan Erick Tohir. Sementara itu, untuk engagement tertinggi di Twitter ditempati oleh Mahfud MD, Prabowo Subianto, Budi Karya, Wishnutama, dan Erick Tohir.

Untuk Instagram, 5 menteri dengan pengikuti Instagram terbanyak adalah; Prabowo Subianto, Sri Mulyani, Wishnutama, Erick Tohir, dan Mahfud MD. Untuk 5 menteri dengan engagement Instagram tertinggi diisi oleh Prabowo Subianto, Wishnutama, Sri Mulyani, Erick Tohir, dan Retno Marsudi.

Temuan untuk Google Trends, 5 menteri paling banyak dicari sebelum pengumuman Kabinet Indonesia Maju yaitu; Prabowo Subianto, Yasonna Laoly, Mahfud MD, Tito Karnavian, dan Wishnutama. Urutan menteri yang paling banyak dicari mengalami perubahan setelah pengumuman Kabinet Indonesia Maju. Tempat pertama adalah Nadiem Makarim, lalu ada Edhy Prabowo, Fachrul Razi, Wishnutama, dan Erick Tohir.

Menariknya, pada periode setelah pengumuman nama menteri, pencarian terkait di Google mengenai Nadiem Makarim ditemui di beberapa nama lain. Berdasarkan data Google Trends, ketika seseorang mencari tahu mengenai salah seorang menteri, Wishnutama contohnya, maka setelah itu mereka akan mencari tahu tentang Nadiem Makarim. Nama Nadiem Makarim ada di riwayat pencarian kelima nama menteri yang paling banyak dicari tersebut.

“Melihat tren ini, hipotesisnya adalah karena Nadiem Makarim tidak punya akun media sosial sama sekali, banyak orang penasaran mengenai siapa dia selain CEO Gojek. Karena sebelumnya Nadiem lebih sering dikaitkan dengan isu-isu ekonomi lalu dia menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, orang tergerak untuk mencari tahu lebih banyak tentang informasi personal Nadiem ini,” jelas Paska.

Selain itu, riwayat pencarian yang cukup banyak dilakukan di Google mengenai para menteri kebanyakan masih menyentuh ranah personal. Contohnya seperti pencarian terkait agama Nadiem Makarim, istri Wishnutama, istri Erick Tohir, Prabowo Subianto dan Titiek Soeharto, dan lain sebagainya.

Melalui data dan analisis di atas, diambil beberapa kesimpulan. Pertama, terdapat penurunan jumlah menteri perempuan di Kabinet Indonesia Maju apabila dibandingkan dengan Kabinet Kerja (dari 24% ke 15,2%). “Kedua yaitu rerata usia Menteri Kabinet Indonesia Maju adalah 58,03 tahun, turun dari rerata usia Kabinet Kerja yaitu 58,9 tahun,” jelas Vidiskiu.

Ketiga adalah jajaran menteri didominasi menteri berusia 61-70 tahun. Keempat, Parbowo Subianto merupakan menteri paling populer di media sosial sedangkan Mahfud MD adalah menteri paling aktif di Twitter. “Terakhir, Prabowo Subianto merupakan nama menteri paling banyak dicari pada periode sebelum pengumuman Kabinet Indonesia Maju. Ini berubah menjadi Nadiem Makarim setelah pengumuman Kabinet Indonesia Maju,” jelas Vidiskiu.

Paska mengakui bahwa masih dibutuhkan penelitian dan analisis lebih lanjut untuk melihat apakah popularitas internet dan media sosial dapat dikaitkan dengan keberhasilan politik seseorang di dunia nyata. Menurutnya, masih dibutuhkan data-data dunia nyata seperti survei, wawancara, dan lain sebagainya. (/hsn).