Yogyakarta, 18 April 2020—Kelas Kewirausahan Sosial kembali hadir dengan tema “Pitching Strategy From A To Z” bersama Liris Maduningtyas selaku CEO Jala Tech, Startup teknologi berbasis Internet of Things (IoT) yang membantu petambak udang mengambil keputusan dengan data atau data driven farming sejak tahun 2015.
Secara singkat, pitching dalam dunia wirausaha merupakan presentasi secara singkat yang dilakukan oleh pelaku wirausaha untuk bisa menjelaskan bisnis mereka kepada klien, investor ataupun konsumen. “Pitching bagi Founder adalah suatu kebiasaan, entrepreneur is always pitching. Pitching adalah cara yang paling oke untuk mengkomunikasikan bisnis. Seperti storytelling, startup harus bercerita untuk menjalin relasi,” ujar Liris membuka diskusi.
“Kenapa harus pitching? Lewat pitching, kita bakal meng-hire partner atau tim yang tepat, bisa menambah klien, raising funding ke investor, dan make partnership. Pitching perlu latihan lebih dari satu tahun, ratusan bahkan ribuan kali walaupun mungkin yang follow up pitching jadi aksi biasanya hanya sepuluh persen,” ujar Liris. Untuk melakukan pitching yang menarik bagi investor, Liris menyampaikan strategi pitching secara ampuh. “Kita bisa melakukan pitching dengan tiga syarat; memorable, clear, dan insipire actions. Kunci pitching adalah bercerita, a great story akan selalu diinget oleh siapapun pendengarnya,” tungkas Liris.
Liris menyampaikan perlunya melakukan pitching ke semua orang, “Kalau kalian ingin melakukan pitching ke target investor di sebuah event, gunakan one shot opportunity untuk menyampaikan nilai yang langsung ke-deliver, tapi kalau belum dapet kesempatan, tetaplah bercerita walaupun bukan target kita, who knows mereka punya relasi yang sebenarnya target kita,” ujar Liris.Secara sederhana, pitching mempunyai tiga model yang sering digunakan. Pertama adalah One Liner Pitch atau presentasi lewat satu kalimat yang menggambarkan tujuan bisnis secara umum. Kedua adalah Elevator Pitch, dianalogikan sebagai lift yang bergerak cepat dan singkat, namun selama bergerak kebanyakan orang diam dan tidak ada yang mengajak berbicara. Ketiga, ada 3 Minutes Pitching yang biasanya digunakan dalam suatu kompetisi.
Menurut Liris, dalam melakukan pitching ada waktu yang perlu diperhatikan “Menarik hati investor selama 30 detik diawal pitching sangatlah penting. Pitching di dunia startup jarang ada yang panjang, untuk kompetisi sendiri paling lama tiga sampai lima menit,” ucap Liris. Seringkali, ketika melakukan pitching ada ketakutan dari founder untuk kehilangan ide bisnisnya, “Jangan takut ketika pitching ada kemungkinan dicuri idenya, karena kuncinya ada di eksekusi, kalau kita yakin mengesekusi ide secara cepat dan tepat, justru perlu pitching ke banyak orang dan make sure kita paham dan punya mockup,” tangkas Liris.
“Harus pede, mau dicuri atau tidak tergantung eksekusi bukan karena pitching. Mungkin diluar sana ada yang punya ide sama, karena itu jangan sombong sama ide, bisa jadi kedepannya malah jadi bisnis partner, pitching pada dasarnya adalah membangun relasi,” tambah Liris. Kelas yang diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan Youtube Live pun diakhiri dengan melakukan latihan pitching oleh peserta kelas secara bergantian. Diakhir, Liris berpesan untuk senatiasa pede dan latihan semaksimal mungkin untuk mempersiapkan pitching. (/Afn)