Fisipol UGM menerima Kunjungan dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin dan Universitas Hasanuddin

Yogyakarta, 1 Desember 2021─Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM menerima kunjungan dari Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten pada Senin (29/11) di Ruang Auditorium Fisipol UGM Lantai 4. 

Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumberdaya Manusia Fisipol UGM, Nurhadi, membuka dan memberikan sambutan dalam kunjungan yang dihadiri oleh Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN SMH, Dr. Mohamad Hudaeri, dan jajarannya. Dalam sambutannya, Nurhadi memaparkan mengenai profil Fisipol UGM yang memiliki enam program studi dan unit-unit di bawahnya. Lebih lanjut, Nurhadi mengatakan bahwa Fisipol UGM terbuka untuk melakukan kolaborasi dalam bidang akademik, riset, dan kerjasama lainnya. 

Untuk diketahui, kunjungan ini dalam rangka studi banding UIN SMH Banten yang berencana memperluas cakupan program studi di ranah ilmu sosial dan humaniora. 

“Mungkin dari Fisipol UGM kami bisa belajar kira-kira program studi apa yang bisa dikembangkan yang bekerja sama dengan UGM atau perguruan tinggi umum lainnya,” ujar Hudaeri.

Selain itu, kedua belah pihak juga saling berbagi pengalaman dalam pelaksanaan program baru dari Kemendikbud, yakni Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Hal ini menjadi tantangan bagi UIN SMH Banten untuk menerapkan dan mengadaptasi MBKM ke dalam sistem akademik.

Setelah acara berakhir, UIN SMH Banten kemudian mengunjungi Digilib (Digital Library) dan co-working space sebagai fasilitas yang dimiliki oleh Fisipol UGM dalam mendukung proses perkuliahan.

Masih dalam rangka studi banding, Fisipol UGM juga menerima kunjungan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Hasanuddin Makassar pada Rabu, 1 Desember 2021. Kunjungan tersebut dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan, Dr. Hasrullah dan jajarannya, beserta perwakilan Himpunan Mahasiswa FISIP Universitas Hasanuddin.

Dalam sambutannya, Hasrullah menyampaikan maksud dan tujuan melakukan kunjungan terhadap Fisipol UGM. Yaitu ingin mengetahui praktik pembinaan kemahasiswaan terutama dalam sistem organisasi yang diterapkan oleh Dewan Mahasiswa Fisipol UGM.

“Kami ingin melihat bagaimana sebenarnya pembinaan kemahasiswaan tentang sistem organisasi karena saya menganggap 2045 adalah generasi emas di mana adik-adik (mahasiswa) akan menjadi pemimpin yang bertumbuh pada waktu yang matang,” ungkapnya.

Setelah itu, dilanjutkan dengan diskusi antara Dewan Mahasiswa Fisipol UGM dan Himpunan Mahasiswa FISIP Universitas Hasanuddin. Topik diskusi tentang keorganisasian seputar dinamika organisasi, kaderisasi, sistem pengangkatan ketua, konsistensi program kerja, dan hubungan internal.