Emma Millania: Meraih Asa dari Tenis Meja

“Kalau sekarang ini kita gak mau menjalani dan mensyukuri proses yang ada di depan kita, yaudah tinggalin aja kata suksesnya,” tutur Emma Millania Kartini. Emma merupakan Mahasiswi Program Studi Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM tahun 2018 yang belum lama menjuarai Kejuaraan Tenis Meja Internasional di Malaysia bersama Tim Tenis Meja UGM. Gadis yang baru genap berusia 20 tahun pada 3 September tersebut menceritakan kembali bagaimana perjalanan dan proses panjangnya menuju berbagai kejuaraan dan prestasi yang telah dia raih. Emma mengaku sejak bangku sekolah dasar telah diperkenalkan olahraga tenis meja oleh Ayahnya.

Tidak berhenti sampai di situ, ketika berada di bangku SMP, Emma dipercaya untuk mewakili Purworejo selama tiga tahun berturut-turut untuk mengikuti Pekan Olahraga Pelajar Daerah se Jawa tengah. Selain itu, Emma juga rajin berlatih ke berbagai kota. “Dari pagi sekolah, sorenya ke Jogja naik travel, baru malamnya dijemput pulang,” tutur Emma menceritakan perjuangannya selama berlatih. Hal itu dilakukannya karena ia menyadari bahwa jika ingin juara, maka tidak bisa hanya latihan di kandang atau satu tempat saja. Keberanian untuk keluar juga menjadi salah satu faktor pendukung di dalamnya.

 

Meskipun dalam beberapa kejuaraan belum membuahkan hasil, Emma tetap bangga dengan apa yang telah ia perjuangkan. Menurutnya, apa yang ditanam akan dituai di masa depan. “Kalau kalah, ya pasti keluar uang dan banyak pengorbanan, tetapi kan ada pengalaman yang akan membentuk mental dan menambah jam terbang kita,” terang Emma. Selain itu, ada beberapa kejuaraan lain seperti Pertandingan beregu nasional Sukun Cup yang juga membantu Emma masuk ke sekolah favorit.

Perjuangan Emma terus berjalan hingga di bangku SMA. Beberapa waktu Emma berkesempatan mewakili sekolah, maupun provinsi ke beberapa ajang nasional. “Saat itu pertama kali naik pesawat, bertanding ke Jakarta, pulang bawa piala miniatur pesawat karena dapet juara 2, seneng banget rasanya,” celetuk Emma mengungkapkan kebahagiaannya. Dari perjalanan panjang itu, Emma meyadari bahwa ia tidak begitu pandai menguasai bidang akademik. Oleh karena itu Emma berjuang di jalur non akademik yaitu tenis meja. “Ya intinya sih berani mencoba, resiko, pengorbanan pasti ada.” imbuhnya.

Hingga saat ini, tenis meja menjadi salah satu hobi Emma yang telah membawanya menjadi salah satu atlet kebanggaan Purworejo dan mampu mengumpulkan segudang prestasi. Perjalanan Emma dalam memasuki jenjang perkuliahan juga tidak lepas dari tenis meja. Tahun 2018, Emma berhasil lolos ke Program Studi Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM melalui jalur prestasi. “Jadi, masuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) itu jadi bukti bakti atas lolosnya aku melalui jalur prestasi,” ungkap Emma. Sebagai mahasiswa baru UGM, Emma telah mendapat kesempatan mengikuti pertandingan Invitasi Tenis Meja EDPYogya-WMP di GOR Lembah bersama tim UKM Tenis Meja UGM. Emma yang saat itu mendapatkan Juara 1, kemudian mengikuti seleksi dan berkesempatan berangkat ke Malaysia mewakili UKM Tenis Meja UGM.

Selama bergabung bersama Tim UKM Tenis Meja UGM, Emma masih terus mengasah diri dengan ikut bertanding ke Bali, Jakarta, Kalimantan, dll. Meskipun tidak semua mendapatkan hasil, tetapi Emma percaya bahwa menang kalah adalah hal yang biasa. Emma juga sempat mendapat juara III saat mengikuti kejuaraan beregu U25 Nasional mewakili Jawa Tengah.

Hingga akhirnya, pada tahun 2019 ia bisa kembali ke Malaysia dan membawa piala kejuaraan dalam International Sports Fiesta yang diadakan oleh Universiti Teknologi Mara. Dalam kejuaraan tersebut, Tim UKM Tenis Meja UGM mendapatkan Juara Umum. Sedangkan Emma berhasil mendapatkan juara 1 di kelas tunggal mahasiswa putri dan turut menyumbangkan medali di nomor beregu mahasiswa. “Saat itu, finalnya dengan Nepal dan aku juga mendapatkan nomor beregu,” imbuhnya.

Gadis yang saat ini diamanahi sebagai Ketua UKM Tenis Meja UGM Periode 2020 itu juga memiliki harapan untuk bisa berprestasi di bidang akademik yakni studinya dapat lulus dengan predikat cumlaude. Tak hanya kesibukan belajar, berkegiatan, berorganisasi, dan menekuni latihan, Emma juga telah memiliki pengalaman bekerja. Salah satunya menjadi News Presenter di Televisi RCTI lokal dalam program berita Seputar iNews Yogyakarta, yang masih dijalaninya hingga saat ini. Ia mengungkapkan kebahagiaannya bisa mengembangkan diri di beberapa kegiatan lain selain Tenis Meja. “Mumpung masih muda harus terus berani mencari pengalaman, selain jago olahraga untuk prestasi, kita juga harus menyadari pentingnya kesehatan dan relasi di zaman sekarang.” pungkas Emma. (/Ann)