
Institute of International Studies (IIS), Departemen Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM), menyelenggarakan pelatihan enumerator pada Selasa (26/8). Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek riset dua tahun bertajuk Connect, Defend, and Act! (CDA) yang diinisiasi oleh Hivos dan Humanis Foundation dengan dukungan Norad – Norwegian Agency for Development Cooperation.
Pelatihan ini dirancang untuk membekali enumerator dengan keterampilan dalam pengumpulan data, teknik pengkodean, serta metode wawancara guna memantau kondisi ruang sipil (civic space) dan demokrasi di Indonesia. Materi disampaikan oleh Daniel Petz dan Nadya Zafira, yang memiliki pengalaman dalam penelitian isu-isu masyarakat sipil dan hak asasi manusia.
Melalui riset CDA, IIS UGM menegaskan komitmennya untuk berperan aktif dalam menilai bagaimana aktor masyarakat sipil dapat mendorong perlawanan terhadap penyempitan ruang sipil. Dengan adanya pelatihan enumerator ini, data yang terkumpul diharapkan dapat menjadi dasar penting bagi advokasi demokrasi dan perlindungan kebebasan sipil di Indonesia.
Saat ini, ruang sipil di Indonesia dinilai tengah mengalami penyusutan signifikan yang berdampak pada meningkatnya kerentanan kebebasan sipil. Oleh karena itu, IIS UGM menekankan pentingnya upaya kolektif untuk menjaga ruang demokrasi serta memperkuat kapasitas masyarakat sipil agar tetap tangguh menghadapi dinamika politik dan demokrasi di masa depan.