Implementasi Protokol Kesehatan pada Era Kenormalan Baru di FISIPOL UGM

Yogyakarta, 10 April 2021 – Wellness Center FISIPOL UGM bekerja sama dengan Health Promoting University UGM mengadakan Virtual Webinar Series #2 dengan tajuk “Kerja Cerdas dan Sehat di Era Pandemi” pada Jumat, 9 April 2021. Webinar tersebut menghadirkan tiga narasumber, yakni drh. Berty Murtiningsih, M.Kes (Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY), Dr. dr. Rustamadji, M.Kes (Dosen FKKMK UGM), dan Nurhadi Nurhadi, S.Sos., M.Si. Ph.D (Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Sumberdaya Manusia FISIPOL). Dipandu oleh Sri Purnamaningsih (Koordinator Wellness Center FISIPOL UGM), webinar ini membahas implementasi 3T, 5M, dan vaksinasi di era new normal.

Berty membuka diskusi dengan memaparkan gambaran umum situasi COVID-19 di DIY. Ia mengatakan bahwa tren kasus COVID-19 di Jogja semakin memprihatinkan. “Untuk menurunkan kasus yang ada saat ini, tentunya kita harus memutus mata rantai penularan,” ujar Berty. Menurutnya, sinergi 3T, 5M, dan vaksinasi perlu dilakukan dengan tepat untuk menangani pandemi COVID-19. Selain itu, juga perlu diikuti dengan upaya deteksi strain baru virus SARS-COV2 dan memastikan ketersediaan layanan kesehatan bagi masyarakat. Berty menambahkan, bahwa partisipasi dari semua pihak sangat dibutuhkan dalam penanganan pandemi COVID-19.Sementara itu, Rustamaji menjelaskan situasi di lingkup kampus UGM. Rustamaji mengatakan bahwa mulai banyak civitas academika yang berkegiatan di lingkungan UGM. “Maka dari itu, kami (UGM) akan menegakkan protokol kesehatan secara ketat untuk mempersiapkan perkuliahan blended mendatang,” kata Rustamaji. Ia mengatakan sarana-sarana seperti tempat cuci tangan dan hand sanitizer sudah kami siapkan. Namun, sayangnya kami belum bisa mengurangi kerumunan yang ada di kampus.

Senada dengan Rustamaji, Nurhadi turut memaparkan implementasi protokol new normal di lingkup FISIPOL UGM. Ia mengatakan FISIPOL UGM menerapkan lima protokol new normal, yakni mekanisme kerja, protokol kesehatan, sistem informasi, infrastruktur, dan kelembagaan. “Kami membuat sistem informasi untuk memantau aktivitas dosen dan tenaga pendidikan, yakni platform internal dan eksternal,” jelasnya.

Nurhadi pun mengatakan infrastuktur di FISIPOL UGM juga sudah dipersiapkan. Infrastruktur tersebut meliputi cek suhu otomatis, pemisahan tangga naik-turun, screening untuk tamu, dan sarana cuci tangan. Ia menambahkan, untuk mendukung protokol sebelumnya, maka dibentuk dua lembaga, yaitu SATGAS 5M dan SATGAS 3T. “Selain itu, FISIPOL juga melakukan Knowledge production & sharing, dalam bentuk buku dan webinar,” ujar Nurhadi.

Terkait kuliah luring, Nurhadi mengatakan itu terkait karakteristik keilmuwan masing-masing program studi. Dari perspektif ilmu sosial, menurutnya, sejauh ini perkuliahan masih dapat diatasi dengan kuliah daring. “Di FISIPOL UGM sendiri belum ada wacana kuliah luring,” imbuhnya. (/Ann)