Yogyakarta, 19 Mei 2020 – Center for Digital Society atau CfDS Fisipol UGM menyelenggarakan program Digital Discussion #21 pada Selasa (19/5). Diskusi daring melalui platform Whatsapp Group ini mengangkat judul “Tips Menambah Pengalaman Mengikuti Short-Program Internasional” dengan menghadirkan Anaq Duanaiko (Iko) selaku Project Officer of Research CfDS sebagai pemantik. Acara dimulai pukul 15.00 WIB dan dimoderatori oleh Made Bayu Agus Sudharma, Event Assistant CfDS.
Sebelum memulai diskusi, moderator terlebih dahulu memperkenalkan diri dan pemantik serta menyampaikan aturan grup selama diskusi. Dalam pemaparannya, Iko menjelaskan bahwa mengambil kesempatan dan memiliki pengalaman short-program internasional akan membuka kesempatan networking dengan skala yang lebih besar dan mendapatkan insights dari berbagai macam perspektif. Namun, sebelum mencari short-program internasional, ada dua hal yang perlu dipahami, yaitu mengetahui apa yang kita mau dan memastikan kita memiliki afiliasi (seperti sekolah atau tempat kerja).
Kita perlu memastikan untuk mengikuti program dengan dasar mencari pengalaman, karena ini adalah kesempatan membangun CV dan menumbuhkan self-branding yang ‘fokus’. Afiliasi juga sangat membantu, seperti jika di universitas kesempatan untuk mengetahui program-program akan sangat mudah dengan adanya kantor urusan internasional di kampus. Afiliasi tidak terbatas hanya institusi pendidikan, dapat juga tempat kerja atau organisasi. “Selain kampus, pekerjaan atau organisasi juga bisa menjadi tempat mencari program ini karena semakin besar network yang anda miliki, semakin besar juga kesempatan yang akan kalian miliki,” ungkap Iko.
Ketika kita sudah memutuskan untuk mengikuti short-program internasional, kita juga perlu mulai mempertimbangkan apa saja yang harus dilakukan saat memilih program ke luar negeri, khususnya terkait biaya hidup di sana. “Kalau dari saya sendiri, saya selalu memastikan program itu fully-funded atau bener bener gratis tinggal bawa uang saku untuk jajan. Walaupun bisa dibilang carinya susah dan kebanyakan harus bayar, jangan putus asa!” ujar Iko.
Iko juga menyarankan selain networking awal untuk mengikuti program tersebut, menambah koneksi di Linkedin kita bisa mendapatkan sebuah invitation untuk mendaftar apabila kita benar-benar memiliki kriteria yang cocok. “Saya yakin tawaran yang saya dapatkan itu berdasarkan fokus yang berada di linkedin saya sejalan dengan program yang sedang dilaksanakan,” ucapnya.
Sebelum keberangkatan, tentunya ada beberapa hal yang perlu dipenuhi seperti syarat administrasi. Iko menerangkan jika masih menjadi mahasiswa, persyaratannya lebih simpel daripada yang sudah bekerja. Jika mahasiswa, tentu harus ada surat keterangan aktif, transkrip nilai, dan mungkin beberapa berkas tambahan seperti surat rekomendasi dari dosen. Namun, jika sudah bekerja, biasanya diminta untuk menyertakan surat keterangan kerja dan bahkan slip gaji. Untuk administrasi secara general, pastikan kita memiliki passport paling tidak 3 bulan sebelum kadaluarsa, visa (kalau diperlukan), english proficiency tests, dan persiapan diri untuk wawancara. Terkadang juga ada yang meminta untuk membuat essay, portfolio pengalaman volunteer, dan sejumlah foto.
Setelah itu, moderator membuka sesi tanya-jawab termin satu untuk tiga penanya. Usai menjawab semua pertanyaan, Iko melanjutkan pemaparan materi mengenai proses seleksi. Untuk mendapatkan lowongan short-program yang kita minta, Iko menerangkan bahwa keberhasilan benar-benar dari pembawaan diri sendiri. Menurutnya, jika memang sudah memiliki portfolio dan motivasi yang pas untuk mereka, kemungkinan besar bakal mendapatkan karena memiliki passion yang spesifik dengan apa yang mereka mau, tetapi kompetisi antar-pendaftar akan tetap ada.
Kelancaran saat wawancara juga menjadi penilaian, mereka akan mengetahui apakah topik yang kita bawakan lancar atau seperti acting karena hanya paham hal yang masih mendasar. “Karena biasanya kalo wawancara, mereka bakal memastikan how motivated and capable are you,” ungkapnya. Setelah pemaparan, moderator mempersilakan pembicara maupun audiens untuk sharing pengalaman dan suka duku mengikuti short-program. Moderator juga membuka sesi tanya-jawab termin kedua. Diskusi berakhir pada pukul 17.00 WIB. (/Wfr)