KOMAP X CDC: Mengulik Dunia Karier di Era Pandemi

Yogyakarta, 31 Agustus 2020 — Korps Mahasiswa Politik Pemerintahan atau KOMAP Fisipol UGM kembali berkolaborasi dengan Career Development Center (CDC) Fisipol UGM dalam menyelenggarakan sharing session yang bertajuk “Mengulik Dunia Karier di Era Pandemi” pada Senin siang (31/8). Dina Wahida, M.Psi, Psikolog CDC, menjadi narasumber pada kesempatan kali ini. Acara berlangsung melalui Live Instagram @komapugm pada 13.00 WIB dan dimoderatori oleh Yuda dari Kementerian Sosial Masyarakat KOMAP.

 

Dampak ekonomi yang menyerang global akibat pandemi tidak hanya dirasakan oleh pekerja, tetapi juga para fresh graduate yang harus bersaing ketat memperoleh pekerjaan. Berdasarkan Kemenko, akibat pertumbuhan ekonomi yang sangat lambat selama tiga bulan masa pandemi, Indonesia mengalami kerugian 316 Triliun yang mencakup kerugian nasional, sektoral, dan individu. Kerugian nasional berupa pemangkasan APBN berdampak pada banyaknya pekerja yang di-PHK. Secara sektoral, yang paling terlihat adalah sektor pariwisata dan event yang melibatkan massa otomatis harus mengalami kerugian yang signifikan. Namun, adapun beberapa sektor yang justru memperoleh keuntungan, seperti kesehatan, produksi masker, hansanatizer, dan turunannya yang tentu sangat dibutuhkan pada masa pandemi. Kemudian, secara individual dampak kerugian tersebut tentu sangat  dirasakan, bahkan sebanyak 1,5 juta pekerja di-PHK selama pandemi ini. Akibatnya, para fresh graduate pun banyak yang menjadi pengangguran karena susahnya mencari lapangan pekerjaan, maka penting bagi kita untuk mengetahui peluang karir di masa pandemi.

 

Berkaitan dengan hal tersebut, Dina menjelaskan jenis-jenis pekerjaan yang menjadi peluang karir di masa pandemi. Menurutnya, bidang marketing dan industri kreatif menjadi pekerjaan yang paling banyak dicari saat ini, seperti digital marketing, content marketing, social media officer, graphic design, dan video editor. Adapun di bidang keuangan atau finance, administrasi pajak juga masih dibuka. Selain itu, di bidang teknologi seperti engineering dan develop software yang tidak semua orang memiliki skills tersebut dapat menjadi peluang bagi fresh graduate yang lebih melek teknologi. Kemudian, peluang karir lain adalah human resource, talent acquisition, logistik, supervisor gudang, inventaris, jasa kurir, business development, operasional staff, manager, e-commerce, pengajar, freelancer, dan sebagainya. Dina berpendapat bahwa kita tidak perlu bersifat idealis dalam mencari pekerjaan, kita tetap harus melakukan apapun yang bisa dilakukan sekarang. “Jadi di tengah pandemi ini teman-teman tidak perlu bersifat idealis dalam mencari pekerjaan dalam artian jangan terlalu memaksa, kita lihat peluang dulu, saya yakin dan teman-teman juga harus yakin jika pandemi ini hanya sementara tapi tetap perlu mem-planing karir apa yang bisa dilakukan, lakukan dulu,” tuturnya.

 

Selanjutnya, terkait tantangan dalam mencari pekerjaan di tengah pandemi, Dina menekankan tentang perlunya pemahaman psikologis karena kita harus survive menghadapi pandemi ini. Pertama adalah menjaga mood, emosi, dan kondisi perasaan kita, jika memiliki kecenderungan mudah baper dan moodnya berubah, alhasil akan memengaruhi kondisi psikologis yang lain, seperti motivasinya menjadi rendah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk sering menjaga relisiensi,  yaitu daya tahan atau daya lenting ketika keinginan tidak sesuai harapan. Kedua adalah konsisten dalam mencari kerja, memanfaatkan peluang yang ada jangan hanya terpaku pada satu hal. Ketiga adalah tetap produktif dan berkarya meskipun semuanya serba virtual. Keempat adalah kemampuan adaptasi, untuk dapat mengoptimalkan karirnya maka kita harus bisa fleksibel dalam beradaptasi di setiap waktu dan situasi. Kelima adalah tetap berinovasi dan kreatif, setiap orang mempunyai daya kreativitas masing-masing. Di tengah pandemi ini kita tidak perlu terlalu memaksakan diri untuk menjadi yang ideal, tetapi lebih kepada pemanfaatan peluang yang kira-kira bisa diambil dan tentunya tetap tidak merugikan. Kemudian secara keamanan, bukan hanya secara keamanan dari tindakan kriminal namun juga dari virus itu sendiri.

 

Adapun beberapa hal yang harus dipersiapkan kita sebagai mahasiswa untuk bekal ketika akan mencari kerja, diantaranya adalah merapikan CV, melatih skills yang sekiranya dibutuhkan perusahaan, belajar hal baru, membuat planing jangka panjang/pendek, berjejaring, memanfaatkan alumni sharing, fokus kepada knowing self untuk mengetahui passion kita, dan memanfaatkan SDM kampus, seperti CDC. Akhirnya, diskusi usai pada pukul 14.00 WIB. Siaran ulang acara dapat ditonton melalui laman IGTV @komapugm. (/Wfr)