Yogyakarta, 29 September 2022–Fisipol Leadership Forum kembali diadakan dengan menggaet Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar sebagai pembicara utama pada Rabu (28/9). Bertajuk “Road to 2024: Membedah Pemikiran Muhaimin Iskandar”, acara ini telah diikuti oleh lebih dari 200 mahasiswa dan kalangan umum. Rangkaian acara berjalan khidmat di Auditorium Lantai 4 Fisipol UGM dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube.
“Dampak disrupsi dan ketidakpastian perubahan situasi global, harus kita lihat bukan berati meminggirkan orang yang sudah terpinggir. Sehingga, tantangan tentang inklusivitas dan keadilan sosial menjadi satu tantangan yang perlu kita bicarakan bersama, mengingat masyarakat kita sangat beragam,” tutur Prof. dr. Ova Emilia, M.Med., Ed., Sp.OG(K), Ph.D., selaku Rektor Universitas Gadjah Mada. Menurutnya, disrupsi akan terus muncul seiring berkembangnya zaman, karena itulah penting adanya arahan supaya disrupsi yang terjadi dapat menimbulkan perubahan ke arah yang lebih baik.
Menuju pemilu 2024, antusiasme politik dari masyarakat semakin meningkat. Hal ini disambut baik oleh A. Muhaimin Iskandar dengan memberikan gagasan mengenai masa depan bangsa, yang ditorehkan dalam buku Visioning Indonesia: Arah Kebijakan dan Peta Jalan Kesejahteraan. “Bangsa ini memiliki modal yang sangat kuat dan luar biasa, bernama demokrasi. Demokrasi yang sudah kita dapatkan sejak tahun 1998, hasil kerja keras kita sebagai bangsa untuk membangun sistem yang menjadi bagian dari kesadaran baru untuk merubah diri menjadi lebih baik,” ucap Muhaimin Iskandar yang akrab disapa Cak Imin.
Demokrasi saat ini bukan hanya sebagai bentuk pemilihan umum secara luas, namun juga bagaimana setiap individu dapat berpartisipasi aktif untuk membentuk sistem. Indonesia menjadi salah satu negara yang masih memegang demokrasi dengan kuat dan produktif di Asia Tenggara, karena itu perlu adanya usaha untuk menjaga demokrasi tetap sehat. “Proses demokrasi yang kita jalankan dalam pemilihan-pemilihan mengalami berbagai distorsi. Masalah ekonomi, posisi kemiskinan masyarakat, kesalahan persepsi terkait demokrasi kita, menjadi penyubur bagi money politics di dalam setiap sistem pelaksanaan demokrasi kita,” ungkap Cak Imin.
Acara yang mengundang tokoh masyarakat ini akan terus dilaksanakan oleh Fisipol UGM sebagai penyalur gagasan dan diskusi pada publik. “Kesempatan kali ini, kita sangat senang karena Mas Muhaimin Iskandar bukan hanya bicara secara lisan, karena gagasannya juga tertuang dalam sebuah buku. Kami akan rancang beberapa forum lain, untuk bersama-sama mendengarkan berbagai gagasan. Kami yakin, demokrasi yang sehat itu hanya bisa dilakukan jika gagasan bisa terdiseminasi kepada publik,” ujar Wawan Mas’udi.
Tidak hanya pemaparan materi dan bedah buku, acara ini juga menggelar sesi talkshow yang dihadiri beberapa pembicara. Selanjutnya, persembahan terakhir yang menjadi puncak acara adalah penampilan dari band asal Bantul, yaitu Ndarboy Genk. Penampilan tersebut mengumpulkan seluruh antusiasme mahasiswa dan khalayak umum yang turut hadir meramaikan acara tersebut. (/tsy)