Pada 15 Juli 2014, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM mengadakan forum diskusi FISIPOL dengan topik “Democratic Islamism : Islamist Engagement with Democratic Politics in Post-Soeharto Indonesia”. Diskusi ini dihadiri oleh dosen dan karyawan FISIPOL UGM yang dilaksanakan pada pukul 15.00 bertempat di ruang sidang FISIPOL UGM. Forum diskusi FISIPOL UGM dilaksanakan setiap kali karyawan FISIPOL baik dosen maupun staff selesai menjalani studinya. Pertemuan ini dilangsungkan untuk berbagi pengetahuan mengenai riset terkini kepada para dosen maupuan staff UGM agar mendapatkan pengetahun baru dan lebih luas. Pada forum diskusi FISIPOL kali ini yang dilangsungkan pada bulan Ramadhan, acara diakhiri dengan buka bersama.
Diskusi ini dihadiri oleh seorang pembicara yang merupakan dosen jurusan Sosiologi FISIPOL UGM yaitu Bapak Hakimul Ikhwan, MA. Setelah itu. Kemudian, setelah pemaparan dilakukan, materi dibahas oleh Dr.rer.pol Mada Sukmajati, S.IP., M.P.P.,dosen jurusan Politik dan Pemerintahan FISIPOL UGM. Adapun diskusi dipimpin oleh seorang moderator yang merupakan dosen Komunikasi FISIPOL UGM, Wisnu Martha Adiputra S.IP, M.Si.
Topik diskusi ini membahas mengenai Demokrasi dan partai politik berbasis islam. Demokrasi dan politik Islam menjadi dua hal yang menarik untuk dibahas. Politik Islam yang biasanya dianut di negara kawasan Timur Tengah, sistem pemerintahanya lebih cenderung bersifat oligarki dengan kepemimpinan yang otoriter. Hal ini menarik dibahas di Indonesia terutama fokus pada masa setelah kepemimpinan Soeharto. Indonesia mengalami masa Reformasi dengan kemunculan gerakan menuntut adanya demokrasi. Hal menarik lainya, Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya muslim. Partai politik kian bermunculan pasca orde baru setelah kepemimpinan Soeharto berakhir. Partai politik yang berbasis islam banyak bermunculan. Gerakan politik islam di Indonesia menunjukkan bahwa ada relasi diantara demokrasi dan gerakan politik islam. Oleh karenanya, diskusi ini menjadi menarik dengan membahas perkembangan demokrasi di Indonesia terutama pasca pemerintahan Soeharto.