Yogyakarta, 4 Februari 2022─Fisipol Open Days perdana diadakan oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM dengan tema “Sosialisasi Panduan Akademik & Perkuliahan Bauran” pada Jum’at (4/2). Acara yang berlangsung melalui Instagram Live @fisipolugm ini menghadirkan pembicara Wawan Mas’udi (Dekan Fisipol UGM) dan Poppy S. Winanti (Wakil Dekan Bidang Akademik & Kemahasiswaan Fisipol UGM).Panduan akademik terbaru untuk seluruh dosen dan mahasiswa Fisipol UGM telah dirampungkan pada pertengahan bulan Januari lalu. Beberapa hal yang dirumuskan dalam panduan tersebut yakni persoalan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), program fast track, dan etika akademik.Wawan Mas’udi mengatakan, sistem MBKM bersifat konversi SKS (Satuan Kredit Semester) lebih ditekankan sebagai metode untuk mencapai pengetahuan dan kompetensi di luar keilmuan program studi.
“Para mahasiswa khususnya S1 memiliki kesempatan untuk belajar dengan cara berbeda di luar kelas atau perkuliahan, mulai dari magang, studi independen, hingga membangun desa, ada delapan (arena MBKM) yang dipakai,” kata Wawan.
Sedangkan program fast track merupakan kesempatan mahasiswa S1 untuk bisa melanjutkan ke jenjang S2 sebelum masa studi S1 selesai. Sehingga mahasiswa dapat memperoleh kedua gelar dalam waktu sekitar empat tahun. Program fast track juga berlaku untuk mahasiswa S2 yang ingin melanjutkan ke jenjang S3. Selain itu, panduan akademik terbaru mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepastian etika akademik, seperti plagiasi dan sebagainya.
Sementara itu, Fisipol sudah sangat siap untuk menyambut perkuliahan bauran. Dari segi infrastruktur sudah disiapkan 12 ruang kelas yang dilengkapi dengan perangkat digital pendukung perkuliahan. Sistem absensi juga sudah mulai ditata terkait giliran mahasiswa yang akan mengikuti kelas secara luring, dengan membatasi 15 mahasiswa dalam satu pertemuan. Kemudian, secara protokol kesehatan pun sudah disiapkan secara penuh mulai dari Genose hingga screening Peduli Lindungi.
Di tengah persiapan itu semua, fakultas tetap memberikan konsen terhadap situasi kasus Omicron yang sedang naik bahkan mulai memasuki fase gelombang ketiga pandemi. Dalam hal ini, Fisipol akan tetap melakukan perkuliahan bauran tetapi dengan mengubah skema waktunya, yaitu setelah minggu ketiga sejak perkuliahan dimulai.
“Sambil menunggu perkembangan lebih pasti untuk Omicron, sampai minggu ketiga perkuliahan akan kita dorong full online. Mulai minggu keempat dan seterusnya, semoga situasi membaik, kelas bauran mulai kita lakukan,” ucap Wawan.
Lebih lanjut, Poppy S. Winanti menyampaikan bahwa mahasiswa tidak diwajibkan mengikuti kelas bauran meskipun berdomisili di Jogja. Mahasiswa diperbolehkan untuk tetap mengikuti perkuliahan secara online.
“Kelas bauran itu sebetulnya adalah hak, kami memfasilitasi Anda untuk bisa mendapatkan hak pelayanan akademik, tetapi hak Anda itu juga perlu dipertimbangkan dengan berbagai macam aspek lain termasuk kesediaan dan kesehatan dosen,” tutur Poppy. (/Wp)