Yogyakarta (17/7)- Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM menyelenggarakan pelatihan penulisan jurnal ilmiah bagi dosen-dosen Fisipol UGM pada tanggal 14 hingga 16 Juli 2018 di Hotel Santika Yogyakarta. Program pelatihan ini diadakan untuk memfasilitasi dosen-dosen yang sedang menempuh program professorship. “Awalnya diinisiasi oleh Wakil Dekan 2, Ibu Poppy, yang ingin memfasilitasi dosen-dosen dalam menulis jurnal internasional. Karena dari dosen-dosen sendiri mengatakan membutuhkan mentoring pelatihan professorship,” tutur Manajer Unit Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (UP3M) Fisipol UGM, Wahyu Kustiningsih, M.A.Hadir sebagai mentor dalam pelatihan tersebut, yaitu Professor Vedy Hadiz dan Dr. Rachel Diprose, keduanya dari University of Melbourne. Semakin tingginya tuntutan bagi akademisi untuk memiliki publikasi di jurnal internasional membuat program pelatihan ini mendapatkan respon positif dari kalangan para dosen Fisipol UGM. Dosen yang mengikuti program pelatihan penulisan jurnal internasional ini tidak hanya berasal dari kalangan dosen yang sedang menempuh program professorship saja, melainkan juga banyak dosen muda yang mengikuti pelatihan.
Selama tiga hari, peserta pelatihan mendapatkan pendampingan intensif dari para mentor dan mendapatkan ruang yang sangat besar untuk berkonsultasi terkait tulisan-tulisan yang telah dibuat. “Pelatihannya ini sangat intensif, dan setiap peserta didampingi dengan mendetil. Masing-masing artikel dibahas, bahkan mendapatkan tips and tricks untuk bisa lolos publikasi di jurnal internasional,” jelas Indira, staf Unit Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (UP3M) Fisipol UGM.
Program pelatihan yang didanai oleh Kantor Jaminan Mutu (UGM) ini akan berlanjut pada sesi kedua, yaitu bulan Oktober 2018. Selama jeda pelatihan, para dosen diberikan tugas untuk melakukan penulisan ilmiah dan akan dipresentasikan pada sesi kedua di bulan Oktober 2018. Melihat pentingnya pelatihan penulisan ilmiah ini, dan tingginya antusiasme dosen-dosen Fisipol UGM, program ini diharapkan terus ada sebagai bentuk capacity building bagi dosen-dosen, pungkas Wahyu Kustiningsih. (/Sn)