• Tentang UGM
  • Pusat IT
  • Perpustakaan
  • Riset
  • WebMail
  • DigiLib Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Fisipol
    • Sambutan Dekan
    • Visi dan Misi
    • Struktur Fakultas
    • Sejarah
    • Departemen
      • Departemen Ilmu Hubungan Internasional
      • Departemen Ilmu Komunikasi
      • Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik
      • Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan
      • Departemen Politik dan Pemerintahan
      • Departemen Sosiologi
    • Keterlibatan Internasional
    • Inovasi 4.0
    • Merchandise
      • Katalog Merchandise
      • Hubungi Kami
  • Akademik
    • Program
      • Sarjana (S1)
      • Magister (S2)
      • Doktoral (S3)
      • Immersion
      • International Undergraduate Program (IUP)
    • Sistem Penerimaan
      • Mahasiswa S1
      • Mahasiswa S2
      • Mahasiswa S3
      • Mahasiswa IUP
      • International Students
    • Akademik
      • Kalender
      • Penerimaan
  • Riset dan Publikasi
    • Direktori
    • Unit Riset dan Publikasi
  • Pendukung
    • Unit Pendukung
    • Materi Publikasi
    • Fasilitas
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • Berita
  • Diseminasi Hasil Riset Moralitas Islam, Demokrasi, dan Pasar

Diseminasi Hasil Riset Moralitas Islam, Demokrasi, dan Pasar

  • Berita
  • 20 Juli 2018, 03.08
  • Oleh: fisipol
  • 0
Selasa (17/7), Unit Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (UP3M) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM mengadakan seminar dengan tajuk “Moralitas Islam, Demokrasi, dan Pasar” di ruang Seminar Timur Fisipol UGM. Seminar tersebut merupakan diseminasi hasil penelitian yang dilakukan oleh Professor Vedi Hadiz, Profesor Asian Studies Melbourne University, bersama dengan Dr. Inaya Rakhmani, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Hadir juga dalam seminar tersebut Dr. Andi Rahman Alamsyah, sosiolog Universitas Indonesia.Riset yang dilakukan berfokus pada gerakan massal Aksi Bela Islam 212 pada bulan Desember 2016 yang melibatkan ribuan umat Islam di Indonesia, seperti yang disampaikan Dr. M. Najib Azca, sosiolog UGM, selaku moderator seminar. Objek penelitiannya adalah para peserta Aksi Bela Islam yang menuntut agar gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), dicopot dari jabatannya dan diadili secara hukum karena menistakan agama Islam dalam pidatonya.Survey yang dipaparkan Dr.Inaya kepada 600 responden peserta Aksi Bela Islam menunjukkan adanya kelindan antara kondisi sosial yang dianggap timpang dan merugikan, dengan kepatuhan terhadap moralitas Islam yang mendorong lahirnya gerakan Aksi Bela Islam dengan diikuti ribuan umat Islam di Indonesia. Survey tersebut menunjukkan, dari 600 responden, 109 di antaranya adalah pegawai kelas rendah hingga menengah sebagai jumlah mayoritas. Sebagian besar responden memiliki tingkat pendidikan tinggi (51%), dan sebesar 60% responden berusia muda (20-an tahun). Selain itu, Dr.Inaya menambahkan bahwa responden di usia muda tersebut berasal dari kalangan kelas menengah dengan pekerjaan tetap, yang memiliki kontrak kerja rata-rata 2 tahun di perusahaan swasta nasional.

“Saya dan tim sepakat bahwa ada kaitan antara solidaritas muslim dan kemarahan terhadap kondisi sosial ekonomi yang dialami, seperti misalnya adanya kemarahan akibat penggusuran massal. Mereka juga merasa pekerjaan atau lahannya diambil oleh kelompok-kelompok tertentu, membuat mereka berada pada situasi yang serba tidak pasti,” papar Dr. Innaya dalam presentasinya. Dijelaskan lebih lanjut pula, bahwa narasi garis keras “Pemimpin Kafir” kemudian menjadi menarik karena memberi kepastian berkaitan dengan moral keagamaan.

Dilanjutkan oleh Professor Vedy, bahwa masyarakat sudah banyak menghadapi ketidakpastian dalam kehidupan sehari-harinya. Adanya kekecewaan terhadap janji-janji modernitas dan pembangunan menimbulkan adanya dorongan untuk mencari kepastian yang sering kali disampaikan melalui moralitas keagamaan. Aksi Bela Islam pada Desember 2016 lalu pada penelitian ini dikaitkan dengan masalah ekonomi politik untuk melihat adanya pasar dalam moralitas keagamaan. “Munculnya mainstreaming makna moralitas Islam dalam politik di Indonesia, tujuannya adalah untuk mendapatkan respon pasar yang banyak, apalagi ketika menjelang Pemilu 2019 nanti,” papar Profesor Vedy.

Disoroti pula dalam seminar ini, kemunculan tren penggalangan massa dengan cara modern yaitu secara online berada pada taraf yang perlu diwaspadai. Professor Vedy menekankan perlunya pengamatan lebih lanjut mengenai mobilitas politik modern yang belum banyak diketahui mekanismenya. “Kita bisa lihat pada permasalahan Muslim Cyber Army sebagai upaya yang sangat serius dan sistematik, dan saya rasa masih perlu diteliti juga bagaimana mekanismenya dan sebagainya. Tapi yang clear bagi saya, itu merupakan cara mobilisasi politik baru yang sangat ampuh,” ungkap Profesor Vedy.

Berita Terbaru

  • Wellness Center Fisipol UGM Kembali Adakan Pemeriksaan Rutin
  • Visitasi Lembaga Akreditasi Internasional FIBAA Batch 3 di FISIPOL UGM
  • FISIPOL UGM Diskusikan Posisi Demokrasi di Eropa di Tengah Bangkitnya Gerakan Populis
  • FISIPOL UGM Terima Kunjungan Alumni yang Menjadi Duta Besar RI
  • PSdK UGM Gelar Diskusi, Persoalkan Partisipasi Publik dalam Demokrasi
  • Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM, Gelar Diskusi dan Bedah Buku “Social Media and Politics in Southeast Asia
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Sosio Yustisia No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
E: fisipol@ugm.ac.id
P: +62(274) 563362
F: +62(274) 551753

Tentang Fisipol

  • Sambutan Dekan
  • Sejarah
  • Struktur Fakultas
  • Visi dan Misi
  • Departemen

Akademik

  • Kalender Akademik
  • Kalender Penerimaan
  • Program
  • Sistem Penerimaan
    • Informasi Publik

Riset Publikasi

  • Pendukung
  • Bookmark
  • Riset dan Publikasi
  • Materi Publikasi

Aktual

  • Berita
  • Agenda Fisipol
  • Informasi Umum
  • Pojok Fisipol
  • Photo Gallery
  • YouTube Channel

INFORMASI PUBLIK

  • Permohonan Informasi Publik
  • Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Informasi Wajib Berkala
  • Australia-Indonesia in Conversation (AIC)

© 2018 | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY