• Tentang UGM
  • Pusat IT
  • Perpustakaan
  • Riset
  • WebMail
  • DigiLib Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Fisipol
    • Sambutan Dekan
    • Visi dan Misi
    • Struktur Fakultas
    • Sejarah
    • Departemen
      • Departemen Ilmu Hubungan Internasional
      • Departemen Ilmu Komunikasi
      • Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik
      • Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan
      • Departemen Politik dan Pemerintahan
      • Departemen Sosiologi
    • Keterlibatan Internasional
    • Inovasi 4.0
    • Merchandise
      • Katalog Merchandise
      • Hubungi Kami
  • Akademik
    • Program
      • Sarjana (S1)
      • Magister (S2)
      • Doktoral (S3)
      • Immersion
      • International Undergraduate Program (IUP)
    • Sistem Penerimaan
      • Mahasiswa S1
      • Mahasiswa S2
      • Mahasiswa S3
      • Mahasiswa IUP
      • International Students
    • Akademik
      • Kalender
      • Penerimaan
  • Riset dan Publikasi
    • Direktori
    • Unit Riset dan Publikasi
  • Pendukung
    • Unit Pendukung
    • Materi Publikasi
    • Fasilitas
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • Berita
  • Fisipol Goes To March: Menolak Kekerasan Seksual di Area Kampus

Fisipol Goes To March: Menolak Kekerasan Seksual di Area Kampus

  • Berita, PUB
  • 12 Maret 2018, 02.36
  • Oleh: fisipol
  • 0

Pada tahun 2018 ini Women’s March hadir di Yogyakarta. Aksi yang digelar hari Sabtu, 10 Maret lalu ini mengangkat isu-isu dan persoalan perempuan khususnya yang terjadi di Yogyakarta. Terdapat 11 tuntutan utama yang diajukan kepada pemerintah dan masyarakat.

Tuntutan tersebut adalah menolak domestifikasi; mendorong pemerintah menyediakan fasilitas kesehatan yang ramah gender; edukasi hak tubuh; menolak seksisme; menuntut keadilan pada korban pelecehan seksual; mengajak masyarakat mengenali bentuk-bentuk kekerasan seksual; memperjuangkan hak-hak kelompok marjinal dan nasib para pekerja dan petani; menolak diskriminasi di kampus; menolak perilaku diskriminasi dan rasisme; menolak penindasan struktural pada perempuan.

Dari 11 tuntutan, persoalan kekerasan seksual memang cukup menarik perhatian sebagian besar peserta Women’s March. Tidak terkecuali bagi para peserta yang hadir secara khusus mewakili Fisipol UGM. Di Women’s March tahun ini Fisipol memang menjadi salah satu lembaga yang terlibat dalam aksi. Gerakan bersama yang bertajuk “Fisipol Goes to March” ini dikoordinasikan oleh Institute of International Studies (IIS) Fisipol UGM. Menurut penuturan Ayu Diasti Rahmawati selaku perwakilan IIS, gerakan ini berawal dari kelas Gender dan Politik yang ia ampu.

“Awalnya teman-teman kelas Gender dan Politik yang saya ampu ingin mengikuti Women’s March. Ternyata beberapa teman IIS, Sosiologi, DPP juga ingin ikut serta. Akhirnya, setelah mendapat ijin dari Dekan untuk membuat call for participation bertajuk Fisipol Goes to March,” paparnya. Ayu menambahkan bahwa aksi ini tidak hanya diikuti oleh mahasiswa saja. Dari staf, dosen hingga alumni juga ikut serta dalam aksi ini.

Ayu juga membenarkan bahwa tuntutan utama yang dibawa oleh teman-teman dari Fisipol adalah persolaan kekerasan seksual khusunya di area kampus. Bahkan, penyintas (korban) kekerasan seksual di kampus turun langsung dalam aksi tersebut. Menurut Ayu, persoalan ini dekat dengan kita, namun tidak pernah terbahas atau orang menolak untuk membahas karena berbagai alasan.

“Kami merasa sudah saatnya kita membicarakannya dan mulai mencari solusinya karena sekolah dan kampus harusnya jadi ruang aman dan nyaman untuk belajar” tambahnya.  

Dalam sesi orasi yang dilakukan di titik Nol Km Jalan Malioboro, Fisipol juga menyampaikan beberapa poin mengenai persoalan kekerasan seksual di area kampus. Orasi tersebut diwakili oleh Selma Theofany dari Departemen Hubungan Internasional (HI) Fisipol UGM. Dalam orasinya Selma mengungkapkan bahwa kegiatan seperti bimbingan tugas akhir, wawancara, bahkan interaksi sehari-hari menjadi lahan oleh pihak-pihak yang seharusnya terdidik namun justru melakukan kekerasan maupun pelecehan seksual.

Selma juga sangat menyayangkan bahwa banyak suara-suara korban yang terbaikan. Dari tahun 2000 hingga 2015, hanya 214 kasus kekerasan seksual oleh dosen, guru, dan staf akademik yang terlapor. Padahal masih banyak kasus-kasus serupa yang tidak terungkap atau bahkan sengaja tidak diungkap.

Oleh karena itu, di akhir orasinya Selma menegaskan, “Pada Hari Perempuan Internasional ini, kami menolak dan melawan berbagai kekerasan maupun pelecehan seksual yang terjadi kampus. Kami menuntut adanya tidakan tegas terhadap pelaku dan kamu menuntut adanya keberpihakan kepada para penyintas.” (/ran)

Fisipol Goes To March: Menolak Kekerasan Seksual di Area Kampus

Tags: fisipol fisipolugm ugm

Berita Terbaru

  • Wellness Center Fisipol UGM Kembali Adakan Pemeriksaan Rutin
  • Visitasi Lembaga Akreditasi Internasional FIBAA Batch 3 di FISIPOL UGM
  • FISIPOL UGM Diskusikan Posisi Demokrasi di Eropa di Tengah Bangkitnya Gerakan Populis
  • FISIPOL UGM Terima Kunjungan Alumni yang Menjadi Duta Besar RI
  • PSdK UGM Gelar Diskusi, Persoalkan Partisipasi Publik dalam Demokrasi
  • Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM, Gelar Diskusi dan Bedah Buku “Social Media and Politics in Southeast Asia
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Sosio Yustisia No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
E: fisipol@ugm.ac.id
P: +62(274) 563362
F: +62(274) 551753

Tentang Fisipol

  • Sambutan Dekan
  • Sejarah
  • Struktur Fakultas
  • Visi dan Misi
  • Departemen

Akademik

  • Kalender Akademik
  • Kalender Penerimaan
  • Program
  • Sistem Penerimaan
    • Informasi Publik

Riset Publikasi

  • Pendukung
  • Bookmark
  • Riset dan Publikasi
  • Materi Publikasi

Aktual

  • Berita
  • Agenda Fisipol
  • Informasi Umum
  • Pojok Fisipol
  • Photo Gallery
  • YouTube Channel

INFORMASI PUBLIK

  • Permohonan Informasi Publik
  • Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Informasi Wajib Berkala
  • Australia-Indonesia in Conversation (AIC)

© 2018 | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY