• Tentang UGM
  • Pusat IT
  • Perpustakaan
  • Riset
  • WebMail
  • DigiLib Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Fisipol
    • Sambutan Dekan
    • Visi dan Misi
    • Struktur Fakultas
    • Sejarah
    • Departemen
      • Departemen Ilmu Hubungan Internasional
      • Departemen Ilmu Komunikasi
      • Departemen Manajemen dan Kebijakan Publik
      • Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan
      • Departemen Politik dan Pemerintahan
      • Departemen Sosiologi
    • Keterlibatan Internasional
    • Inovasi 4.0
    • Merchandise
      • Katalog Merchandise
      • Hubungi Kami
  • Akademik
    • Program
      • Sarjana (S1)
      • Magister (S2)
      • Doktoral (S3)
      • Immersion
      • International Undergraduate Program (IUP)
    • Sistem Penerimaan
      • Mahasiswa S1
      • Mahasiswa S2
      • Mahasiswa S3
      • Mahasiswa IUP
      • International Students
    • Akademik
      • Kalender
      • Penerimaan
  • Riset dan Publikasi
    • Direktori
    • Unit Riset dan Publikasi
  • Pendukung
    • Unit Pendukung
    • Materi Publikasi
    • Fasilitas
  • Informasi Publik
  • Beranda
  • Berita
  • Kajian Akademik Mengenai Konferensi Asia Afrika Masih Minim

Kajian Akademik Mengenai Konferensi Asia Afrika Masih Minim

  • Berita, PUB
  • 6 April 2015, 06.46
  • Oleh: fisipol
  • 0

YOGYAKARTA –  Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung 1955, tidak bisa dipungkiri membawa dampak bagi hubungan negara Barat dan negara baru merdeka di belahan bumi selatan. Bahkan rekomendasi dari Dasasila Bandung menjadi cikal bakal berdirinya gerakan non blok telah berhasil mempengaruhi konstelasi politik dan keamanan internasional. Meski ide penyelenggaraan KAA dianggap sangat penting dalam penataaan hubungan internasional saat itu namun kajian akademis mengenai KAA sampai saat ini masih sangat minim.

Guru Besar Jurusan Hubungan Internasional Prof. Dr. Mochtar Mas’oed mengatakan semangat penyelenggraan Konferensi Asia Afrika merupakan bagian dari pelaksanaan politik luar negeri bebas dan aktif yang dicetuskan oleh Muhammad Hatta pada September 1948 di Yogyakarta. Disayangkan belum  banyak kajian akademis yang mendukung tentang penjelasan mengenai politik luar negeri bebas dan aktif tersebut. “Yang disampaikan Hatta itu jelas statement politik bukan hasil studi. Kita ingin ada perspsektif baru dalam pendidikan hubungan internasional kita yang selama ini condong ke Amerika,” kata Mochtar kepada wartawan, Senin (6/4).

Menurut Mochtar, mayoritas pendidikan ilmu hubungan internasional yang diterapkan di perguruan tinggi di Indonesia menganut konsep pendidikan yang diajarkan di negara Amerika Serikat. Menurutnya hal itu sudah sepatutnya diubah dengan mengembangkan pendidikan politik luar negeri yang sesuai perspektif politik dan budaya Indonesia. “Politik luar negeri kita dari sisi kajian akademik tebengakalai. Kita ingin seperti (alm) Prof. Sartono kartodirjo (Sejarawan UGM), melihat sejarah dari kacamata Indonesia,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Mochtar mengatakan pihaknya akan memperingati perayaan 60 tahun Konferensi Bandung 1955. Universitas Gadjah Mada da Universitas Queensland Australiamenyelenggarakan Bandung Conference and Beyond: Rethinking Internastional Order, Identity, security and Justice in a Post-Western World, pada 8-9 April di Balaisenat UGM. Sebanyak 52 makalah akan dipresentasikan para pembicara l dari berbagai negara meliputi Indonesia, Amerika Serikat, Jamaika, Belanda, Taiwan, Filipina, Sri Langka, Malaysia dan Jepang. Konferensi ini akan dibuka oleh Menteri Luar Negeri RI Retno L.P. Mardusi. Adapun beberapa pakar hubungan internasional yang diundang diantaranya Prof Amitav Acharya dari American University, Prof Ramakrishnan dari Universitas Jawaharlal Nehru India dan Prof. Andrew Phillips dari Universitas Queensland Australia.

(https://ugm.ac.id/id/berita/9894-kajian.akademik.mengenai.konferensi.asia.afrika.masih.minim?utm_source=dlvr.it&utm_medium=twitter ) 

Kajian Akademik Mengenai Konferensi Asia Afrika Masih Minim

Tags: fisipol fisipolugm ugm

Berita Terbaru

  • Wellness Center Fisipol UGM Kembali Adakan Pemeriksaan Rutin
  • Visitasi Lembaga Akreditasi Internasional FIBAA Batch 3 di FISIPOL UGM
  • FISIPOL UGM Diskusikan Posisi Demokrasi di Eropa di Tengah Bangkitnya Gerakan Populis
  • FISIPOL UGM Terima Kunjungan Alumni yang Menjadi Duta Besar RI
  • PSdK UGM Gelar Diskusi, Persoalkan Partisipasi Publik dalam Demokrasi
  • Departemen Ilmu Komunikasi FISIPOL UGM, Gelar Diskusi dan Bedah Buku “Social Media and Politics in Southeast Asia
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Jl. Sosio Yustisia No.1, Bulaksumur, Yogyakarta 55281, Indonesia
E: fisipol@ugm.ac.id
P: +62(274) 563362
F: +62(274) 551753

Tentang Fisipol

  • Sambutan Dekan
  • Sejarah
  • Struktur Fakultas
  • Visi dan Misi
  • Departemen

Akademik

  • Kalender Akademik
  • Kalender Penerimaan
  • Program
  • Sistem Penerimaan
    • Informasi Publik

Riset Publikasi

  • Pendukung
  • Bookmark
  • Riset dan Publikasi
  • Materi Publikasi

Aktual

  • Berita
  • Agenda Fisipol
  • Informasi Umum
  • Pojok Fisipol
  • Photo Gallery
  • YouTube Channel

INFORMASI PUBLIK

  • Permohonan Informasi Publik
  • Informasi Tersedia Setiap Saat
  • Informasi Wajib Berkala
  • Australia-Indonesia in Conversation (AIC)

© 2018 | FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK - Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY