Ismada, Mahasiswa Sosiologi Raih Gelar Mapres 1 Fisipol 2022

Yogyakarta, 28 Februari 2022─Direktur Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada menetapkan nama-nama pemenang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat fakultas di lingkungan UGM tahun 2022 pada Jumat (18/2). Setelah mengikuti seleksi secara daring yang dilaksanakan pada 12-13 Februari 2022, para pemenang Mapres tingkat fakultas ini juga dinyatakan lolos untuk mengikuti Pilmapres tingkat Universitas Gadjah Mada (Supercamp) mendatang.

Ismada Firdaus Mandala Putra, mahasiswa Departemen Sosiologi angkatan 2019, dinobatkan menjadi Mahasiswa Berprestasi 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) tahun 2022. Ismada yang mengaku sempat meraih posisi keempat pada tahap final Pilmapres tingkat fakultas tahun 2020, kini kembali terdorong untuk berpartisipasi dalam Pilmapres tahun 2022. Menurutnya, sebagai mahasiswa tahun ketiga, Pilmapres 2022 menjadi kesempatan terakhir yang bisa diikuti dan jarang sekali pemenang Mapres Fisipol berasal dari program studi Sosiologi.

“Kembali merasakan tahapan Pilmapres dengan persiapan yang lebih matang dibanding edisi sebelumnya menjadi kepuasan tersendiri. Melewati seluruh proses dalam ajang inilah yang bagi saya sangat mengesankan, terlepas dari hasil akhir seperti apa yang saya dapatkan,” ucap Ismada ketika diwawancarai.

Dalam menghadapi Pilmapres tingkat UGM (Supercamp) tahun 2022, Ismada berharap dirinya mampu mengerahkan upaya semaksimal mungkin pada setiap tahapan seleksi yang ada. Ia juga mengatakan bahwa sejauh ini belum ada persiapan khusus, hanya saja perlu menyiapkan mental untuk menerima apapun hasil akhirnya. Menang atau kalah, bagi dirinya keduanya membutuhkan kesiapan mental.

“Apabila terpilih menjadi Mapres UGM, saya berharap dapat mengemban gelar ‘Mapres’ sebaik mungkin dan mampu memberikan hasil terbaik di Pilmapres Nasional,” katanya.

Lebih lanjut, Ismada memiliki motivasi untuk mengembangkan kegiatan yang selama ini ia lakukan, yaitu riset yang menghasilkan rekomendasi kebijakan serta kegiatan kerelawanan yang menjadi wadah baginya untuk berkontribusi pada lingkungan sekitar. Di samping itu, ia juga ingin menuangkan ide, gagasan, dan hasil pemikirannya ke dalam sebuah tulisan yang nantinya bisa diunggah ke kanal media.

Kendati demikian, menurutnya menjadi mahasiswa tanpa gelar Mapres pun sudah semestinya memberikan kontribusi sesuai bidangnya masing-masing. “Tidak perlu menjadi Mapres untuk memberikan kontribusi. Namun, dengan gelar Mapres ini terus terang mendorong saya agar bisa melakukan lebih baik dari apa yang pernah saya lakukan sejauh ini,” pungkasnya. (/Wp)