
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (FISIPOL UGM), melalui Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik (DMKP), kembali memperkuat jejaring internasional melalui kolaborasi strategis dengan National University of Singapore (NUS) dalam program Southeast Asia Friendship Initiative (SFI). Diselenggarakan pada 16–26 Mei 2025, program ini mengangkat isu-isu penting seperti tata kelola air, perubahan iklim, dan pemberdayaan masyarakat, dengan pendekatan pembelajaran berbasis observasi lapangan di berbagai lokasi strategis di Indonesia.
Dirancang untuk memperkenalkan mahasiswa NUS pada dinamika sosial dan kebijakan publik di kawasan Asia Tenggara, program ini melibatkan 19 mahasiswa NUS beserta dosen dan asisten pengajar mereka, yang berinteraksi langsung dengan mahasiswa serta dosen DMKP UGM, yakni Dr. Ario Wicaksono, Dr. Erda Rindrasih, dan Dr. Dede Puji Setiono. Kegiatan lapangan mencakup kunjungan ke Kali Code di Yogyakarta, Sungai Ciliwung di Jakarta, dan kawasan reklamasi pantai Jakarta, serta diskusi terbuka dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk dinas pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil, dan akademisi.
Sebagai bagian dari rangkaian akademik, para peserta juga mengikuti kuliah tamu (guest lecture) dan diskusi reflektif yang diselenggarakan di FISIPOL UGM. Narasumber yang terlibat antara lain berasal dari Dinas PUP-ESDM, Dinas PUPKP, serta Prof. Dr. Djati Mardiatno dari Fakultas Geografi UGM, ditambah akademisi dari Universitas Indonesia dan Universitas Katolik Parahyangan.
Inisiatif ini mencerminkan komitmen nyata dalam membangun model pendidikan yang partisipatif, lintas budaya, dan kontekstual, yang sejalan dengan SDG 4: Quality Education, karena memperluas akses terhadap pembelajaran berbasis pengalaman nyata di berbagai konteks sosial. Selain itu, topik yang diangkat juga berkaitan erat dengan SDG 6: Clean Water and Sanitation, yang menekankan pentingnya pengelolaan air bersih secara inklusif dan berkelanjutan, serta SDG 13: Climate Action, karena kegiatan ini secara langsung membahas adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di wilayah-wilayah rentan. Tak kalah penting, kolaborasi antara UGM dan NUS ini juga menjadi contoh nyata dari SDG 17: Partnerships for the Goals, yang menggarisbawahi peran strategis kemitraan internasional dalam memperkuat kapasitas pendidikan tinggi dan mempersiapkan generasi muda untuk menjadi agen perubahan global.
Dengan melibatkan mahasiswa dalam eksplorasi langsung terhadap tantangan pembangunan dan tata kelola sumber daya, program SFI menjadi wujud sinergi antara akademik dan praktik kebijakan, yang dibangun melalui empati, pemahaman lintas disiplin, dan kolaborasi internasional.