| Waktu | : | Selasa, 15 Maret 2016 |
|---|
Dalam budaya patriarki dan sistem sosial kapitalisme, perempuan ditempatkan pada posisi yang terpinggirkan. Namun upaya melawan pengekangan tersebut pasti terjadi, dalam sejarahnya di Indonesia salah satunya dilakukan oleh Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia). Perjuangan Gerwani yang berjalan kurang lebih 15 tahun untuk memperoleh emansipasi perempuan dalam politik serta kesetaraan tanggung jawab dalam perjuangan mencapai kemerdekaan nasional dan tegaknya sosialisme di Indonesia harus dihadapkan oleh penghancuran paska peristiwa 1965 yang kemudian sebagai pondasi lahirnya regim Orde Baru.
Proses penghancuran gerakan perempuan pada masa itu juga dilakukan dengan membangun citra baru atas kaum perempuan, karena apa yang dilakukan oleh Gerwani dianggap oleh Orba sebagai bentuk pelanggaran terhadap kodrat perempuan. Sehingga perempuan disubordinasi untuk kembali keruang domestik dan bergerak dalam ranah politik dicitrakan bukan sebagai kodrat mereka. Setelah runtuhnya regim Orba, dinamika gerakan perempuan kembali mencuat. Ada berbagai kecenderungan idiologi yang diusung dan berbagai pola gerakan. Bagaimana dinamika gerakan perempuan dari masa ke masa? Bagaimana gerakan perempuan Indonesia dihancurkan? Bagaimana gerakan perempuan tetap mencoba menggelar perlawanan terhadap sistem sosial yang meminggirkan dan mendominasi mereka?
Mari kita mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan tersebut pada Selasa, 15 Maret 2016, pukul 15.00 WIB di Lobby Magister Administrasi Publik UGM, bersama pemantik diskusi Siti Ruhaini Dzuhayatin (Dosen UIN Sunan Kalijaga) dan Vivi Widya Wati (Perempuan Mahardhika).
Gratis untuk umum, dan nikmati jajanan sore!
*Untuk link streaming acara diskusi, akan diinfokan melalui halaman FB
MAPCorner-KlubMKP sekitar 2 jam sebelum acara dimulai.
Lokasi: Lobby Magister Administrasi Publik UGM
Registrasi:
Kontak:
Waktu: 2016-03-15 08:00:00 – NULL
Informasi: https://www.facebook.com/MAPCorner-KlubMKP-302809866428471/?fref=ts
Notes: