Dua Perwakilan UGM Menyabet Juara 1 dalam Kompetisi MTQ Nasional UNY 2021

Yogyakarta, 7 Juni 2021━Dua perwakilan UGM menyumbang prestasi dalam acara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional UNY 2021. Prima Miftahul Jannati (PSdK 2020) meraih juara 1 dalam mata lomba Musabaqah Tilawatil Quran. Begitu pula dengan tim yang beranggotakan Muftikhatul Muna (Sosiologi 2018), Dina Arifka (Psikologi 2018), dan Salsabilia Amiyard Siwi (MKP 2019) juga meraih juara 1 dalam mata lomba Musabaqah Syarhil Quran.

MTQ UNY 2021 adalah kompetisi lomba Musabaqah Tilawatil Quran tingkat nasional, yang merupakan salah satu rangkaian Dies Natalis UNY ke-57. Prima mengaku sudah sangat sering mengikuti kompetisi serupa sejak kecil, bahkan pada tahun ini ia meraih juara 1 pada tiga mata lomba MTQ yang diselenggarakan oleh beberapa universitas. Lomba tersebut ia lakoni bukan semata-mata untuk meraih kejuaraan, melainkan juga untuk beribadah kepada Allah SWT.

“Dari kecil saya sudah diasah untuk membaca Al-Qur’an oleh guru dan orang tua, jadi dalam mengikuti perlombaan ini, selain kita bisa mengukir prestasi, kita juga mengerjakan ibadah di dalamnya,” ungkap Prima Miftahul Jannati. 

“Beberapa huruf yang kita baca itu mendapatkan pahala berlipat ganda, apalagi kita membacanya dengan suara yang merdu, suara yang indah, karena memang MTQ ini berlomba membaca Al-Qur’an dengan suara yang indah,” tambahnya.

Prima berpesan agar kita dapat menjadikan hobi bukan hanya sekedar hobi, tetapi juga dapat dijadikan prestasi yang membahagiakan dan bisa membantu kita di masa depan. Harapannya, kita dapat mengandalkan dan mengasah kemampuan pribadi masing-masing.

Sementara, Muftikhatul Muna juga sudah sering mengikuti lomba serupa sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama. Pada awalnya, ia tekun membaca ayat Al-Qur’an dengan seni dan berlagu, kemudian kesenangan tersebut justru menghantarkan pada lomba-lomba tingkat provinsi hingga nasional. Bahkan, karena bakat itu ia sempat berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia secara gratis dan mendapatkan teman baru. Selain itu, dengan mengikuti lomba ia bisa meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an menggunakan seni. Menurutnya, sesuatu yang mendorongnya untuk terus berprestasi adalah ia merasa berarti ketika bisa dikenal banyak orang karena prestasinya. 

“Aku merasa bahwa prestasi ini adalah salah satu hal yang bisa membuat aku ada di antara orang-orang dan membuat aku merasa dianggap,” tutur Muftikhatul Muna.

Muna menyampaikan bahwa prestasi tersebut merupakan buah dari kerja keras dan perjuangan bertahun-tahun. Ia percaya bahwa tidak ada segala sesuatu yang instan dan tidak ada keberuntungan tanpa usaha di dalamnya. 

Meskipun seluruh kegiatan acara dan perlombaan dilaksanakan secara daring, Muna mengaku tetap berkumpul di suatu tempat bersama timnya untuk membuat video Musabaqah Syarhil Quran. (/Wfr)