Dalam rangka menyongsong fase ‘masyarakat digital’ di Indonesia yang menyimpan beragam potensi sosial-ekonomi yang besar, FISIPOL menggelar seminar bertajuk Menuju Masyarakat Digital Indonesia: Memecahkan Masalah Sosial, Menciptakan Kemakmuran dengan Social Preneurs pada Jumat (25/9) siang. Seminar yang bertempat di Ruang Seminar Timur, Lt 2 ini menghadirkan tiga pembicara yakni Andreas Diantoro (Presiden Direktur Microsoft Indonesia), Philia Wibowo (Presiden Direktur McKinsey Indonesia) dan Suwignyo Budiman (Direktur Bank Central Asia) sebagai pembicara pada seminar tersebut. Sementara bertindak memberikan keynote speech dalam seminar tersebut adalah Prof. Pratikno (Menteri Sekretaris Negara).
Fase masyarakat digital yang akan segera dirasakan Indonesia ini merupakan hasil temuan dari proyek riset yang dilakukan oleh National University of Singapore, Universitas Gadjah Mada dan Microsoft Indonesia. Hasil proyek penelitian yang berjudul Microsoft Smart Secondary City Project memproyeksikan bahwa dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang Indonesia akan mengalami transformasi digital.
Transformasi tersebut merupakan titik temu dari tiga aspek. Pertama, munculnya bonus demografi dan terjadinya revolusi kelas menengah. Kedua, cepatnya pertumbuhan kota-kota sekunder di Indonesia sebagai mesin penggerak pertumbuhan secara nasional. Ketiga, masifnya perkembangan teknologi dan informasi di dunia yang juga berdampak terhadap Indonesia.
Meski demikian, perlu dicatat bahwa proses transformasi tersebut punya dua implikasi penting. Pertama, terselesaikannya permasalahan sosial di perkotaan akibat meningkatnya partisipasi masyarakat dengan memanfaatkan perkembangan teknologi-informasi. Kedua, pemanfaatan teknologi-informasi nantinya akan mendorong efisiensi ekonomi yang pada akhirnya meningkatkan taraf hidup masyarakat, khususnya di Indonesia.
Sementara itu, dalam acara tersebut juga dilakukan peresmian dua program inovasi FISIPOL dalam menyambut munculnya masyarakat digital di Indonesia. Pertama, program FISIPOL UGM Open Online Courses (FOCUS). Program ini, di dunia sudah terkenal lebih dulu dengan nama Massive Open Online Courses (MOOCs) yang memberikan kesempatan pada masyarakat untuk bisa mengakses perkuliahan (terutama di FISIPOL) secara gratis melalui jaringan internet. Kedua, dibentuknya pusat studi Center for Digital Society (CFDS). Pusat studi ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk mengkaji lebih mendalam tentang masyarakat digital di Indonesia serta mampu memberi kontribusi bagi para pemerintah dalam mengambil kebijakkan. (D-OPRC)